TRIBUNSHOPPING.COM – Di tengah berkembangnya dunia fashion yang serba modern, terdapat satu warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu, batik.
Namun, kini di Surakarta batik hadir dengan sentuhan baru yang lebih segar dan inovatif, yaitu Batik Printing karya Nusantaraart Laweyan.
Menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi modern, Batik Printing Nusantaraart Laweyan berhasil memikat hati banyak orang yang mendambakan keindahan batik tanpa harus meninggalkan kesan klasik yang sudah mengakar dalam budaya Indonesia.
Dengan inovasi tiada henti, mereka membuktikan bahwa batik akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa, dari Laweyan, untuk seluruh dunia.
Proses Pembuatan Batik Printing: Dari Desain hingga Lembaran Kain Cantik
Proses pembuatan batik printing di Batik Nusantaraart Laweyan, dimulai dari desain dan pemilihan warna.
Setelah disetujui, desain yang sudah jadi dipindahkan ke dalam bentuk screen melalui proses afdruk, yang digunakan untuk mencetak pola di kain.
Selanjutnya, dilakukan proofing sample, yaitu percobaan cetak untuk memastikan warna dan desain sesuai harapan.
Jika sudah disetujui, barulah masuk ke proses cetak massal, di mana pola batik dicetak di atas bahan kain dalam jumlah banyak.
Setelah proses cetak selesai, material kain dijemur untuk mengeringkan tinta.
Setelah itu, kain akan melalui tahap finishing, yang meliputi proses steam dan pencucian untuk menghilangkan sisa-sisa tinta dan memastikan warna lebih menyatu dengan kain.
Proses terakhir adalah pengeringan ulang dan pemasukan kain ke dalam mesin kalender untuk disetrika, sehingga hasilnya lebih halus dan rapi.
Terdapat beberapa bahan yang dapat digunakan dalam proses produksi batik printing, diantaranya: Bahan utama (kain), Chemical (pewarna kimia), Screen (media cetak), dan Rakel.
Untuk lama proses yang diperlukan, dalam satu hari diperkirakan dapat mencetak hingga 1000 meter kain batik printing.
Baca juga: Batik Tulis Girilayu Karanganyar: Menghidupkan Tradisi, Mewariskan Keindahan Budaya Mangkunegaran
Proses Pembuatan Batik Printing vs Batik Tradisional: Inovasi yang Membawa Keindahan Lebih Cepat
Batik Nusantaraart Laweyan, memiliki perbedaan utama antara batik printing dan batik tradisional terletak pada proses pencetakannya.
Batik printing menggunakan media screen untuk mencetak motif ke kain, sementara batik tradisional dilakukan secara manual dengan tangan pengrajin, yang lebih memakan waktu dan tenaga.
Selain itu, pewarna yang digunakan juga berbeda, batik printing menggunakan pewarna kimia, sedangkan batik tradisional umumnya masih menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanaman atau bahan alami lainnya sehingga lebih ramah lingkungan.
“Pewarna yg digunakan juga berbeda, batik print menggunakan pewarna kimia sedangkan tradisional kebanyakan masih menggunakan pewarna alam,” jelas Laily Pemilik Batik Printing Nusantaraart Laweyan (29/11/2024) lalu.
Dukungan dan Tantangan dalam Proses Pembuatan Batik Printing
Dalam pembuatan batik printing, ada beberapa faktor yang mendukung terciptanya produk berkualitas.
Selain ketelatenan pengrajin, cuaca panas sangat membantu.
“Selain ketelatenan pengrajin, faktor cuaca panas juga sangat mendukung dalam mendapatkan motif batik dengan warna yg matang dan motif yangg wijang (garis tegas),” tambahnya.
Kondisi cuaca ini memudahkan pengrajin untuk menghasilkan batik dengan kualitas yang lebih baik.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah cuaca yang tak selalu bisa diprediksi.
Saat musim hujan, proses pengeringan dan pencetakan bisa terhambat, yang dapat memengaruhi kualitas warna dan hasil cetak.
Selain itu, meracik warna dengan tepat juga sangat penting.
Jika warna tidak tercampur dengan baik, hasil akhir batik bisa terpengaruh, yang membutuhkan keahlian dan ketelitian dari pengrajin.
Terdapat juga, tantangan terbesar yang dihadapi dalam mengembangkan usaha batik printing ini, yakni semakin banyaknya pesaing bisnis di bidang yang sama.
Hal ini tentunya, membuat semakin tertantang untuk terus berkembang dan berinovasi agar produk batik printing memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri.
