Ragamutama.com Kisah menarik mewarnai dunia voli Korea: seorang pemain yang awalnya bergabung dengan tim sebagai kompensasi transfer, kini berpeluang mencicipi final kejuaraan untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Daejeon JungKwanJang Red Sparks, di bawah arahan pelatih Ko Hee-jin, berhasil mengamankan tiket final setelah menaklukkan Suwon Hyundai E&C Hillstate dengan skor 3-1 dalam laga ketiga semifinal playoff yang digelar di Suwon Indoor Gymnasium, Sabtu (29/3/2025).
Kemenangan ini memastikan Red Sparks melaju ke babak puncak Liga Voli Korea, karena tim yang berhasil meraih 2 kemenangan lebih dulu berhak melaju ke final.
Dengan catatan 2 kemenangan dan 1 kekalahan, Red Sparks akhirnya mampu menembus final kejuaraan, sebuah pencapaian yang terakhir kali dirasakan 13 tahun silam, tepatnya pada musim 2011-2012.
Pada masa itu, sosok-sosok seperti komentator KBSN Sports, Han Yu-mi; pelatih Pepper Savings Bank, Chang So-yeon; pelatih Heungkuk Life Insurance, Kim Se-young; Han Su-ji (yang kini pensiunan); dan Myeong-ok Lim (Korea Expressway Corporation) menjadi pilar penting dalam tim.
Musim tersebut juga diwarnai dengan dominasi monster asing, Madeleine Montano Caicedo, yang menjadi momok menakutkan di Liga Voli Korea.
Saat itu, hanya Yeum Hye-seon, Noh Ran, Park Hye-min, dan Lee Ye-dam, yang merupakan pemain lokal, yang merasakan atmosfer final.
Kini, giliran Pyo Seung-ju (outside hitter) yang akan mencicipi pengalaman final untuk pertama kalinya. Pyo Seung-ju memulai karier profesionalnya sebagai pilihan pertama dalam draft pemula 2010, namun belum pernah sekalipun bermain di final kejuaraan.
Ucapkan Selamat, Giovanna Milana Sejak Awal Yakin Megawati dan Red Sparks Lolos ke Final Liga Voli Korea
Sebelum musim ini, Pyo Seung-ju hanya empat kali berpartisipasi dalam babak playoff selama 14 musim bersama Gimcheon Korea Expressway, GS Caltex, dan IBK Altos.
Terakhir kali ia tampil di playoff adalah pada musim 2020-2021 bersama IBK Altos. Kala itu, timnya berhasil melaju ke babak playoff dengan menempati posisi ketiga, namun sayangnya, mereka gagal melewati hadangan Pink Spiders.
Pyo Seung-ju juga merupakan bagian dari skuad semifinal Olimpiade Tokyo 2020 dan bermain sebagai outside hitter untuk tim nasional.
Setelah musim lalu berakhir, Pyo Seung-ju meninggalkan IBK Altos sebagai pemain kompensasi FA (free agent) Lee So-young dan bergabung dengan Red Sparks.
Pyo mencatatkan 529 poin dengan tingkat keberhasilan serangan sebesar 34,77 persen dan efisiensi penerimaan sebesar 36,42 persen dalam 36 pertandingan pada musim 2022-2023.
Pada musim 2023-2024, perolehan poinnya sedikit menurun menjadi 434 poin, dengan tingkat keberhasilan serangan sebesar 35,66 persen dan efisiensi penerimaan sebesar 35,16 persen dalam 35 pertandingan.
Meskipun demikian, ia tetap menjadi pemain yang memberikan kontribusi signifikan bagi tim sebagai anggota inti.
Pelatih Ko Hee-jin sangat gembira ketika Pyo Seung-ju dikeluarkan dari daftar pemain kompensasi.
Ia berharap Pyo dapat menjadi pemain serba bisa di lapangan dan menjadi sosok pemimpin dalam tim.
“Saya senang kamu datang. Kamu bukan pemain kompensasi FA kami. Kamu adalah pemain yang sangat kami butuhkan,” ujar pelatih Ko saat berbicara dengan Pyo melalui telepon, seperti dilansir RAGAMUTAMA.COM dari My Daily.
Pyo Seung-ju juga sempat bertemu dengan Ko Hee-jin sebelum musim dimulai.
“Pelatih menelepon saya langsung dari Indonesia sebelum siaran pers tentang transfer pemain kompensasi, dan saya sangat berterima kasih,” kata Pyo.
“Pelatih selalu percaya pada saya. Saya selalu berterima kasih. Saya bisa khawatir, tetapi saya merasa kuat karena tidak hanya pelatih, tetapi juga staf pelatih, pemain, dan staf pendukung ada di sisi saya.”
Pyo Seung-ju mencatatkan 277 poin dalam 33 pertandingan, dengan tingkat keberhasilan serangan sebesar 33,14 persen dan efisiensi penerimaan sebesar 25,49 persen.
Skor tersebut merupakan yang terendah sejak musim 2020-2021 (267 poin), dan efisiensi penerimaan adalah yang terburuk sejak musim 2013-2014 (21,21 persen).
Namun, pelatih Ko sangat menghargai Pyo. Ia tidak hanya menilai Pyo berdasarkan angka-angka yang tercatat.
Ketika Vanja Bukilic, yang telah beralih menjadi outside hitter, mulai goyah, Pyo membantunya mempertahankan mentalitasnya, dan bersama kapten Yeum Hye-seon, ia memimpin rekan-rekan setimnya yang lebih muda.
“Saya sangat puas dan selalu bersyukur. Ia membantu kami memanfaatkan kekuatan kami saat bermain,” kata pelatih Ko.
Mampukah Pyo Seung-ju, yang akan bermain dalam pertandingan kejuaraan pertamanya dalam 15 musim, meraih senyuman kemenangan?
Red Sparks akan melakoni pertandingan pertama dari babak final best-of-five melawan Pink Spiders di Incheon Samsan World Gymnasium pada tanggal 31 Maret.
Saat bertemu dengan wartawan sebelum musim dimulai, ia mengungkapkan tekadnya.
“Saya tidak pernah secara langsung mengatakan bahwa saya ingin menang, tetapi saya pikir saya ingin menang sebelum saya pensiun,” kata Pyo.
“Jika saya melakukan pekerjaan saya dengan tenang, saya pikir saya dapat mencapai tempat yang tinggi.”
Jadwal Final Liga Voli Korea – Megawati Mau Berapi-api di Hari Lebaran, Red Sparks 2 Kali Jadi Tamu Duluan