Ragamutama.com JAKARTA. PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur pertambangan, melaporkan adanya koreksi pada performa keuangan mereka sepanjang tahun 2024.
Menurut laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diakses pada hari Jumat, 4 April, laba bersih TEBE tercatat mengalami penurunan signifikan sebesar 39,5%. Angka laba bersih yang dicatatkan adalah Rp 134,19 miliar, dibandingkan dengan Rp 221,71 miliar pada periode tahun sebelumnya.
Penurunan perolehan laba ini selaras dengan penurunan pendapatan yang dialami perusahaan. Selama tahun 2024, TEBE berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 566,67 miliar, yang menunjukkan penurunan sebesar 10,4% dibandingkan dengan perolehan Rp 632,23 miliar pada tahun 2023.
Harga Batubara Meredup, Begini Dampaknya bagi Emiten Tambang Batubara
Pada saat yang bersamaan, beban pokok penjualan perusahaan justru mengalami peningkatan sebesar 8%, mencapai Rp 326,99 miliar. Kombinasi tekanan dari sisi pendapatan dan biaya operasional turut berkontribusi pada penurunan margin laba bersih yang berhasil diraih perusahaan.
Meskipun kinerja keuangan mengalami pelemahan, pergerakan harga saham TEBE justru menunjukkan tren yang positif sepanjang tahun ini. Secara year to date (YTD), saham TEBE tercatat mengalami kenaikan sekitar 14%, dan saat ini berada pada level Rp 715 per lembar.
Cek Rekomendasi Saham Emiten Tambang Mineral di Tengah Rencana Kenaikan Tarif Royalti
Dari sisi neraca keuangan, total aset perusahaan mengalami kenaikan tipis sebesar 0,9%, menjadi Rp 1,16 triliun. Arus kas dari aktivitas operasi juga mengalami penurunan sebesar 23,8%, menjadi Rp 163,36 miliar.
Sementara itu, arus kas dari aktivitas investasi mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 104,3%, menjadi Rp 15,88 miliar. Arus kas dari pendanaan menunjukkan perbaikan defisit sebesar 60,4%, menjadi minus Rp 130,17 miliar.
Dana Brata Luhur (TEBE) Tebar Dividen Interim Rp 25,7 Triliun, Cek Jadwalnya