Belajar Sastra dan Budaya di Bawah Tanah Kota Almaty

- Penulis

Sabtu, 29 Maret 2025 - 18:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Metro Almaty adalah salah satu sistem metro termuda di dunia, namun dalam waktu singkat telah menjadi bagian penting dari kehidupan kota terbesar di Kazakhstan ini. Selain berfungsi sebagai sarana transportasi cepat dan efisien, metro ini juga menawarkan pengalaman arsitektur dan budaya yang menarik. Dalam perjalanan ini, kita akan menjelajahi beberapa stasiun yang menarik di Metro Almaty.  

Jelajah ini sama sekali tidak ada rencana dan hanya berdasarkan kemana hati ingin melangkah.

Dengan taksi online Yandex kami memulai perjalanan menuju stasiun Metro M. Auezov. Turun dari taksi saya sejenak terpaku di depan patung Mukhtar Auezov, seorang sastrawan dan dramawan besar Kazakhstan yang terkenal dengan novel epiknya Abai Zholy (Jalan Abai). Novel ini merupakan karya monumental yang menggambarkan kehidupan Abai Kunanbayev, seorang penyair dan filsuf Kazakhstan yang dihormati.

M. Auezov memainkan peran penting dalam mengangkat sastra Kazakh ke tingkat yang lebih tinggi.

Patung ini berdiri kokoh di dekat stasiun metro Mukhtar Auezov Theatre,  yang dinamai sesuai dengan namanya. Stasiun ini adalah salah satu yang memiliki desain sederhana tetapi elegan, mencerminkan nuansa akademik dan intelektual.

Tidak jauh dari sini terdapat Teater Drama Kazakh Mukhtar Auezov, yang sering menggelar pertunjukan berkualitas tinggi dengan tema budaya dan sejarah Kazakhstan.

Melihat patung, teater dan juga stasiun metro yang dibangun dengan nama nama sastrawan besar di Kazakhstan dan negeri eks Soviet lainnya, membuat saya teringat akan nasib para sastrawan dan  pujangga di tanah air yang sedikit terlupakan. Nama Chairil Anwar, Hamka, Rendra atau Pramoedya Ananta Toer misalnya sama sekali kurang dikenal oleh generasi muda. Alangkah baiknya kalau salah satu stasiun MRT di Jakarta memakai nama mereka dengan ornamen dan hiasan yang mengingatkan kita akan karya sastra mereka. Mungkin kita sendiri memang masih kurang menghargai sastra.?

Selanjutnya, kami berjalan menuju pintu masuk stasiun Metro. Struktur kaca besar dengan kerangka baja membentuk atap yang unik, memungkinkan cahaya alami masuk ke area bawah tanah. Desain ini tidak hanya memberikan estetika modern tetapi juga efisiensi energi.

Logo metro berwarna merah dengan huruf “M” yang khas menjadi simbol penting bagi warga Almaty yang menggunakan transportasi ini sehari-hari.

Memasuki stasiun sambil menuruni puluhan anak tangga yang landai, saya melihat nama stasiun dalam bahasa Rusia, Kazakh dan Inggris di atas pintu marmer.

Teks di dinding tertulis dalam bahasa Kazakh dan Inggris:

” ” Almaty Metropoliteni = “Almaty Metro”

“. ” = M. Auezov Tester Beketi “M. Auezov Theatre Station”

” . ” Teatr M Auezov = “M. Auezov Theatre”

Stasiun-stasiun metro di Almaty memiliki kedalaman bervariasi, dan eskalator panjang sering digunakan untuk mencapai platform kereta. Meskipun sistem metro ini masih tergolong kecil dengan hanya satu jalur utama, setiap stasiunnya memiliki desain unik yang mencerminkan budaya Kazakhstan.

Salah satu fitur menarik adalah platform lift yang memungkinkan pengguna kursi roda naik dan turun dari tangga dengan mudah. Fasilitas ini menunjukkan bahwa sistem metro di Almaty dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan semua penumpang.

Selain platform lift, banyak stasiun juga dilengkapi dengan jalur pandu untuk tuna netra, serta elevator di beberapa titik untuk memudahkan akses. Fasilitas ini mencerminkan upaya Kazakhstan dalam meningkatkan standar transportasi publik yang ramah bagi semua kalangan.

Salah satu daya tarik terbesar Metro Almaty adalah mosaik dan hiasan yang unik di setiap stasiun .

Di stasiun M. Auezov ini saya melihat Mosaik yang  menampilkan  kekayaan  budaya dan sejarah Kazakhstan. Dalam mozaik tersebut, kita dapat melihat suasana perayaan di istana dengan tokoh-tokoh berpakaian tradisional Kazakh. Gambaran ini merepresentasikan salah satu peristiwa bersejarah atau kehidupan para bangsawan Kazakh di masa lalu.

Baca Juga :  7 SHIO Mujur HOKI Datang Dari Berbagai Arah Menurut Ramalan Shio Selasa 25 Februari 2025

Lantain stasiun terbuat dari marmer atau granit yang dipoles, menciptakan permukaan mengkilap yang memantulkan cahaya. Warna lantainya cenderung netral, seperti krem atau cokelat muda, dengan pola atau motif sederhana yang menambah kesan artistik.  

