Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Kabar baik datang dari hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Vietnam. Kedua negara secara resmi mengumumkan kesepakatan untuk memulai perundingan perjanjian dagang bilateral pada hari Rabu, 8 April 2025. Pengumuman ini menyusul keberhasilan kedua negara menunda pemberlakuan tarif impor sebesar 46 persen yang sebelumnya direncanakan oleh Presiden AS Donald Trump, memberikan momentum positif bagi kerja sama ekonomi di antara mereka.
Inisiatif perundingan ini dipicu oleh komunikasi intensif antara Presiden Trump dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, pada hari Jumat, 4 April 2025. Dalam percakapan telepon yang digambarkan oleh Trump sebagai “sangat produktif,” Vietnam menawarkan tarif nol persen untuk produk-produk AS sebagai bagian dari upaya mencapai kesepakatan yang sama-sama menguntungkan.
Apple Terbangkan 5 Pesawat Penuh iPhone demi Hindari Tarif Trump
Apple Terbangkan 5 Pesawat Penuh iPhone demi Hindari Tarif Trump
1. Latar belakang kesepakatan
Kebijakan tarif sebesar 46 persen yang diumumkan oleh Trump sebelumnya menimbulkan kekhawatiran yang signifikan di Vietnam, yang sangat bergantung pada AS sebagai tujuan ekspor utamanya. Menurut analisis para ekonom, tarif tersebut, jika diberlakukan, diperkirakan akan mengganggu sekitar 30 persen ekspor Vietnam ke AS dan berpotensi mempengaruhi 5,5 persen dari PDB negara tersebut.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Vietnam bergerak cepat untuk mengajukan perundingan. To Lam, melalui surat yang ditujukan kepada Trump, bahkan mengusulkan pertemuan tatap muka di Washington pada akhir bulan Mei untuk membahas kesepakatan yang dianggap penting bagi kepentingan kedua negara. Inisiatif ini disambut baik oleh pihak AS, yang melihat peluang untuk memperkuat posisi perdagangannya di kawasan Asia Tenggara.
2. Proses negosiasi yang cepat
Perundingan dimulai tak lama setelah Vietnam mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Ho Duc Phoc untuk bertemu dengan perwakilan AS pada hari Senin, 7 April 2025. Dalam waktu singkat, kedua belah pihak sepakat untuk menunda penerapan tarif yang semula dijadwalkan berlaku pada hari Rabu, 9 April 2025, membuka jalan bagi pembahasan lebih lanjut.
“Kami menginginkan hubungan perdagangan yang adil dan berkelanjutan,” ujar Ho Duc Phoc dalam sebuah wawancara setelah pertemuan. Ia menegaskan bahwa Vietnam siap untuk meningkatkan pembelian produk-produk AS, termasuk pesawat Boeing dan komoditas pertanian, sebagai bagian dari komitmen bilateral.
Inflasi Grosir Jepang Melonjak, Tekan Biaya Perusahaan
Inflasi Grosir Jepang Melonjak, Tekan Biaya Perusahaan
3. Dampak bagi perekonomian
Kesepakatan ini memberikan secercah harapan bagi para pelaku bisnis di kedua negara. Di Vietnam, perusahaan-perusahaan manufaktur besar, termasuk pemasok merek-merek ternama seperti Nike dan Adidas, merasa lega karena ancaman tarif berhasil diatasi. Saham sejumlah produsen global juga menunjukkan pemulihan setelah mengalami penurunan pada pekan sebelumnya.
Bagi AS, langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi Presiden Trump untuk menyeimbangkan neraca perdagangan.
“Tarif memberi kami kekuatan untuk bernegosiasi,” kata Trump dalam sebuah pernyataan di platform Truth Social pada hari Sabtu, 5 April 2025. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa kesepakatan dengan Vietnam akan menjadi contoh yang baik bagi mitra dagang lainnya.
Negara Anggota ASEAN Kompak Tak Akan Balas Tarif Resiprokal Trump
Negara Anggota ASEAN Kompak Tak Akan Balas Tarif Resiprokal Trump