Tarif Impor Trump Ancam 50 Ribu Pekerja: Gelombang PHK Mengintai?

- Penulis

Minggu, 6 April 2025 - 01:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memberikan peringatan terkait potensi dampak kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap para pekerja di Indonesia. Kenaikan tarif hingga 32 persen tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya kinerja industri yang berorientasi ekspor ke AS, yang pada gilirannya dapat memicu upaya efisiensi, termasuk pengurangan jumlah pekerja.

“KSPI dan Partai Buruh mengidentifikasi beberapa sektor industri yang paling rentan terhadap gelombang PHK lanjutan, yaitu industri tekstil, garmen, sepatu, elektronik, makanan dan minuman yang fokus pada ekspor ke Amerika Serikat, serta industri kelapa sawit, perkebunan karet, dan sektor pertambangan,” ungkap Presiden KSPI, Said Iqbal, dalam keterangan resminya pada Sabtu, 5 Maret 2025.

1. Sebanyak 50 ribu pekerja terancam PHK

Sebelum memasuki masa libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah, tim dari KSPI dan Partai Buruh juga telah menemukan indikasi di lapangan bahwa sejumlah perusahaan berada dalam kondisi yang kurang stabil dan sedang berupaya mencari cara untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK).

Said Iqbal menyatakan bahwa penerapan kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat yang mulai berlaku pada 9 April 2025 diperkirakan akan semakin memperburuk kondisi perusahaan-perusahaan tersebut.

“Ironisnya, hingga saat ini belum ada tindakan konkret yang diambil oleh pemerintah untuk mengantisipasi dampak dari kebijakan tarif AS tersebut. Belum ada kepastian ataupun strategi nasional yang disiapkan untuk mencegah penurunan produksi, penutupan perusahaan, atau terjadinya PHK massal,” ujarnya.

Baca Juga :  Kejaksaan Agung: Ekstradisi Paulus Tannos Menunggu Written Confirmation dari KPK

Berdasarkan perhitungan sementara yang dilakukan oleh Litbang KSPI dan Partai Buruh, diperkirakan akan ada tambahan sekitar 50 ribu pekerja yang berpotensi terkena PHK dalam kurun waktu tiga bulan setelah pemberlakuan tarif baru tersebut.

“Kenaikan tarif sebesar 32 persen akan membuat produk-produk Indonesia menjadi lebih mahal di pasar Amerika. Akibatnya, permintaan akan menurun, produksi akan dikurangi, dan perusahaan terpaksa mengambil langkah-langkah efisiensi, termasuk melakukan PHK,” jelas Said Iqbal.

Usul Pemerintah Tak Balas Kebijakan Tarif Trump, JK: Cukup Negosiasi

Usul Pemerintah Tak Balas Kebijakan Tarif Trump, JK: Cukup Negosiasi

2. Waspada banjir barang impor dari China yang kena dampak kebijakan Trump

Selain dampak langsung terhadap industri yang melakukan ekspor ke AS, KSPI juga menyampaikan kekhawatiran bahwa negara-negara yang terkena dampak kenaikan tarif oleh Trump dapat mengalihkan tujuan ekspor mereka ke Indonesia. Jika hal ini terjadi, industri dalam negeri berpotensi dibanjiri oleh barang-barang impor, khususnya dari China.

Menurut Said Iqbal, kondisi tersebut akan meningkatkan risiko terjadinya PHK massal.

Baca Juga :  Bali-Moskow: Pemerintah Dorong Penerbangan Langsung Demi Pariwisata!

“Ketika China kehilangan pangsa pasar ekspornya ke Amerika, mereka berpotensi membanjiri Indonesia dengan produk-produk murah. Jika hal ini dibiarkan, pasar domestik akan didominasi oleh barang impor murah, yang akan menekan industri dalam negeri,” tegasnya.

RI Kirim Tim Lobi ke AS soal Tarif Impor, Anggota DPR Minta All Out

RI Kirim Tim Lobi ke AS soal Tarif Impor, Anggota DPR Minta All Out

3. Pemerintah harus negosiasi dengan AS

Said Iqbal menyoroti Vietnam, negara tetangga yang dikenakan tarif bea masuk tertinggi oleh Trump, yaitu 46 persen. Menurutnya, Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini dengan meningkatkan kapasitas produksi bagi pabrik-pabrik yang juga memproduksi barang serupa.

“Vietnam, yang terkena tarif hingga 46 persen, mulai mengurangi kapasitas produksinya dan mengalihkan pesanan ke Indonesia. Pemerintah perlu melihat peluang ini dan memberikan perlindungan kepada industri sepatu dalam negeri dengan memberikan kemudahan regulasi agar kapasitas produksi dapat ditingkatkan,” jelasnya.

KSPI juga mendesak pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan AS terkait kebijakan tarif bea masuk tersebut. “Pemerintah harus segera melakukan re-negosiasi perdagangan dengan AS,” pungkas Said Iqbal.

Berita Terkait

Wakil MPR Bertemu Huawei Global: Bahas Dampak Tarif Trump?
Airlangga Ungkap Detail Negosiasi Tarif dengan AS: Inilah Tawaran Indonesia!
Trump Optimis: Kesepakatan Dagang AS-Eropa Segera Tercapai?
Perpanjangan Pelunasan Biaya Haji: Apa Alasan dan Manfaatnya?
Menteri Maruarar Panggil Bos Lippo Group Terkait Polemik Meikarta
Hilirisasi Pertanian: Strategi Indonesia Hadapi Perang Dagang AS-China
Bali Pelopor: Provinsi Pertama Gelar Sensus Kebudayaan Nasional
Maruarar Serahkan Bantuan 30 Rumah Panggung untuk Warga Muara Angke

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 21:35 WIB

Wakil MPR Bertemu Huawei Global: Bahas Dampak Tarif Trump?

Jumat, 18 April 2025 - 20:59 WIB

Airlangga Ungkap Detail Negosiasi Tarif dengan AS: Inilah Tawaran Indonesia!

Jumat, 18 April 2025 - 19:07 WIB

Trump Optimis: Kesepakatan Dagang AS-Eropa Segera Tercapai?

Jumat, 18 April 2025 - 11:03 WIB

Perpanjangan Pelunasan Biaya Haji: Apa Alasan dan Manfaatnya?

Jumat, 18 April 2025 - 10:31 WIB

Menteri Maruarar Panggil Bos Lippo Group Terkait Polemik Meikarta

Berita Terbaru

travel

Ma Wan 1868: Pesona Wisata Sejarah Terbaru di Hong Kong

Sabtu, 19 Apr 2025 - 00:47 WIB

sports

Proliga 2025: Tanpa Mega, Gresik Gigit Jari di Final Four

Sabtu, 19 Apr 2025 - 00:27 WIB

Uncategorized

Megahnya Jembatan Tertinggi Dunia di China Siap Dibuka Juni 2025!

Jumat, 18 Apr 2025 - 23:40 WIB