KKP: Proyek Budidaya Ikan Nila Tak Terdampak Kasus eFishery

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 1 Februari 2025 - 13:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan proyek budidaya nila salin di Karawang tidak terdampak kasus dugaan pemalsuan laporan keuangan perusahaan rintisan (startup) eFishery.

“Sejauh ini, program tambak budidaya nila salin di Karawang tetap berjalan dan tidak terdampak langsung oleh kondisi eFishery,” kata Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Doni Ismanto Darwin, dikutip dari ANTARA, Sabtu (1/2/2025).

1. KKP tidak alami kerugian

KKP merupakan salah satu mitra pemanfaatan teknologi eFeeder, yakni alat yang secara otomatis mampu memberikan pakan pada komoditas perikanan budi daya secara efisien. Pada modeling atau proyek percontohan budidaya nila salin di Karawang, Jawa Barat, KKP menyewa sebanyak 256 unit pada 2023.

Jumlah tersebut bertambah menjadi 422 unit pada tahun lalu, dengan sewa per unit Rp339 ribu per bulan.

“Model kerja sama ini menjadikan KKP tidak mengalami kerugian karena pembayaran dilakukan sesuai jumlah unit yang dioperasikan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Karawang, Jawa Barat,” tutur Doni.

Baca Juga :  Simak Strategi Trading Miliarder AS Ini untuk Raup Cuan Triliunan

2. KKP mulai jajaki mitra lain

Kendati demikian, KKP mengantisipasi segala kemungkinan dengan mulai menjajaki kerja sama dengan mitra lain yang memiliki solusi serupa.

“Hal ini dilakukan agar program percontohan (modeling) budidaya tetap berjalan optimal dan tidak terganggu oleh permasalahan yang terjadi di pihak mitra teknologi,” ujar Doni.

Sementara selain di Karawang, Jawa Barat, pemanfaatan teknologi akuakultur dalam sistem modeling budidaya juga dikembangkan di berbagai lokasi lain.

3. eFishery akan audiensi ke KKP

Adapun Doni menyambut baik rencana Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Pekerja PT Multidaya Teknologi Nusantara (SPMTN) atau eFishery Risyad Azhary yang akan melakukan audiensi ke KKP.

Welcome saja. Kami siap mendengar,” ucapnya.

Serikat Pekerja e-Fishery pada Jumat (31/1) telah melakukan audiensi dengan Kementeria Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengenai kondisi perusahaan yang telah melakukan pemutusan hubungan erja (PHK) sebanyak 100 karyawan, yang didominasi karyawan kontrak. Audiensi bertujuan untuk mengadukan nasib karyawan lainnya yang berpotensi menjadi korban PHK berikutnya.

Baca Juga :  Anindya Bakrie Yakin Perang Dagang AS-Cina Bisa Buka Peluang bagi Indonesia

eFishery sebelumnya dilaporkan melakukan pemalsuan laporan pendapatan dan labanya selama beberapa tahun terakhir. Mengutip The Straits Times, hal tersebut diketahui setelah adanya investigasi internal setelah muncul laporan dari seorang whistleblower atau pengungkap fakta tentang laporan keuangan eFishery.

Informasi itu terdapat dalam sebuah laporan setebal 52 halaman yang beredar di antara investor dan mendapatkan tinjauan dari Bloomberg News. Laporan itu juga bahkan menyebutkan, 75 persen angka yang dilaporkan dalam laporan akuntansi eFishery adalah palsu.

Laporan dari whistleblower terkait laporan keuangan yang tidak sesuai fakta membuat dewan direksi eFishery menggelar investigasi resmi pada Desember tahun lalu. Hal itu kemudian berimbas pada pemecatan pendiri sekaligus CEO eFishery, Gibran Huzaifah dan Co-Founder eFishery, Chrisna Aditya.

Berita Terkait

Tips Jitu: Deteksi Uang Palsu, Kenali Ciri-Ciri Keaslian Rupiah!
Anak Usaha Chandra Asri Akuisisi Saham Mayoritas Marina Indah Maritim
Perang Dagang Mencekam: Strategi Investasi Emas, Saham, Kripto Paling Cuan?
Transaksi Saham Sumbagsel Februari: Sentuh Rp8,97 Triliun, Investor Makin Aktif!
Panduan Lengkap: Cara Beli Rumah Subsidi 2025 dan Syarat Terbaru
IHSG Terancam Trading Halt Lagi: Trump Naikkan Tarif Impor Tiongkok Hingga 245 Persen!
Utang Luar Negeri Indonesia Februari 2025: US$427,2 Miliar, Turunnya Utang Pemerintah dan BI
Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.191 Triliun: Analisis Februari 2025

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 14:39 WIB

Tips Jitu: Deteksi Uang Palsu, Kenali Ciri-Ciri Keaslian Rupiah!

Kamis, 17 April 2025 - 14:35 WIB

Anak Usaha Chandra Asri Akuisisi Saham Mayoritas Marina Indah Maritim

Kamis, 17 April 2025 - 14:31 WIB

Perang Dagang Mencekam: Strategi Investasi Emas, Saham, Kripto Paling Cuan?

Kamis, 17 April 2025 - 14:19 WIB

Transaksi Saham Sumbagsel Februari: Sentuh Rp8,97 Triliun, Investor Makin Aktif!

Kamis, 17 April 2025 - 14:11 WIB

IHSG Terancam Trading Halt Lagi: Trump Naikkan Tarif Impor Tiongkok Hingga 245 Persen!

Berita Terbaru