Ragamutama.com Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tengah berupaya keras untuk mencetak lebih banyak talenta berkualitas, seperti layaknya Arif Aiman Hanapi, pilar penting di klub Johor Darul Ta’zim (JDT).
Inisiatif ini disampaikan langsung oleh Wakil Presiden FAM, Datuk Dollah Salleh.
Menurut Dollah, tujuan mulia ini dapat direalisasikan apabila Akademi Mokhtar Dahari (AMD) berada di bawah kendali langsung FAM.
“Selama ini, kita baru melihat kemunculan satu nama besar, namun saya yakin potensi pemain yang bersinar sebenarnya jauh lebih banyak,” ujar Dollah.
Akui Harimau Malaya Sudah Tertinggal Jauh dari Timnas Indonesia, Media Malaysia: Menyedihkan
“Saya percaya sepenuhnya bahwa ini adalah fokus utama ketika FAM mengambil alih pengelolaan AMD.”
“Dengan dukungan pemantauan pemain yang cermat, pelatih berpengalaman, serta keterlibatan mantan pemain, Insyaallah kita mampu menghasilkan pemain sekaliber Arif Aiman di masa depan,” imbuhnya penuh harap.
Dollah juga menginformasikan perkembangan terkini terkait rencana penempatan AMD di bawah manajemen FAM, yang saat ini masih dalam tahap diskusi intensif.
“Segala sesuatunya masih dalam proses pembahasan mendalam, tetapi dalam waktu dekat, kami akan segera mengambil keputusan final. Kami akan mempertimbangkan apakah mungkin untuk memulai dari fondasi yang paling dasar, yaitu AMD.”
“Sejauh informasi yang saya terima, AMD saat ini masih berada di bawah naungan Dewan Olahraga Nasional, namun ada kemungkinan besar akan diserahkan pengelolaannya kepada FAM.”
“Keputusan ini masih belum final, dan apabila berhasil, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menghasilkan sederet pemain berbakat,” tegas Dollah.
Isu krusial mengenai pengembangan sepak bola akar rumput turut memancing komentar dari pengamat sepak bola Malaysia, Sadek Mustafa.
Menurut Sadek, FAM harus sungguh-sungguh mengkaji secara mendalam setiap kelemahan yang terdapat dalam sistem pembinaan sepak bola di Malaysia.
“Kita memang memiliki ambisi besar untuk menemukan dan membina lebih banyak talenta seperti Arif Aiman.”
“Namun, apa strategi konkret kita untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada?” tanya Sadek, seperti dikutip SuperBall.id dari SinarHarian.com.my.
Sadek menekankan bahwa banyak aspek yang perlu dievaluasi secara menyeluruh untuk mencapai level yang lebih tinggi, mengingat kesenjangan yang masih cukup lebar.
“FAM perlu berdialog langsung dengan setiap asosiasi sepak bola di tingkat negara bagian, KBS (Kementerian Pemuda dan Olahraga), serta KPM (Kementerian Pendidikan Malaysia) untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat diambil, mengingat sistem pengembangan yang kita miliki selama ini belum menunjukkan efektivitas yang optimal,” jelasnya.
Bahkan, Sadek berpendapat bahwa Malaysia berpotensi melahirkan pemain sekelas Lionel Messi jika didukung oleh sistem yang tepat, bukan hanya Arif Aiman semata.
Manchester United Umumkan Bakal Tur Ke Malaysia Lawan ASEAN All-Stars, Ada 3 Pemain Timnas Indonesia?
“Jika kita memiliki sistem yang komprehensif dan jalur pengembangan yang solid, Malaysia bukan hanya mampu menciptakan Arif Aiman Hanapi, tetapi juga berpotensi melahirkan Lionel Messi berikutnya,” tandas Sadek.
Sadek juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait tingkat keterampilan pemain muda Malaysia yang dinilai masih belum sejalan dengan standar kurikulum sepak bola internasional.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa peran pelatih di Malaysia saat ini belum optimal dalam memberikan eksposur yang memadai bagi para pemain muda.
“Dengan segala hormat, para pembina sepak bola kita juga masih kurang memiliki pengalaman di level yang lebih tinggi.”
“Lisensi atau sertifikat saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan pengalaman praktis.”
“Untuk menghasilkan bibit-bibit unggul, seorang guru atau pelatih juga harus memiliki keunggulan dalam hal pengalaman dan paparan di kancah internasional,” tegasnya.
Sementara itu, pengamat sepak bola lainnya, Datuk Richard Scully, menekankan pentingnya FAM memainkan peran yang lebih signifikan ketika mereka mengambil alih pengelolaan AMD.
Jika Arif Aiman dianggap sebagai produk terbaik yang pernah dihasilkan oleh AMD, ia meyakini bahwa potensi kemunculan bintang-bintang baru lainnya sangatlah besar.
“Kita semua berharap demikian, karena mungkin itulah arah yang ingin kita tuju,” ucap Richard.
“Seperti yang kita ketahui bersama, sepak bola senior saat ini sedang menuju transformasi besar. Kita perlu memiliki rantai pasokan pemain yang solid, dan pengembangan harus memiliki pendekatan yang terstruktur dengan baik.”
“Itulah harapan dan ambisi saya. Saya tidak ingin di masa depan kita hanya berbicara tentang satu Arif Aiman saja.”
“Kita ingin bisa membanggakan 10 Arif Aiman, atau bahkan lebih.”
“Itulah cita-cita kita. Dan semoga, dengan kehadiran FAM, kita bisa mewujudkan impian tersebut,” pungkasnya.