AAJI: Redam Risiko Investasi Asuransi Jiwa dengan SBN Saat IHSG Bergejolak

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 21:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengimbau para anggotanya untuk lebih berhati-hati dalam merancang strategi investasi, terutama di tengah volatilitas pasar modal yang meningkat setelah libur panjang Idulfitri 2025. Perumusan strategi investasi yang tepat menjadi krusial untuk menjaga soliditas finansial perusahaan dan memberikan proteksi optimal kepada para pemegang polis.

Menurut Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu, industri asuransi jiwa saat ini perlu memprioritaskan instrumen investasi yang lebih stabil dan memiliki risiko yang terkendali, sebagai respons terhadap tekanan pasar yang tengah berlangsung.

“Mengingat kondisi pasar modal yang penuh dinamika seperti sekarang, perusahaan asuransi jiwa disarankan untuk mengalokasikan dana pada instrumen investasi yang karakternya lebih stabil dan risikonya dapat diukur dengan baik,” ujar Togar kepada Bisnis, pada Rabu (9/4/2025).

: IHSG ke Zona Merah, Prudential Minta Nasabah Unit-Linked Tinjau Rekening Berkala

Surat Berharga Negara (SBN) dipandang sebagai salah satu instrumen yang paling sesuai dengan karakteristik bisnis asuransi jiwa, karena menawarkan stabilitas imbal hasil dan memiliki tenor jangka panjang yang sesuai.

Togar menjelaskan, hal ini sejalan dengan kebutuhan industri asuransi jiwa untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya kepada para nasabah. Lebih lanjut, Togar menambahkan bahwa strategi investasi perusahaan asuransi telah diatur secara komprehensif melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 5 Tahun 2023 dan Surat Edaran OJK Nomor 5/SEOJK.05/2022.

Baca Juga :  6 Manfaat Rekening Koran: Lebih dari Sekadar Syarat Visa!

: : Premi 40 Asuransi Jiwa 2024 Terbesar: Prudential, Allianz Teratas, IFG Life Tumbuh Tertinggi

Kedua regulasi ini menetapkan batasan dan panduan investasi yang bertujuan untuk menjaga kestabilan keuangan perusahaan asuransi serta melindungi kepentingan para pemegang polis.

“Dengan menerapkan strategi investasi yang cermat, disiplin, dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar, industri asuransi jiwa dapat terus mempertahankan stabilitas keuangan dan memenuhi komitmen jangka panjangnya kepada para nasabah,” tegas Togar.

: : BCA, Mandiri, BRI, BTN, dan BNI Transfer Dividen 2025, Cek Periode Masuk Rekening

Berdasarkan data yang dirilis oleh AAJI per Desember 2024, total investasi industri asuransi jiwa pada instrumen saham mencapai Rp133,99 triliun, atau sekitar 24,7% dari keseluruhan portofolio investasi.

Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 10,8% secara tahunan (year on year / YoY), yang sejalan dengan data OJK yang juga mengindikasikan adanya tren penurunan nilai investasi saham pada periode yang sama.

Penurunan ini menggambarkan upaya perusahaan asuransi untuk merumuskan strategi investasi yang lebih berhati-hati dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.

Baca Juga :  12 Ramalan Shio Hari Ini Minggu 23 Februari 2025: Kelinci Penuh Energi,Babi Sibuk,Cek Angka Hoki

Ketidakpastian pasar tercermin dari penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4/2025), yang anjlok sebesar 9,19% ke level 5.912,06.

Koreksi sebesar 598,55 poin ini menyebabkan hanya sembilan saham yang mengalami penguatan, sementara 552 saham mengalami penurunan dan 65 saham stagnan. Tekanan ini terjadi di tengah sentimen negatif global, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor sebesar 10% terhadap seluruh negara pada tanggal 2 April lalu.

Kebijakan tersebut memicu penurunan signifikan di berbagai indeks saham global, seperti CCMP Index di NASDAQ (-11,44%), SPX Index di S&P 500 (-10,53%), dan DJI Index di Dow Jones (-9,26%). Namun, pada perdagangan Rabu (9/4/2025), IHSG sempat menunjukkan pemulihan ke zona hijau.

Bursa Efek Indonesia mencatat bahwa IHSG dibuka pada level 5.978,44 dan menguat sebesar 0,9% ke posisi 6.049,82. Sebanyak 184 saham mengalami kenaikan, 159 saham mengalami penurunan, dan 203 saham stagnan. Saham-saham dengan kapitalisasi besar seperti BBCA, BMRI, dan TLKM mengalami penguatan, sementara saham-saham teknologi seperti GOTO dan PANI masih melanjutkan tren koreksi.

Berita Terkait

IHSG Naik Tajam Sepanjang Pekan, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.120 Triliun
Volvo PHK 800 Pekerja AS: Dampak Tarif Trump Memukul Industri Otomotif
Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Rp 1.965.000: Pertimbangan Investasi Anda?
Update Harga Emas Antam Hari Ini: Cek Daftar Harga Termurah hingga Termahal!
Ketahui Selisih Harga Beli dan Jual Emas Antam Terbaru
IHSG Menguat 2,81 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 11,1 Triliun
Potensi Keuntungan 90%: Koperasi Desa Merah Putih Diproyeksikan Pemerintah Raup Untung Besar
Kekayaan Fantastis! Inilah 5 Orang Terkaya di Jepang Tahun 2025, dari Uniqlo hingga Don Quijote

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 12:55 WIB

IHSG Naik Tajam Sepanjang Pekan, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.120 Triliun

Sabtu, 19 April 2025 - 12:51 WIB

Volvo PHK 800 Pekerja AS: Dampak Tarif Trump Memukul Industri Otomotif

Sabtu, 19 April 2025 - 12:39 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Rp 1.965.000: Pertimbangan Investasi Anda?

Sabtu, 19 April 2025 - 12:07 WIB

Update Harga Emas Antam Hari Ini: Cek Daftar Harga Termurah hingga Termahal!

Sabtu, 19 April 2025 - 11:59 WIB

Ketahui Selisih Harga Beli dan Jual Emas Antam Terbaru

Berita Terbaru

Uncategorized

5 Surga Snorkeling Tersembunyi di Karimunjawa: Wajib Dikunjungi!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 13:08 WIB