Penemuan Situs Pemakaman Kuno Inggris Ungkap Usia Lebih Tua dari Stonehenge

- Penulis

Selasa, 8 April 2025 - 11:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Kabar menghebohkan datang dari Dorset, Inggris. Sebuah penemuan arkeologis mutakhir telah mengubah secara fundamental pemahaman kita tentang peradaban Neolitikum. Situs bernama Flagstones, yang terletak di wilayah tersebut, ternyata berumur sekitar 3200 SM. Hal ini menjadikannya struktur lingkaran monumental tertua yang pernah ditemukan di Inggris, bahkan lebih tua dari monumen ikonik Stonehenge.

Situs Flagstones pertama kali terungkap pada tahun 1980-an saat pembangunan jalan di dekat kota Dorchester. Di kedalaman tanah, para arkeolog menemukan sebuah parit melingkar dengan diameter mencapai 100 meter. Parit ini terbentuk dari serangkaian lubang besar, dan diyakini dulunya dikelilingi oleh gundukan tanah yang mengesankan.

Sayangnya, separuh dari situs bersejarah ini sekarang terkubur di bawah jalan raya yang sibuk. Sementara itu, bagian sisanya terletak di bawah lahan Max Gate, rumah kediaman penulis ternama Thomas Hardy, yang kini dikelola dengan cermat oleh National Trust.

Keunikan Flagstones terletak pada adanya beberapa penguburan manusia yang ditemukan di dalam paritnya. Para arkeolog telah menemukan sisa-sisa jasad orang dewasa yang dikremasi, serta kerangka tiga anak-anak yang tidak dikremasi. Selain itu, di bagian lain situs, ditemukan pula sisa-sisa kremasi parsial dari tiga orang dewasa.

Menurut Dr. Susan Greaney, seorang pakar monumen Neolitikum dan Zaman Perunggu dari Universitas Exeter, “Flagstones adalah monumen yang sangat istimewa; bentuknya begitu melingkar sempurna dengan parit, dan jelas terkait dengan praktik penguburan dan kremasi. Dalam beberapa hal, ia menyerupai monumen-monumen awal yang dikenal sebagai causewayed enclosures, namun juga memiliki kemiripan dengan henge yang muncul di periode selanjutnya. Penanggalan baru ini menempatkannya pada periode yang jauh lebih awal dari perkiraan kita sebelumnya.”

Baca Juga :  Ramalan Shio Hari Ini 28 Februari 2025,Tikus dan Naga Berpeluang Dapat Hoki

Revisi Waktu yang Mengubah Sejarah

Sebelumnya, para ahli meyakini bahwa Flagstones berasal dari sekitar tahun 2900 SM, terutama karena kemiripannya dengan fase awal pembangunan Stonehenge. Akan tetapi, berkat kemajuan teknologi radiokarbon yang canggih, para peneliti dari Universitas Exeter dan Historic England kini telah mengungkap bahwa situs ini sebenarnya berasal dari sekitar tahun 3200 SM. Bahkan, ada bukti aktivitas awal yang tercatat sejak sekitar tahun 3650 SM.

Penelitian mendalam ini melibatkan pengujian terhadap 23 sampel, termasuk tulang manusia, tanduk rusa merah, dan arang, yang kemudian dikirim ke laboratorium khusus di ETH Zürich dan Universitas Groningen. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa setelah periode aktivitas awal, struktur parit besar dibangun sekitar tahun 3200 SM, dan segera setelah itu, penguburan dilakukan di dalamnya.

Hal yang lebih mengejutkan adalah, sekitar seribu tahun kemudian, terjadi penguburan seorang pria muda tepat di tengah lingkaran, di bawah sebuah batu sarsen raksasa. Ini mengindikasikan bahwa situs ini terus digunakan dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Baca Juga :  Mengenal Ngupati, Tradisi 4 Bulanan Adat Jawa untuk Ibu Hamil

Implikasi untuk Sejarah Stonehenge dan Situs Lainnya

Penanggalan baru Flagstones membuka pertanyaan mendasar: Apakah Stonehenge sebenarnya terinspirasi oleh Flagstones? Dr. Greaney menyatakan, “Kronologi Flagstones sangat krusial untuk memahami bagaimana urutan pembangunan monumen seremonial dan pemakaman berkembang di Inggris. Jika Flagstones hadir lebih dulu, apakah Stonehenge hanyalah tiruannya? Atau mungkinkah kita perlu meninjau ulang tanggal pembangunan Stonehenge itu sendiri?”

Tidak hanya itu, Flagstones juga menyoroti adanya hubungan budaya yang kuat dengan situs-situs penting lainnya, seperti Llandygái ‘Henge’ A di Wales, bahkan beberapa lokasi di Irlandia. Hal ini menunjukkan bahwa komunitas-komunitas Neolitikum di Kepulauan Inggris saling terhubung erat, berbagi praktik penguburan dan mungkin juga nilai-nilai keagamaan atau sosial yang mendalam.

Penemuan dan penanggalan ulang Flagstones tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang masa lalu, tetapi juga membangkitkan kembali rasa ingin tahu kita tentang asal-usul budaya monumental di Inggris dan Eropa Barat. Singkatnya, kisah manusia di masa lampau ternyata jauh lebih kompleks dan saling terkait daripada yang selama ini kita bayangkan.

“Flagstones mungkin merupakan cetak biru awal dari Stonehenge, dan bisa jadi merupakan kunci penting dalam menyusun ulang sejarah Neolitikum Inggris,” ujar Dr. Susan Greaney dengan antusias.

Berita Terkait

18 April Libur Nasional: Cek Daftar Hari Penting Bulan Ini!
Vale Indonesia Berdayakan Warga: Reklamasi Tambang Libatkan Komunitas Lokal
Ipeka Palembang Fun Run 2025: Lari Seru Bangun Karakter dan Solidaritas!
Naskah Sunda Kuno Mendunia: UNESCO Akui Warisan Memory of The World
Indonesia Promosikan Pariwisata Unggulan di World Expo Osaka 2025
Lima Warisan Dokumenter Indonesia Resmi Diakui UNESCO
Rayakan Galungan di Bali: Panduan Aktivitas Liburan Penuh Makna!
Vale Indonesia: Menjaga Integritas Bisnis Demi Manusia dan Alam

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 06:48 WIB

18 April Libur Nasional: Cek Daftar Hari Penting Bulan Ini!

Selasa, 15 April 2025 - 05:43 WIB

Vale Indonesia Berdayakan Warga: Reklamasi Tambang Libatkan Komunitas Lokal

Selasa, 15 April 2025 - 04:55 WIB

Ipeka Palembang Fun Run 2025: Lari Seru Bangun Karakter dan Solidaritas!

Selasa, 15 April 2025 - 03:20 WIB

Naskah Sunda Kuno Mendunia: UNESCO Akui Warisan Memory of The World

Senin, 14 April 2025 - 23:59 WIB

Indonesia Promosikan Pariwisata Unggulan di World Expo Osaka 2025

Berita Terbaru

society-culture-and-history

18 April Libur Nasional: Cek Daftar Hari Penting Bulan Ini!

Rabu, 16 Apr 2025 - 06:48 WIB