Dindingnya dihiasi dengan panel marmer yang memberikan tampilan mewah dan klasik. Di beberapa bagian, terdapat elemen dekoratif seperti relief atau mural yang menggambarkan warisan budaya Kazakhstan.

Tidak lama menunggu, deretan gerbong kereta berhenti dan kami segera masuk. Suasana lumayan ramai dan asyiknya anak-anak muda dengan sopan memberikan tempat. duduk  kepada penumpang yang lebih senior.

Kereta bergerak dan pengumuman dalam bahasa Kazakh,Rusia, dan Inggris menyatakan bahwa stasiun berikutnya adalah Alatau.  Kami memutuskan untuk tetap di dalam gerbong sampai kereta melewati stasiun Sairan dan Moskwa.  Penasaran dengan nama Moskwa kami  pun turun.

Sekilas, stasiun  ini memiliki desain interior yang menonjol dengan pilar merah dan nuansa yang elegan, terinspirasi dari arsitektur metro klasik di Moskow.  Rupanya stasiun ini dinamakan Moskwa untuk menunjukan persahabatan antara Rusia dan Kazakhstan. Pada awalnya stasiun ini direncanakan bernama Molodyozhnaya. Saya lupa apakah di Moskwa juga ada stasiun metro bernama Almaty?

Hanya mampir  sejenak di stasiun ini, kami kemudian kembali naik kereta ke arah berlawanan yaitu kembali ke stasiun awal melewati Alatau, Sairan dan M.Aeuzov.  Lalu terus satu stasiun sampai di Baikonur.

Stasiun ini dinamai sesuai dengan Kosmodrom Baikonur, yang merupakan fasilitas peluncuran luar angkasa terkenal di Kazakhstan. Desainnya yang futuristik dengan lengkungan biru-putih mencerminkan tema eksplorasi luar angkasa.

Wah saya langsung teringat akan Sputnik dan Yuri Gagarin dan tentu saja stasiun metro di Tashkent, Kosmonavtlar.

 Interior  stasiun ini diperindah  dengan lampu-lampu kecil yang berjejer.

Puas menikmati suasana futuristik di stasiun Baikonur, kami  kembali naik kereta menuju stasiun Abai yang letaknya hanya satu stasiun dari sini.

Ternyata nama Abai diambil dari seorang penyair dan filsuf terkenal Kazakh, yaitu Abai  Kunanbayev, yang hidup pada abad 19.

Di ujung lorong stasiun terdapat mural bergambar sosok penyair ini  mengenakan jubah dengan warna kuning keemasan serta  dilengkapi dengan tulisan dalam aksara  kiril yang merupakan nukilan puisi nya.

Abai dikenal karena karyanya yang mengkritik masyarakat Kazakh saat itu dan mendorong pendidikan serta pemikiran rasional. Salah satu karya terkenalnya adalah Kara Sozder (“Kata-Kata Bijak”), kumpulan esai filosofis tentang kehidupan, moralitas, dan budaya Kazakh.

Langlang  di Almaty metro belum selesai. Perjalanan dilanjut menuju ke stasiun terakhir yaitu Raiymbek Batyr.

Stasiun ini memiliki disain  langit-langit melengkung, memberikan kesan luas dan klasik.

Interiornya menggunakan marmer dengan warna-warna hangat, memberikan kesan elegan. Penerangan yang lembut menambah suasana tenang dan megah.

Di dekat eskalator ada mozaik seorang penunggang kuda  di padang rumput luas, melambangkan keberanian dan patriotisme. Raiymbek Batyr adalah pahlawan Kazakh abad ke-18 yang terkenal karena perjuangannya melawan penjajah Dzungar.

Tidak terasa sudah lebih 90 menit kami berada di bawah tanah menikmati indahnya metro almaty. Akhirnya kami  kembali naik kereta dan turun di stasiun Zhibek Zholy.

Kata Zhibek Zholy sendiri  berarti “Jalur Sutra” dalam bahasa Kazakh, dan stasiun ini memiliki desain yang mencerminkan warisan perdagangan serta sejarah Jalur Sutra yang melewati wilayah Kazakhstan.

Baca Juga :  Kisah Inspiratif: Tips Terbang ke Luar Negeri

Begitu turun, kami  seakan  disambut oleh dinding yang dilapisi mosaik marmer krem, menciptakan suasana yang hangat dan mewah. Dekorasi dinding ini diperkaya dengan elemen dekoratif dari batu buatan, memberikan sentuhan artistik yang khas. Lengkungan dan alas dinding menggunakan marmer cokelat, menambah kesan elegan dan klasik pada ruangan.

Lantai stasiun juga tidak kalah menarik. Ubin granit dengan pola ornamen nasional Kazakhstan menghiasi permukaan, mencerminkan warisan budaya yang kaya. Motif tradisional ini menjadi pengingat akan sejarah panjang Kazakhstan sebagai pusat peradaban dan jalur perdagangan di Asia Tengah.

