Ragamutama.com JAKARTA. Pada tanggal 9 April 2025, para pemegang saham PT Bank Permata Tbk (“Permata Bank” atau “Bank”) telah melaksanakan dan menyetujui agenda yang diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Proses RUPST ini difasilitasi oleh eASY.KSEI, sebuah aplikasi yang mempermudah pelaksanaan RUPST secara elektronik.
Enam agenda utama RUPST yang telah disetujui oleh para pemegang saham adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan dan penerimaan Laporan Tahunan 2024, serta pengesahan Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.
2. Penentuan alokasi penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.
3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik yang akan bertugas mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2025. Selain itu, dilakukan pula penetapan honorarium bagi Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik tersebut, termasuk persyaratan lain terkait penunjukannya.
4. Pengangkatan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS).
5. Penetapan besaran dan jenis remunerasi, beserta fasilitas lainnya, yang akan diberikan Perseroan kepada anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah.
6. Persetujuan atas Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Action Plan) tahun 2024.
Dalam agenda kedua, RUPST menyetujui alokasi laba bersih Permata Bank untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024, yang mencapai Rp3,6 triliun. Sebagian dari laba bersih ini, kurang lebih sebesar Rp1,085 triliun (bruto) atau setara dengan Rp30 per saham, akan didistribusikan sebagai dividen kepada para pemegang saham.
Pada agenda keempat, RUPST menyetujui pengangkatan Habibullah sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah. Masa jabatan Habibullah akan dimulai setelah seluruh persyaratan pengangkatannya terpenuhi, termasuk diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Regulator terkait, dan paling lambat berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2026.
Laba Bersih Permata Bank Mengalami Penurunan 26% YoY Menjadi Rp 270 Miliar per Januari 2025
Berikut adalah susunan lengkap Dewan Komisaris dan Direksi Permata Bank saat ini:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama
:
Chartsiri Sophonpanich
Komisaris
:
Chong Toh
Komisaris
:
Niramarn Laisathit
Komisaris
:
Chalit Tayjasanant
Komisaris Independen
:
Haryanto Sahari
Komisaris Independen
:
Goei Siauw Hong
Komisaris Independen
:
Yap Tjay Soen
Komisaris Independen
:
Riswinandi
Direksi:
Direktur Utama
:
Meliza M. Rusli
Direktur
:
Abdy Salimin
Direktur Kepatuhan
:
Dhien Tjahajani
Direktur
:
Djumariah Tenteram
Direktur
:
Dayan Sadikin
Direktur
:
Setiatno Budiman
Direktur yang juga membidangi
Unit Usaha Syariah
:
Rudy Basyir Ahmad
Direktur
:
Eddie Sajoga
Direktur
:
Evi Hiswanto
Susunan lengkap Dewan Pengawas Syariah Permata Bank adalah sebagai berikut:
Dewan Pengawas Syariah:
Ketua
:
Prof. Dr. H. Jaih, SE., MH., M.Ag
Anggota
:
Asep Supyadillah
Anggota
:
Habibullah*
*) Dengan masa jabatan yang akan berlaku setelah semua persyaratan pengangkatan terpenuhi, termasuk persetujuan kemampuan dan kepatutan dari Regulator terkait, dan paling lambat efektif pada tanggal 1 Januari 2026
Permata Bank Menegaskan Tidak Ada Rencana *Spin-Off* Unit Usaha Syariah
Chartsiri Sophonpanich, Komisaris Utama Permata Bank, menyampaikan apresiasi, “Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih atas kinerja Direksi yang telah mengerahkan seluruh sumber daya dan upaya terbaik dalam merespons berbagai tantangan dan perubahan, sehingga Bank dapat mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.”
Meliza M. Rusli, Direktur Utama Permata Bank, menambahkan, “Melalui pencapaian signifikan di tahun 2024, termasuk transformasi logo Permata Bank, serta implementasi strategi bisnis berkelanjutan yang dijalankan secara konsisten, Permata Bank kembali membuktikan kinerja bisnis yang positif. Sambil memperkuat visi regionalnya, Permata Bank tetap memegang komitmen untuk ‘Tumbuh Bersama’, menjalin hubungan jangka panjang, dan menciptakan nilai berkelanjutan bersama Bangkok Bank dan seluruh *stakeholder*.”
Sepanjang tahun 2024, Permata Bank menunjukkan salah satu rasio permodalan terkuat di antara bank komersial terkemuka di Indonesia, dengan CAR mencapai 35% dan CET-1 sebesar 26% pada akhir tahun 2024. Hal ini memberikan landasan yang solid bagi strategi prioritas Bank di masa depan.
Kinerja Bank Permata (BNLI) Mencatat Pertumbuhan Solid di Tahun 2024, Inilah Faktor Pendorongnya