BEI Sebut 18 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Punya Aset Jumbo

- Penulis

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan terdapat 18 perusahaan yang tengah mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) per 31 Januari 2025. Sebanyak 17 di antaranya memiliki aset jumbo di atas Rp250 miliar. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai 31 Januari 2025, terdapat 8 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI, dengan dana dihimpun Rp3,70 triliun. Sementara itu, 18 perusahaan berada dalam pipeline perusahaan tercatat BEI. 

“Hingga saat ini terdapat 18 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata Nyoman, Sabtu (1/2/2025). 

Baca Juga : EY Proyeksi IPO Lebih Semarak pada 2025, Ini Katalisnya

Baca Juga :  Kabin Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2025 Berdasarkan Kelasnya

Nyoman menuturkan dari 18 perusahaan tersebut, sebanyak 17 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala besar dengan nilai aset lebih dari Rp250 miliar. 

Kemudian sebanyak 1 perusahaan dengan aset skala menengah, dengan jumlah aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Namun, tidak ada perusahaan dengan aset skala kecil, atau dengan aset di bawah Rp50 miliar.

Baca Juga : : Wajah Pasar Modal 100 Hari Prabowo: Deretan IPO Jumbo hingga IHSG Ambrol

Berdasarkan sektornya, perusahaan-perusahaan tersebut datang dari berbagai macam sektor, dengan paling banyak datang dari perusahaan consumer Non-Cyclicals sebanyak enam perusahaan. 

Baca Juga :  19 Calon Emiten Masuk Pipeline IPO BEI, Mayoritas Beraset Jumbo

Lalu, tiga perusahaan sektor industri, 2 perusahaan sektor energi, dua perusahaan sektor basic materials, dan dua perusahaan dari sektor kesehatan. Lalu sisanya di sektor consumer cyclicals, finansial, transaportasi dan logistik berjumlah masing-masing satu perusahaan.

Baca Juga : : Fore Coffee Bakal Ekspansi Lebih Agresif Tahun Ini, Tanda IPO?

Nyoman juga menuturkan sebanyak 8 emisi obligasi telah diterbitkan dari 7 penerbit EBUS, dengan dana yang dihimpun Rp8,6 triliun. Adapun, hingga 31 Januari 2025, terdapat 18 emisi dari 14 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline obligasi BEI. 

Sementara itu, untuk rights issue, terdapat 7 perusahaan tercatat yang yang berada dalam pipeline rights issue BEI.

Berita Terkait

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset
Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif
IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?
Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China
Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN
Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan
Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?
IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 06:39 WIB

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 April 2025 - 05:35 WIB

Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif

Sabtu, 19 April 2025 - 02:59 WIB

IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?

Jumat, 18 April 2025 - 22:55 WIB

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China

Jumat, 18 April 2025 - 22:39 WIB

Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Oriental Circus Indonesia: Bukan Bagian dari Taman Safari!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:56 WIB

finance

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:39 WIB

society-culture-and-history

Terungkap! Kisah Sukses di Balik Legenda Minyak Kayu Putih Cap Lang

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:35 WIB