China Bereaksi Keras: Tarif Trump Bikin Saham AS Anjlok!

- Penulis

Sabtu, 5 April 2025 - 15:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BEIJING, KOMPAS.TV – Respons keras datang dari Tiongkok setelah kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memicu terjun bebasnya bursa saham AS.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, pada hari Sabtu (5/4/2025), menyampaikan bahwa pasar telah memberikan penilaiannya terhadap tindakan yang diambil oleh Trump.

Guo Jiakun juga mendesak Washington untuk segera membuka dialog yang setara, menanggapi reaksi dramatis yang terjadi di pasar global akibat pemberlakuan tarif tersebut.

Saham AS Anjlok Gegara Kebijakan Tarif Trump, Terburuk Sejak Covid-19

Sebelumnya, Trump menerapkan tarif sebesar 10 persen pada berbagai produk impor dari China.

Tidak hanya itu, ia juga memberlakukan tarif tambahan sebesar 34 persen sebagai bagian dari rangkaian pungutan tinggi yang dikenakan pada sebagian besar mitra dagang Amerika Serikat.

Dengan demikian, total bea masuk yang dikenakan pada barang-barang asal China telah mencapai angka 54 persen.

Trump juga menutup celah dalam sistem perdagangan yang memungkinkan paket-paket bernilai rendah dari China masuk ke wilayah AS tanpa dikenakan bea masuk.

Baca Juga :  Asing Banyak Jual Saham Big Cap Perbankan pada Perdagangan Jumat (21/2)

Berbagai asosiasi perdagangan di China, mulai dari sektor perawatan kesehatan hingga industri tekstil dan elektronik, mengeluarkan pernyataan pada tanggal 5 April, menyerukan persatuan dalam upaya mencari dan mengembangkan pasar alternatif.

Mereka juga memperingatkan bahwa penerapan tarif tersebut akan semakin memperparah laju inflasi di Amerika Serikat.

“Pasar telah memberikan respons yang jelas,” ujar Guo Jiakun dalam unggahan di akun Facebook-nya, seperti yang dikutip dari The Straits Times.

“Kini saatnya bagi Amerika Serikat untuk menghentikan tindakan yang keliru ini, dan berupaya menyelesaikan perbedaan dengan mitra dagang melalui konsultasi yang setara,” tambahnya.

Sebagai balasan, China sendiri telah mengambil langkah serupa pada hari Jumat (4/4/2025), termasuk dengan memberlakukan bea masuk tambahan sebesar 34 persen pada semua produk impor dari Amerika Serikat.

Selain itu, mereka juga melakukan pembatasan ekspor terhadap beberapa logam tanah jarang, yang semakin memanaskan perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia ini.

Kamar Dagang China yang mewakili para pelaku perdagangan produk makanan, menyerukan kepada seluruh industri impor dan ekspor produk makanan dan pertanian China untuk bersatu, serta mempererat kerja sama dalam upaya bersama menjelajahi potensi pasar domestik dan internasional.

Baca Juga :  Pemerintah Pangkas Kuota Impor Daging Sapi 100 Ribu Ton bagi Pelaku Usaha, Alihkan ke BUMN

Sementara itu, Kamar Dagang Metal dan Bahan Kimia China menyampaikan bahwa penerapan tarif tersebut akan meningkatkan biaya impor bagi para importir di Amerika Serikat, sekaligus meningkatkan biaya konsumsi bagi para konsumen, memperparah inflasi di dalam negeri AS, dan meningkatkan risiko terjadinya resesi di Amerika Serikat.

Pasar global pun mengalami penurunan tajam menyusul tindakan balasan dari pihak China, serta pernyataan dari Trump yang menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah arah kebijakannya.

Suka Cita Warnai Pemakzulan Presiden Korsel Yoon Suk-Yeol, namun Timbulkan Kekhawatiran

Ketiga indeks saham utama di Amerika Serikat mengalami penurunan hingga lebih dari 5 persen pada hari Jumat.

Mengutip dari CNN Internasional, indeks Dow Jones mengalami penurunan sekitar 2.231 poin atau setara dengan 5,5 persen, sementara indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 5,97 persen.

Sedangkan indeks Nasdaq Composite mencatat penurunan sebanyak 5,82 persen.

Berita Terkait

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China
Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN
Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan
Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?
IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS
Investasi Cerdas: 6 Rekomendasi Jam Tangan Bernilai Tinggi
Prediksi Terbaru: Inilah Konglomerat Penguasa Ritel Modern Indonesia 2025
Indonesia Siap Jadi Tujuan Relokasi Industri di Tengah Perang Dagang

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 22:55 WIB

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China

Jumat, 18 April 2025 - 22:39 WIB

Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN

Jumat, 18 April 2025 - 21:47 WIB

Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan

Jumat, 18 April 2025 - 21:23 WIB

Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?

Jumat, 18 April 2025 - 20:15 WIB

IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS

Berita Terbaru

Uncategorized

Pesona India: 5 Spot Sunset Terbaik yang Wajib Dikunjungi

Sabtu, 19 Apr 2025 - 01:20 WIB

travel

Ma Wan 1868: Pesona Wisata Sejarah Terbaru di Hong Kong

Sabtu, 19 Apr 2025 - 00:47 WIB