Total Bangun Persada Raih Kontrak Rp 1,23 Triliun Hingga Februari 2025

- Penulis

Senin, 7 April 2025 - 12:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menunjukkan performa yang menggembirakan dengan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,23 Triliun hingga Februari 2025.

Corporate Secretary PT Total Bangun Persada Tbk, Anggie S. Sidharta, menyampaikan bahwa angka kontrak baru tersebut berasal dari berbagai proyek konstruksi, termasuk pembangunan gedung fasilitas umum, sektor industri, dan pusat data (data center).

“Perolehan ini setara dengan sekitar 24,6% dari total target yang dicanangkan untuk tahun ini,” ungkapnya kepada Kontan, pada hari Rabu (26/3).

Sebagaimana telah diinformasikan sebelumnya, TOTL menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp 5 triliun sepanjang tahun 2025. Target ini sedikit lebih konservatif dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5,08 triliun.

Penetapan target yang cenderung konservatif ini didasari oleh antisipasi terhadap tantangan global dan domestik yang masih cukup besar di tahun 2025, yang diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap dinamika industri konstruksi.

Baca Juga :  Mengenal Proses Blending BBM yang Dilakukan Pertamina

Menanggapi kebijakan moneter, Anggie menyatakan bahwa TOTL menyambut positif keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% pada bulan Maret lalu.

Total Bangun Persada (TOTL) Mencatatkan Kinerja Positif di Tahun 2024, Inilah Faktor Pendorongnya

Menurutnya, kebijakan ini berpotensi menjadi katalisator untuk meningkatkan investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya akan memacu pertumbuhan ekonomi serta mengendalikan inflasi, sehingga dapat menahan laju kenaikan harga barang dan jasa.

“Saat ini, perusahaan tidak memiliki utang kepada pihak ketiga, sehingga penahanan suku bunga ini tidak memberikan dampak langsung terhadap kinerja perseroan,” jelasnya.

Sepanjang tahun 2024, Total Persada berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,09 triliun. Pencapaian ini menunjukkan kenaikan tipis sebesar 1,99% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan pendapatan tahun 2023 yang sebesar Rp 3,02 triliun.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan perseroan mengalami penurunan dari Rp 2,65 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 2,54 triliun pada tahun 2024.

Baca Juga :  Intra Golflink Resort (GOLF) akan Bagi Dividen dari Laba Tahun Buku 2024

Sebagai hasilnya, TOTL berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau yang lebih dikenal sebagai laba bersih, sebesar Rp 265,42 miliar pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebesar 53,70% yoy dibandingkan dengan Rp 172,68 miliar pada tahun sebelumnya.

Anggie menjelaskan bahwa peningkatan kinerja TOTL pada tahun lalu didorong terutama oleh proyek-proyek yang dibawa (carry over) dari tahun 2023 yang masih memiliki nilai yang cukup besar.

“Selain itu, pertumbuhan pendapatan dan laba TOTL juga dipengaruhi oleh upaya efisiensi dan optimalisasi pada kinerja serta pengendalian biaya operasional di seluruh lini bisnis,” pungkasnya.

Total Bangun (TOTL) Menargetkan Perolehan Kontrak Baru Sebesar Rp 5 Triliun di Tahun 2025

Berita Terkait

MoU Mineral Kritis Indonesia-Arab Saudi: Peluang Investasi Nikel dan Bauksit Terbuka Lebar
Eratani Raup Pendanaan Rp 105 Miliar, Investor Singapura Optimis Sektor Pertanian
Wall Street Bergejolak: Saham Eli Lilly & Apple Jadi Penentu Arah Pasar
Lo Kheng Hong Raup Dividen Fantastis Rp 17 Miliar dari Dua Saham Unggulan
IHSG Menguat: Peluang Investasi di Bursa Saham Asia yang Menghijau?
Analis Ungkap Prospek Saham AADI, INDY, ANTM Pasca Kebijakan Royalti Mineral
Penjualan Laris Manis, Graha Mitra Asia (RELF) Catat Kinerja Positif pada 2024
Wall Street Bervariasi, Saham Apple dan Eli Lilly Melesat: Apa Pemicunya?

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 08:08 WIB

MoU Mineral Kritis Indonesia-Arab Saudi: Peluang Investasi Nikel dan Bauksit Terbuka Lebar

Jumat, 18 April 2025 - 08:03 WIB

Eratani Raup Pendanaan Rp 105 Miliar, Investor Singapura Optimis Sektor Pertanian

Jumat, 18 April 2025 - 07:55 WIB

Wall Street Bergejolak: Saham Eli Lilly & Apple Jadi Penentu Arah Pasar

Jumat, 18 April 2025 - 07:39 WIB

Lo Kheng Hong Raup Dividen Fantastis Rp 17 Miliar dari Dua Saham Unggulan

Jumat, 18 April 2025 - 07:03 WIB

IHSG Menguat: Peluang Investasi di Bursa Saham Asia yang Menghijau?

Berita Terbaru

Uncategorized

Kesempatan Emas: 7 Provinsi Beri Diskon Pajak Kendaraan 2025!

Jumat, 18 Apr 2025 - 08:12 WIB