Salah satu daya tarik utama dari stasiun ini adalah panno dekoratif berbentuk dua lingkaran besar yang terletak di dinding utama aula tengah. Panno ini tidak hanya menjadi elemen estetika tetapi juga memiliki makna historis yang mendalam.

Lingkaran ini menampilkan simbol-simbol terkenal dari berbagai negara yang pernah menjadi bagian dari Jalur Sutra, jalur perdagangan legendaris yang menghubungkan Timur dan Barat. Beberapa simbol ikonik yang digambarkan dalam relief ini meliputi:

*Taj Mahal (India)

*Tembok Besar Tiongkok (Tiongkok)

*Mausoleum Khoja Ahmed Yasawi (Kazakhstan)

*Piramida Mesir (Mesir)

*Koloseum Roma (Italia)

*Parthenon Athena (Yunani)

*Biara El Deir di Petra (Yordania)

Menariknya, Piramida Kukulkn dari Meksiko juga turut digambarkan dalam dekorasi ini. Piramida ini terletak di sisi lain dunia dari Jalur Sutra, yang menunjukkan betapa luasnya pengaruh perdagangan dan pertukaran budaya yang telah terjadi selama berabad-abad.

Elemen dekoratif utama yang digunakan dalam panno ini adalah keramik kaca dalam bentuk relief, yang dipadukan dengan lukisan tangan dan patung bas-relief. Teknik ini menciptakan kedalaman visual yang menghidupkan kembali simbol-simbol bersejarah tersebut, seolah-olah membawa saya kembali ke dalam perjalanan melintasi Jalur Sutra.

Keahlian para seniman dan perancang dalam menciptakan detail yang rumit pada setiap simbol menunjukkan dedikasi terhadap pelestarian warisan budaya. Dengan perpaduan seni tradisional dan teknologi modern, dekorasi ini menjadi saksi bisu kejayaan peradaban yang pernah berjaya di sepanjang Jalur Sutra.

Menurut saya ini adalah stasiun yang paling indah dan kami menghabiskan waktu hampir 15 menikmatinya.

Waktu menunjukan hampir pukul 13.45 waktu almaty. Waktunya mencari makan siang dan kami  kemudian keluar dari stasiun melewati eskalator yang cukup panjang.

Muncul di permukaan, jalur pedestrian dengan nama Zhibek zholy menyambut dengan deretan restoran  di mana kita bisa makan siang atau pun berbelanja.

Yuk nikmati jalan jalan di Almaty.

Sebagai penutup, yuk kita simak sekilas sejarah.  Metro Almaty pertama kali direncanakan sejak zaman Uni Soviet, tetapi konstruksinya baru dimulai pada tahun 1988. Sayangnya, karena berbagai kendala, proyek ini tertunda selama bertahun-tahun hingga akhirnya diresmikan pada 1 Desember 2011. 

Saat ini, metro ini memiliki satu jalur utama dengan 11 stasiun yang membentang sepanjang 13,4 km.

Metro Almaty bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga galeri seni dan sejarah yang hidup. Dari patung Mukhtar Auezov yang mengingatkan kita pada kekayaan sastra Kazakhstan, hingga mosaik menakjubkan di Stasiun Zhibek Zholy yang membawa kita kembali ke masa Jalur Sutra, setiap stasiun memiliki cerita yang unik.

Bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Almaty dengan cara yang berbeda, metro ini bisa menjadi pilihan yang menarik. Selain nyaman dan efisien, metro ini juga menawarkan pengalaman literasi yang jarang ditemukan di sistem transportasi bawah tanah lainnya.

Berita Terkait

9 Patung Yesus Tertinggi di Dunia: Salah Satunya Megah Berdiri di Indonesia!
18 April Libur Nasional: Cek Daftar Hari Penting Bulan Ini!
Vale Indonesia Berdayakan Warga: Reklamasi Tambang Libatkan Komunitas Lokal
Ipeka Palembang Fun Run 2025: Lari Seru Bangun Karakter dan Solidaritas!
Naskah Sunda Kuno Mendunia: UNESCO Akui Warisan Memory of The World
Indonesia Promosikan Pariwisata Unggulan di World Expo Osaka 2025
Lima Warisan Dokumenter Indonesia Resmi Diakui UNESCO
Rayakan Galungan di Bali: Panduan Aktivitas Liburan Penuh Makna!

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 09:47 WIB

9 Patung Yesus Tertinggi di Dunia: Salah Satunya Megah Berdiri di Indonesia!

Rabu, 16 April 2025 - 06:48 WIB

18 April Libur Nasional: Cek Daftar Hari Penting Bulan Ini!

Selasa, 15 April 2025 - 05:43 WIB

Vale Indonesia Berdayakan Warga: Reklamasi Tambang Libatkan Komunitas Lokal

Selasa, 15 April 2025 - 04:55 WIB

Ipeka Palembang Fun Run 2025: Lari Seru Bangun Karakter dan Solidaritas!

Selasa, 15 April 2025 - 03:20 WIB

Naskah Sunda Kuno Mendunia: UNESCO Akui Warisan Memory of The World

Berita Terbaru