PLN memastikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU siap untuk melayani pemudik yang menggunakan kendaraan listrik menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah yang jatuh pada Senin, 31 Maret.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti melakukan inspeksi sejumlah SPKLU di Jawa Timur, yakni di Rest Area 754A, Rest Area KM 819A (arah Surabaya), di Kantor PLN UP3 Pasuruan, serta Rest Area KM 792B (arah Malang). Ini merupakan jalur strategis yang kerap dilalui pemudik di wilayah Jawa Timur.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi atau UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir menyebutkan perusahaan telah menyiapkan 339 mesin SPKLU di 206 lokasi, tiga unit SPKLU Mobile, serta 1.680 petugas yang disiagakan di seluruh Jawa Timur.
Jarak antar-SPKLU kini lebih dekat yakni sekitar 26 kilometer. Dengan begitu, pemudik dapat dengan mudah mengakses layanan pengisian daya.
“Selain itu, ada fitur road trip planner di aplikasi PLN Mobile memungkinkan pengguna kendaraan listrik untuk merencanakan perjalanan dan mengakses informasi lokasi SPKLU secara real-time,” ujar Ahmad Mustaqir saat meninjau SPKLU di Rest Area KM 819A dikutip dari Antara, Sabtu (29/3).
PLN juga menyiagakan 12 unit SPKLU Mobile sebagai langkah antisipasi terhadap lonjakan pengguna kendaraan listrik, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto mengatakan SPKLU Mobile dapat diakses oleh pengendara dalam kondisi darurat, seperti saat mengalami kemacetan panjang atau kehabisan daya di jalan.
“SPKLU Mobile ini standby dan siap dipanggil kapan saja melalui layanan kami di nomor 08777 12 13 123,” kata Adi di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (28/3).
PLN juga memperkuat infrastruktur pengisian daya di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Saat ini, pada setiap rest area di Cirebon telah dilengkapi dengan SPKLU dengan jarak rata-rata 22 kilometer antarlokasi.
“Dulu jarak antar-SPKLU sekitar 45 kilometer, sekarang sudah kami rapatkan menjadi 22 kilometer agar lebih mudah dijangkau,” ujar Adi.
PLN UID Lampung juga menyediakan SPKLU di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung. General Manager PLN UID Lampung Muhammad Joharifin menjelaskan lokasi ini dipilih karena menjadi pintu gerbang utama transportasi darat antara Pulau Sumatera dan Jawa.
Dengan posisi yang sangat vital, SPKLU akan memberikan akses pengisian daya kendaraan listrik secara cepat dan mudah bagi para pemudik.
Terdapat 57 unit SPKLU yang tersebar di 35 titik strategis di Lampung, mulai dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni, jalan tol, jalur lintas barat, tengah, dan timur, hingga lokasi wisata dan kawasan hotel.
PLN UID Lampung juga menyiagakan lebih dari 100 personel SPKLU yang akan bersiaga 24 jam, serta dua unit SPKLU mobile untuk menjangkau titik-titik kritikal yang siap membantu pemudik pengguna kendaraan listrik.
PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan alias UP3 Singkawang Kalimantan Barat juga menyiapkan personil 333 orang, peralatan pendukung 12 unit, kendaraan pendukung terdiri dari empat unit gardu bergerak dan 25 unit genset mobile dalam kondisi baik dan siap beroperasi.
Selain itu, kendaraan pendukung sebanyak 26 mobil dan 21 motor, serta material cadang gangguan tersedia dalam jumlah cukup.
PLN juga menyiapkan posko siaga keandalan distribusi enam lokasi, posko siaga mudik lebaran satu lokasi, SPKLU yang tersebar di 10 lokasi dan beberapa lokasi siaga prioritas diantaranya adalah rumah ibadah.
Manager PLN UP3 Singkawang Martinus Irianto Pasensi juga telah meninjau kesiapan infrastruktur kelistrikan. “Kami memastikan persiapan untuk sistem kelistrikan saat lebaran kondisi aman dan andal,” ujarnya, Kamis (27/3).
PLN UID Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah atau Kalselteng juga menambah jumlah SPKLU guna mengantisipasi lonjakan pengguna kendaraan listrik selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki mengatakan perusahaan telah mengoperasikan 73 SPKLU yang tersebar di 43 lokasi, mulai dari wilayah barat Kalimantan Tengah hingga perbatasan Kalimantan Selatan dengan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
“Dengan rata-rata jarak antar-SPKLU sekitar 40 km, pengguna mobil listrik atau motor listrik yang memiliki daya tempuh 350 km dalam sekali pengisian penuh dapat melewati hingga delapan SPKLU dalam satu perjalanan. Artinya, mobil listrik kini semakin aman dan nyaman digunakan untuk perjalanan jauh,” kata Ahmad Syauki di Banjarbaru, Kamis (27/3).