Ragamutama.com Prediksi sengit MotoGP 2025 mengarah pada pertarungan epik antara Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, duo yang digadang-gadang sebagai Dream Team Ducati Lenovo. Namun, Pedro Acosta punya pandangan berbeda.
Hingga seri ketiga MotoGP 2025, rivalitas Marquez versus Bagnaia masih menjadi topik perbincangan hangat di kalangan penggemar dan pengamat.
Kemenangan Bagnaia di GP Americas semakin memperpanas persaingan ketat dalam perebutan gelar juara musim ini.
Di sisi lain, nasib kurang beruntung menimpa Marquez yang mengalami crash di sirkuit favoritnya, menyebabkan posisinya di puncak klasemen sementara digeser oleh sang adik, Alex Marquez.
Kendati demikian, fokus utama tetap tertuju pada persaingan antara Marquez dan Bagnaia, yang diprediksi akan semakin seru dan mendebarkan.
Jadwal MotoGP Qatar 2025 – Momentum Francesco Bagnaia Saat Marc Marquez Menghadapi Tantangan di Lintasan
Status mereka sebagai sesama juara dunia semakin meningkatkan daya tarik, membuat segala sesuatu yang berhubungan dengan keduanya menjadi sorotan utama di paddock Ducati Lenovo.
Sudah lama beredar spekulasi bahwa Ducati Lenovo mungkin akan menghadapi kesulitan dalam mengelola dua nama besar dalam satu tim.
Namun, banyak pula yang berpendapat bahwa tim pabrikan asal Borgo Panigale ini tengah mewujudkan impian mereka, yaitu memiliki Dream Team di ajang MotoGP.
Siapa sangka Marquez akan bergabung dengan Ducati, dan bersanding dengan Bagnaia yang merupakan didikan langsung dari Valentino Rossi?
Perdebatan mengenai rivalitas Marquez dan Bagnaia semakin memanas setelah melihat performa impresif Si Alien di awal musim.
Ia berhasil menyapu bersih kemenangan di dua seri pembuka, yaitu GP Thailand dan GP Argentina, sementara Bagnaia tampak kesulitan.
Banyak pengamat yang mulai berspekulasi bahwa kejuaraan akan didominasi oleh Marquez.
Namun, pandangan tersebut ternyata tidak sejalan dengan pemikiran Pedro Acosta, pembalap muda berbakat dari tim Red Bull KTM.
Acosta, yang sempat disebut-sebut sebagai calon Marc Marquez versi kedua, membantah anggapan tentang Dream Team Ducati.
“Belum saatnya kita menyerahkan mahkota kepada raja, musim ini masih panjang,” ujar Acosta, seperti dikutip Bolasport dari Speedweek.
“Banyak yang mengatakan bahwa mereka adalah tim impian.”
“Namun, dalam kenyataan tidak ada yang namanya tim impian. Anda tidak bisa memiliki dua nomor satu dalam satu garasi,” tegasnya.
Cepat atau lambat, hanya akan ada satu nama yang benar-benar menonjol dalam sebuah tim.
Pepatah bahwa musuh terdekat adalah rekan setim, tampaknya benar adanya dalam dunia balap.
Terlepas dari itu, pernyataan Acosta mengindikasikan keyakinannya bahwa hanya akan ada satu nama yang bersinar di Ducati.
Namun, semuanya masih belum jelas dan terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Siapa yang akan lebih dominan mungkin baru akan terlihat ketika kompetisi memasuki paruh musim.
Musimnya Marc Marquez vs Bagnaia, Jorge Martin Mendapat Keraguan dari 4 Legenda Jelang Comeback