Indeks Bisnis-27 Terkoreksi: MAPI, UNTR, dan ANTM Jadi Pemberat Utama

- Penulis

Selasa, 8 April 2025 - 17:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 mengalami pelemahan sejalan dengan tren penurunan yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Selasa, 8 April 2025. Sejumlah saham, termasuk MAPI, UNTR, dan ANTM, tercatat mengalami penurunan paling signifikan.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa indeks yang merupakan hasil kolaborasi antara Bursa dan harian Bisnis Indonesia ini ditutup dengan penurunan sebesar 8,37% atau setara dengan 39,41 poin, sehingga mencapai level 431,37.

PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) memimpin daftar saham yang mengalami penurunan terbesar, dengan penurunan mencapai 14,81% hingga mencapai harga Rp1.150. Diikuti oleh PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang mencatatkan penurunan sebesar 14,65% menjadi Rp20.100 per saham.

Selain itu, terdapat pula saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang mengalami penurunan tajam sebesar 14,37% hingga mencapai level Rp1.400, saham PT Indosat Tbk. (ISAT) yang turun sebesar 13,75% menjadi Rp1.255, dan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADM) yang terkoreksi sebesar 12,22%.

: IHSG Ambles ke Level 5.996, Saham PANI, AMMN & BREN Jatuh Terdalam

Baca Juga :  Industri Otomotif Indonesia Desak Tarif Balasan AS: Ini Alasannya!

Sementara itu, IHSG sendiri mencatatkan penurunan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 7,90% atau setara dengan 514,47 poin, sehingga mencapai posisi 5.996,14. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG dibuka pada level 5.914,28 dan sempat mencapai titik tertinggi di level 6.036,55.

Tercatat ada 30 saham yang mengalami kenaikan harga, sementara 672 saham mengalami penurunan, dan 95 saham berada dalam kondisi stagnan. Kapitalisasi pasar secara keseluruhan mencapai angka Rp10.310 triliun.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani, berpendapat bahwa pergerakan IHSG yang membentuk level terendah baru dapat dianggap sebagai leading indicator yang mencerminkan kondisi ekonomi nasional. Dengan kata lain, dinamika yang terjadi pada indeks saham saat ini dapat menjadi indikasi adanya tantangan ekonomi yang akan dihadapi dalam waktu dekat.

“Kita perlu melakukan proyeksi kondisi ekonomi ke depan dengan memperhatikan sinyal-sinyal yang diberikan oleh IHSG, dan tidak hanya terpaku pada kondisi yang terjadi saat ini,” ungkap Dimas saat dihubungi oleh Bisnis pada hari Selasa, 8 April 2025.

Dia menambahkan bahwa dengan adanya keterbatasan dalam kebijakan moneter, tantangan yang ada diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan mulai munculnya tanda-tanda perlambatan dalam ekonomi riil, seperti yang tercermin dalam pergerakan indeks selama beberapa bulan terakhir.

Baca Juga :  IHSG Volatil? BEI Minta Investor Tenang Hadapi Tarif Trump!

Di sisi lain, kebijakan teknis seperti auto-rejection bawah (ARB) dan trading halt dinilai belum sepenuhnya efektif dalam meredam kepanikan yang terjadi di pasar. Meskipun kebijakan trading halt diapresiasi sebagai upaya mitigasi terhadap tekanan jual dalam jangka pendek, penyesuaian ARB menjadi 15% justru dinilai berpotensi mengurangi likuiditas pasar.

“Jika market maker melihat adanya tekanan jual yang masih besar, mereka cenderung akan menunggu. Akibatnya, saham-saham yang tidak memiliki keterkaitan dengan foreign flow justru banyak yang menyentuh ARB pada hari ini, namun dengan volume transaksi yang relatif rendah,” jelasnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

IHSG Melemah, Tapi 20 Saham Ini Justru Cetak Rekor Hijau
IHSG Melemah 0,27 Persen di Sesi Pertama, Sentuh Level 6.421
Harga Buyback Emas Antam & UBS Pegadaian Hari Ini, Senin 21 April 2025
Harga Emas Antam Tembus Rp1,9 Juta per Gram, Bagaimana Prospeknya Hari Ini?
Kebijakan Impor Pangan AS Dinilai Kontradiktif dengan Target Swasembada Indonesia
Indeks Bisnis-27 Menguat, AKRA dan ANTM Pimpin Penguatan Saham
Harga Emas Antam Melonjak Rp 15.000, Tembus Rp 1.098.000 per Gram Hari Ini
Harga Emas Antam Naik Rp 15.000 per Gram, Sentuh Rp 1.965.000 di Hari Senin

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 12:27 WIB

IHSG Melemah 0,27 Persen di Sesi Pertama, Sentuh Level 6.421

Senin, 21 April 2025 - 12:03 WIB

Harga Buyback Emas Antam & UBS Pegadaian Hari Ini, Senin 21 April 2025

Senin, 21 April 2025 - 10:52 WIB

Harga Emas Antam Tembus Rp1,9 Juta per Gram, Bagaimana Prospeknya Hari Ini?

Senin, 21 April 2025 - 10:39 WIB

Kebijakan Impor Pangan AS Dinilai Kontradiktif dengan Target Swasembada Indonesia

Senin, 21 April 2025 - 10:15 WIB

Indeks Bisnis-27 Menguat, AKRA dan ANTM Pimpin Penguatan Saham

Berita Terbaru

Nonton Cinta Di Balik Status Takdir Sub Indo FULL EPISODE

Hiburan

Nonton Cinta Di Balik Status Takdir Sub Indo FULL EPISODE

Senin, 21 Apr 2025 - 19:10 WIB