OJK Dorong Danantara Perkuat Likuiditas Pasar Modal Indonesia

- Penulis

Sabtu, 12 April 2025 - 08:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) aktif menggalakkan sinergi lintas kementerian dan lembaga demi memperkuat fondasi pasar modal di Indonesia. Salah satu fokus utama adalah mendorong investasi domestik melalui peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menekankan bahwa Danantara berpotensi besar untuk memperkuat likuiditas pasar modal dengan bertindak sebagai investor institusional. Implementasinya dapat dilakukan melalui lembaga jasa keuangan yang berada di bawah naungan pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Oleh karena itu, Mahendra menambahkan, koordinasi intensif dengan Danantara, selaku holding dari lembaga jasa keuangan pemerintah, menjadi krusial. “Tujuannya adalah memperluas peluang bagi lembaga jasa keuangan di bawah Danantara untuk berinvestasi di pasar modal, berperan sebagai institutional investor yang signifikan,” ujarnya dalam konferensi pers daring yang membahas hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) pada hari Jumat, 11 Januari 2025.

Baca Juga :  Bank Syariah Indonesia (BRIS) Berkinerja Positif di Tengah Ketidakpastian Pasar

Beliau menjelaskan bahwa OJK telah menjalin komunikasi yang konstruktif dengan Danantara, dengan tujuan mendorong partisipasi yang lebih besar dari lembaga jasa keuangan milik pemerintah dalam investasi di pasar modal sebagai investor institusional. “Diskusi-diskusi awal mengenai hal ini telah dilaksanakan,” ungkapnya.

Penguatan pasar modal, lanjutnya, menjadi semakin penting di tengah turbulensi global yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump. OJK juga telah mengambil beberapa langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasar modal, termasuk kebijakan pembelian kembali (buyback) saham tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Baca Juga :  Saham Apple Melonjak 15 Persen: Dampak Tarif Trump Terungkap!

Guna mengantisipasi potensi fluktuasi pasar yang signifikan, OJK, melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), memberlakukan kebijakan baru pada tanggal 7 April 2025. Kebijakan ini mencakup penyesuaian batasan trading halt dan penyesuaian batasan auto rejection bawah untuk pergerakan harga saham.

Sementara itu, Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyambut baik inisiatif Danantara untuk berperan sebagai pemasok likuiditas (liquidity provider) di pasar modal Indonesia. “Ini merupakan langkah positif. Secara paralel, kita juga perlu mengakselerasi transformasi pasar modal secara menyeluruh,” kata Wijayanto.

Pilihan Editor: OJK Ungkap 21 Emiten Bakal Buyback Saham tanpa RUPS, Dana Disiapkan hampir Rp 15 Triliun

Berita Terkait

KAI Logistik Catat Peningkatan Volume Angkutan Barang Lebaran 2025: 2.500 Ton!
IPO 2024: 13 Emiten Raup Rp6,93 Triliun, Ini Dia Juara Pendanaannya!
Volatilitas Pasar Tinggi? Saham EXCL Jadi Pilihan Aman, Ini Analisisnya
IHSG Melemah: Analis Ungkap Penyebab dan Strategi Investor Hadapi Guncangan
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 1.955.000 Hari Ini, Panduan Lengkap Menabung Emas di Pegadaian
Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Brigit Biofarmaka
IHSG Melemah 0,13% di Sesi Pertama Rabu
Laba Bersih Sinar Terang Mandiri

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 15:23 WIB

KAI Logistik Catat Peningkatan Volume Angkutan Barang Lebaran 2025: 2.500 Ton!

Rabu, 16 April 2025 - 15:11 WIB

IPO 2024: 13 Emiten Raup Rp6,93 Triliun, Ini Dia Juara Pendanaannya!

Rabu, 16 April 2025 - 15:07 WIB

Volatilitas Pasar Tinggi? Saham EXCL Jadi Pilihan Aman, Ini Analisisnya

Rabu, 16 April 2025 - 14:15 WIB

IHSG Melemah: Analis Ungkap Penyebab dan Strategi Investor Hadapi Guncangan

Rabu, 16 April 2025 - 13:47 WIB

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 1.955.000 Hari Ini, Panduan Lengkap Menabung Emas di Pegadaian

Berita Terbaru