Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Presiden Prabowo Subianto memberikan penjelasan terkait kehadiran sejumlah tokoh internasional dalam jajaran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Thaksin Shinawatra, mantan perdana menteri Thailand yang pernah terlibat kasus korupsi terkait penyembunyian aset.
“Thaksin adalah figur politik yang mengalami kudeta. Ia berulang kali memenangkan mandat rakyat, namun akhirnya digulingkan. Ada faktor-faktor tertentu di baliknya, dan saya tidak ingin mencampuri urusan politik internal negara lain,” kata Prabowo dalam acara “Presiden Prabowo Menjawab” bersama enam pemimpin redaksi media di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).
Prabowo menambahkan bahwa tuduhan yang dialamatkan kepada Thaksin mirip dengan apa yang dialaminya, di mana ia juga menjadi ‘korban’ berbagai macam tuduhan.
1. Pengalaman sebagai Syarat Utama Anggota Danantara
Prabowo menjelaskan bahwa Thaksin dipilih karena pengalamannya yang luas dan jaringan yang dimilikinya. “Dan ia bersedia berkontribusi tanpa menerima bayaran. Ray Dalio dan Jeffrey Sachs juga bersedia memberikan tenaga tanpa imbalan finansial,” ungkap Prabowo.
Menurutnya, mengajak tokoh-tokoh dunia ini untuk terlibat dalam Danantara bukanlah hal yang sulit. Bahkan, Prabowo menyebut mereka sangat antusias.
“Ray Dalio sangat bersemangat, tetapi ia mengingatkan bahwa akan ada perlawanan,” ujar Presiden. Namun, Prabowo berpendapat bahwa perlawanan adalah hal yang wajar karena setiap inisiatif baru selalu menghadapi penolakan dari sebagian pihak yang tidak menginginkan perubahan.
“Human nature. Tapi saya yakin ini adalah langkah yang tepat,” tegas Prabowo.
Prabowo Minta Pengusaha Kurangi Ketergantungan pada Pasar AS
Prabowo Minta Pengusaha Kurangi Ketergantungan pada Pasar AS
2. Proyek Danantara Harus Layak dan Menguntungkan
Menanggapi pertanyaan dari Pemimpin Redaksi RAGAMUTAMA.COM, Uni Lubis, mengenai proyek Danantara, Presiden Prabowo menyatakan bahwa tidak ada target khusus yang diberikan kepada badan tersebut. Menurutnya, pendekatan yang diterapkan Danantara harus berdasarkan pada kelayakan (feasible) dari setiap proyek.
“Kami tidak memberikan target, karena pendekatan kami adalah kelayakan dari proyek tersebut. Ini adalah suatu keharusan. Saya memberikan satu kriteria utama, yaitu kita harus memberikan nilai tambah yang signifikan,” kata Prabowo.
Ia memberikan contoh bahwa Indonesia tidak lagi ingin menjual bauksit dalam bentuk mentah, melainkan harus diolah menjadi aluminium yang kemudian dapat digunakan, misalnya, untuk pembuatan panel surya. Menurutnya, nilai tambah yang dihasilkan akan berlipat ganda.
“Jadi saya memberikan arahan bahwa setiap proyek harus feasible dan memberikan nilai tambah bagi bangsa Indonesia. Dengan kelayakan yang terukur, kita memiliki sumber daya alam yang jelas, offtake yang terjamin, dan pasar yang pasti. Dengan demikian, proyek ini akan menarik bagi investor,” ujarnya.
Daftar 14 BUMN yang Sudah Alihkan Saham ke Danantara
Daftar 14 BUMN yang Sudah Alihkan Saham ke Danantara
3. Danantara Hadapi Tantangan, Bahaya, dan Risiko
Prabowo mengakui bahwa Danantara menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Bahkan, menurutnya, Danantara tidak hanya dihadapkan pada tantangan, tetapi juga bahaya dan risiko yang perlu diantisipasi.
“Namun, kita akan memasukkannya ke dalam mekanisme pengawasan. Mungkin nanti Anda akan melihat bahwa Danantara akan menjadi organisasi dengan pengawasan yang paling ketat,” ucap Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa banyak nama yang diusulkan kepadanya. Ia meyakini bahwa orang-orang yang terlibat dalam Danantara memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.
“Saya tidak menitipkan siapa pun. Saya hanya meminta dibentuknya komite teknologi. Jadi, untuk semua proyek yang melibatkan banyak proses pengolahan, saya meminta adanya tim teknologi yang kuat,” jelas Prabowo.
Ia menjelaskan bahwa nama Danantara dipilih bukan tanpa alasan, melainkan memiliki makna yang mendalam. “Ini adalah kekuatan masa depan, milik anak cucu kita, jadi harus dijaga dengan baik. Saya merasa ini adalah tabungan untuk generasi mendatang,” tutur Prabowo.
Prabowo Ungkap Ide Danantara Pernah Ditolak Soeharto
Prabowo Ungkap Ide Danantara Pernah Ditolak Soeharto