Pramono Anung, Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), mengumumkan rencana ambisius untuk mentransformasi tiga ruang hijau ikonis di Jakarta Selatan menjadi etalase keindahan bertema ASEAN. Ketiga taman yang dimaksud adalah Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser.
Menurut Pramono, dengan lokasinya yang strategis, berdekatan dengan Sekretariat ASEAN, ketiga taman ini ditargetkan menjadi landmark kebanggaan Jakarta, menegaskan posisinya sebagai ibu kota ASEAN yang dinamis.
“Saat ini, kita berada di Taman Langsat, berdampingan dengan Ayodya dan Leuser. Kedekatan lokasi ini dengan kantor pusat ASEAN memberikan peluang unik. Visi kami adalah menjadikan ketiga taman ini – Ayodya, Langsat, dan Leuser – sebagai representasi utama taman ASEAN. Dalam jangka menengah hingga panjang, kawasan ini akan sepenuhnya menjadi simbol ibu kota ASEAN yang sesungguhnya,” ungkap Pramono saat berada di Taman Langsat, Jakarta Selatan, pada Jumat (11/4/2025).
Untuk mewujudkan visi tersebut menjadi kenyataan, Gubernur Pramono dengan segera menginstruksikan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) dan Wali Kota Jakarta Selatan untuk memulai proses renovasi ketiga taman tersebut.
“Saya telah mengkomunikasikan hal ini kepada Kepala Dinas dan Wali Kota Jakarta Selatan. Saya akan memimpin langsung proses renovasi ini untuk memastikan bahwa pembangunan dilakukan secara komprehensif dan tidak setengah-setengah,” tegas Pramono.
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan bahwa renovasi ketiga taman tersebut direncanakan akan dimulai pada pertengahan tahun ini. Sumber pendanaan untuk proyek renovasi ini akan berasal dari dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
“Asal dananya dari mana? Pendanaan akan kita alokasikan dari dana KLB. Dana tersebut sudah tersedia, sehingga saya sangat berharap pembangunan ini dapat dimulai sesuai rencana, yaitu pada pertengahan tahun ini,” jelasnya.
Pramono menaruh harapan besar agar proyek renovasi ketiga taman ini mengadopsi desain yang modern dan relevan dengan tren saat ini. Dengan demikian, diharapkan akan menarik minat masyarakat, khususnya para pecinta taman, untuk berkunjung dan menikmati ruang terbuka hijau yang diperbarui.
“Untuk desainnya, harus mengusung konsep kekinian yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat yang menggemari taman,” pungkasnya.