Ragamutama.com – Pertandingan seru antara Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya dalam pekan ke-28 Liga 1 musim 2024-2025 siap memanaskan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Sabtu malam (12/4/2025).
Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung sangat meriah, terutama karena Persija akhirnya bisa kembali bermain di hadapan pendukung setianya, Jakmania, setelah menjalani sanksi tanpa penonton.
Carlos Pena, sang pelatih Persija, menuturkan antusiasme timnya yang sudah tidak sabar untuk merasakan dukungan langsung dari para Jakmania di stadion.
Menurutnya, kehadiran suporter akan menjadi suntikan motivasi yang besar bagi tim, sekaligus menambah semangat juang dalam laga penting melawan Persebaya di SUGBK.
“Kami akan bermain di depan Jakmania yang telah memberikan support luar biasa sepanjang musim ini,” ujar Carlos Pena.
“Tentu saja, kami tidak bisa merasakan dukungan Jakmania dalam dua pertandingan sebelumnya. Pertandingan ini akan menjadi momen bagi Jakmania untuk memberikan support yang sangat besar dalam menghadapi Persebaya, dengan harapan meraih 3 poin penuh,” lanjut pelatih asal Spanyol tersebut.
Sementara itu, dari kubu Persebaya, pelatih Paul Munster justru menyambut baik potensi atmosfer riuh yang akan tercipta di SUGBK.
“Apa yang telah terjadi di masa lalu, biarlah menjadi bagian dari sejarah. Saat ini, fokus kami sepenuhnya tertuju pada pertandingan ini.”
“Ya, mereka akan mendapatkan dukungan penuh dari suporter mereka. Stadion pasti akan dipenuhi penonton. Ini adalah hal yang bagus,” kata pelatih Persebaya yang berasal dari Irlandia Utara ini.
“Saya sangat menyukai atmosfer seperti ini, dan para pemain juga merasakannya. Tidak ada pemain profesional yang ingin bermain di stadion yang kosong. Bermain di stadion tanpa penonton terasa seperti latihan biasa,” tambahnya.
Menurut Munster, gemuruh SUGBK sama sekali tidak membuat gentar Persebaya, tim yang dikenal dengan julukan Bajul Ijo.
“Jadi, stadion akan penuh? Itu bukan masalah bagi kami. Suporter akan berteriak sepanjang pertandingan? Sempurna! Inilah yang kami inginkan, ini adalah bumbu yang memacu semangat para pemain. Mereka sangat menginginkan atmosfer seperti ini,” tegas Paul Munster.
“Kami berharap suasana akan sama bagusnya seperti saat kami bermain di GBT. Dukungan dari suporter Persebaya dan Jakmania saat itu sungguh luar biasa.”
“Tidak ada kericuhan, semuanya berjalan damai dan saling menghormati. Baik selama pertandingan maupun setelahnya, semuanya berjalan dengan lancar,” sambungnya.
Hubungan baik yang terjalin antara kedua kelompok suporter dalam beberapa pertemuan terakhir menjadi pertanda positif bagi sepak bola Indonesia.
“Saya melihat adanya saling menghormati antar suporter. Inilah yang seharusnya menjadi ciri khas sepak bola.”
“Itu adalah contoh yang sangat baik dari sepak bola Indonesia, ketika Jakmania datang ke GBT Surabaya, mereka menunjukkan rasa hormat yang tinggi dan tidak menimbulkan masalah,” ungkap Munster, yang sebelumnya pernah melatih Bhayangkara FC ini.
“Semoga ini terus menjadi hal yang positif. Kami sangat menyukai atmosfer seperti ini, kami ingin suporter hadir di stadion. Ini sangat penting bagi kami, dan juga bagi perkembangan sepak bola Indonesia, bahwa setiap pertandingan seharusnya bisa disaksikan di stadion yang penuh,” pungkasnya.