RAGAMUTAMA.COM – Bagi para perokok aktif, merokok sering kali menjadi rutinitas yang memberikan efek rileksasi. Namun saat sedang sakit, entah itu flu, demam, radang tenggorokan, atau batuk, banyak orang melaporkan bahwa merokok terasa tidak enak pahit, hambar, bahkan membuat tubuh merasa semakin tidak nyaman.
Fenomena ini bukan hal sepele, melainkan ada dasar ilmiahnya.
Penurunan rasa nikmat saat merokok ketika sakit erat kaitannya dengan cara tubuh merespons infeksi. Saat tubuh mengalami kondisi seperti flu atau peradangan saluran napas, banyak fungsi tubuh yang berubah, termasuk fungsi indra pengecap dan penciuman.
Ketika hidung tersumbat, kemampuan untuk mencium aroma rokok berkurang, dan ini berdampak langsung pada rasa. Karena indra penciuman dan pengecap saling berhubungan, maka efeknya membuat rokok terasa hambar atau bahkan tidak enak sama sekali.
Di sisi lain, saat sakit, tubuh sedang dalam kondisi peradangan dan sistem kekebalan sedang aktif. Asap rokok yang mengandung berbagai zat iritan seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida akan memperparah peradangan di saluran pernapasan. Inilah sebabnya mengapa banyak orang merasa tenggorokan semakin perih atau dada terasa berat setelah merokok ketika sedang tidak sehat.
Lebih lanjut, merokok juga dapat memicu refleks batuk yang lebih kuat. Tenggorokan yang sedang iritasi sangat sensitif terhadap paparan asap, sehingga hanya dengan satu atau dua hisapan saja bisa memicu batuk hebat. Tubuh secara alami mencoba mengusir zat berbahaya yang masuk, termasuk asap tembakau.
Tidak hanya itu, saat seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antibiotik, antihistamin, atau antiradang, komposisi kimia dalam tubuh berubah.
Kombinasi antara obat dan kandungan rokok bisa menghasilkan efek yang tidak nyaman seperti pusing, mual, dan jantung berdebar. Beberapa obat juga mengganggu reseptor rasa dan penciuman, membuat sensasi merokok menjadi tidak seperti biasanya.
Dalam sebuah studi oleh Doty (2001), disebutkan bahwa infeksi pada saluran pernapasan atas secara signifikan menurunkan kemampuan seseorang dalam mencium dan mengecap rasa. Akibatnya, makanan dan zat seperti nikotin tidak lagi terasa seperti biasanya, bahkan bisa memicu rasa tidak nyaman secara sensori.
Kesimpulannya, rokok terasa tidak enak saat sakit karena tubuh sedang berada dalam kondisi yang lebih sensitif terhadap iritasi, sistem imun aktif, saluran napas terinflamasi, dan fungsi indra terganggu. Jika Anda merasakan rokok terasa pahit atau menyebabkan batuk lebih hebat saat sakit, itu adalah sinyal alami dari tubuh untuk beristirahat dan menghindari zat yang justru memperlambat pemulihan.
Mungkin inilah momen tepat untuk mempertimbangkan mengurangi atau bahkan berhenti merokok demi kesehatan jangka panjang.
Catatan Penting:
Rokok tidak diperuntukkan bagi anak-anak maupun remaja di bawah umur. Merokok dapat menimbulkan kecanduan, mengganggu perkembangan otak, dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Hindari merokok sedini mungkin demi menjaga kesehatan jangka panjang. Edukasi dan pengawasan orang tua sangat diperlukan untuk mencegah anak-anak terpapar bahaya rokok sejak dini.
Sumber Berita: Doty, R. L. (2001). Olfaction. Annual Review of Psychology, 52(1), 423-452.