“Semakin banyaknya pesaing bisnis dengan bidang yg sama membuat kami semakin tertantang untuk berkembang dan berinovasi sehingga mempunyai ciri khas dan daya tarik tersendiri,” imbuhnya.
Baca juga: Tenun Lurik Pedan, Warisan Budaya yang Terus Berkembang di Tangan Hastayoga
Menentukan Desain Batik Printing: Dari Kreativitas Pelanggan hingga Karya Unik
Dalam menentukan desain batik yang akan diproduksi, pada dasarnya mencetak batik sesuai dengan permintaan atau request dari customer (custommade).
Hal ini memungkinkan untuk menciptakan desain yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing pelanggan.
Selain itu, juga menyediakan jasa konsultasi desain bagi customer yang ingin membuat motif batik baru, sehingga mereka dapat berkreasi dan mendapatkan desain yang unik dan sesuai dengan gaya mereka.
“Pada dasarnya kami mencetak batik sesuai dengan request customer (custommade), namun kami juga menyediakan jasa konsultasi desain bagi customer yg ingin membuat motif baru,” jelasnya.
Selain itu, juga menerima banyak permintaan untuk mencetak ikon-ikon tertentu yang menjadi favorit atau keinginan khusus dari pelanggan.
Meningkatkan Daya Tarik Batik Printing dengan Sentuhan Kreatif dan Teknologi
Batik Printing Nusantaraart Laweyan memanfaatkan teknologi, khususnya sosial media, untuk promosi dan branding produk batik printing.
Sosial media sangat efektif untuk memperkenalkan produk kepada konsumen baik lokal maupun internasional.
Lewat platform ini, dapat menampilkan desain batik dan berinteraksi langsung dengan pelanggan, membangun hubungan yang lebih dekat.
Target pasar utamanya, yakni untuk seragam sekolah dan instansi, baik di dalam maupun luar negeri.
“Target pasar utama untuk seragam sekolah dan instansi, meliputi dalam dan luar negeri,” jelasnya.
Produknya juga banyak digunakan untuk acara khusus atau sebagai identitas perusahaan.
Untuk pemasarannya, juga menggunakan beragam sosial media untuk menjangkau lebih banyak orang dan vendor bisnis untuk distribusi produk.
Batik Printing Nusantaraart Laweyan, juga terbuka untuk peluang bekerja sama dengan peritel besar di masa depan.
Baca juga: Blangkon Solo, Mengangkat Kearifan Lokal dalam Industri Kreatif Menuju Pasar Global
Mengembangkan Usaha Batik Printing: Inovasi dan Peluang Baru
Pasar batik printing di Indonesia diprediksi akan terus berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan.
Keuntungan utama batik printing adalah waktu pengerjaannya yang lebih cepat dibandingkan batik tradisional, sehingga lebih efisien untuk produksi massal.
“Batik printing mempunyai kelebihan waktu pengerjaan yg lebih singkat dari metode batik lainnya,” tambah Laily.
Semakin banyaknya brand baru di dunia fashion batik membuat permintaan batik semakin meningkat dan dikenal luas, terutama dengan dukungan sosial media yang memperkenalkan batik ke pasar yang lebih besar.
Keunikan Batik Printing Nusantaraart Laweyan: Apa yang Membedakannya dari yang Lain di Pasaran?
Yang membedakan usaha batik printing Nusantaraart Laweyan dari yang lain di pasaran adalah kemampuan untuk menerima pesanan dengan desain dan jenis kain yang sesuai dengan permintaan pelanggan.
Dengan pendekatan custom, pelanggan bisa mengekspresikan ide dan kebutuhan mereka dalam desain batik, baik untuk pakaian, seragam, maupun keperluan khusus lainnya.
Ini memberikan keleluasaan untuk menciptakan produk yang lebih personal dan unik, sesuai dengan selera masing-masing.
Selain itu, juga sangat memperhatikan keberlanjutan dalam proses produksi batik printing.
Salah satunya, menggunakan bahan ramah lingkungan dan menerapkan proses yang hemat energi.
Yang diprioritaskan adalah filterasi limbah, agar proses produksi tidak mencemari lingkungan.
Memiliki komitmen untuk selalu mencari cara yang lebih ramah lingkungan dalam setiap tahapan produksi, sehingga usaha dapat berjalan berkelanjutan tanpa merusak alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(PRAMANUHARAOEE/TRIBUNSHOPPING.COM)