Lini Bisnis Utama Menopang Pendapatan Waskita Beton (WSBP) Pada 2024

- Penulis

Sabtu, 29 Maret 2025 - 16:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Rapor kinerja PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) masih merah di sepanjang tahun 2024. Di periode ini, Waskita Beton membukukan rugi bersih Rp 997,30 miliar. Rugi bersih ini berbanding terbalik dari perolehan laba bersih WSBP pada tahun 2023 sebesar Rp 6,3 miliar.

Kerurigan anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) itu terjadi di tengah melonjaknya pendapatan perusahaan. Tahun lalu, emiten konstruksi ini mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 1,97 triliun, naik 32,55% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 1,48 triliun.

Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto mengatakan, pendapatan perseroan tahun lalu didorong dari kinerja positif seluruh lini bisnis utama perusahaan, yaitu precast, readymix, serta konstruksi dan instalasi.

Segmen precast berkontribusi mayoritas ke pendapatan usaha tahun lalu, yaitu sebesar Rp 866,20 miliar. Lalu diikuti segmen readymix dan quarry Rp 681,50 miliar dan segmen jasa konstruksi Rp 424,180 miliar.

“Pertumbuhan pendapatan perusahaan pada 2024, merupakan implementasi strategi yang tepat dalam meningkatkan kinerja operasional,” ujar Fandy, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis, (27/3).

Baca Juga :  Daftar Promo HUT BCA 2025, Ada Diskon di Alfamart hingga Pizza Hut

Pada 2024, WSBP juga berhasil menghasilkan profitabilitas operasi atau laba kotor yang positif, yaitu sebesar Rp 369,67 miliar dengan Gross Profit Margin sebesar 18,75%.

Pencapaian ini didorong strategi perusahaan dalam mengoptimalkan proses produksi serta menerapkan manajemen rantai pasok bahan baku yang efisien.

“Peningkatan utilitas Precast Plant kami menjadi indikator kuat bahwa kapasitas produksi WSBP semakin dimaksimalkan untuk memenuhi lonjakan kebutuhan proyek infrastruktur nasional,” imbuh Fandy.

Transformasi bisnis

Fandy menambahkan, ke depan, WSBP akan terus melakukan transformasi bisnis yang mencakup akselerasi digitalisasi proses kerja serta penguatan tata kelola perusahaan yang adaptif.

Selain tiu, WSBP akan berorientasi pada proses bisnis secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan potensi dalam memberikan hasil terbaik. Langkah ini tercermin dalam turunnya Beban Umum dan Administrasi sebesar 6,44% atau Rp 32,60 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumya.

Baca Juga :  Wow, Harga Emas Antam H-2 Lebaran Tembus Rp 1,8 Juta per Gram

Selain Beban Umum dan Administrasi, sepanjang tahun 2024 WSBP berhasil meningkatkan utilitas unit produksinya terutama Precast Plant yang dimiliki. Ini selaras dengan meningkatkan permintaan produk beton precast WSBP.

Sehingga, WSBP mampu menurunkan beban non contributing plant sebesar 21,27% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Peningkatan utilitas plant kami menjadi indikator kuat bahwa kapasitas produksi WSBP semakin dimaksimalkan untuk memenuhi lonjakan kebutuhan proyek infrastruktur nasional,” tutur Fandy.

Sayangnya, sejumlah pos beban Waskita Beton masih mencatatkan peningkatan. Misalnya, beban penjualan naik dari Rp 93,82 miliar di akhir 2023 menjadi Rp 137,38 miliar tahun lalu.

Beban lain-lain bersih tercatat Rp 376,66 miliar di tahun 2024, berbanding terbalik dari pendapatan lain-lain bersih Rp 976,45 miliar di tahun 2023.

Pada tahun 2024 WSBP mencatatkan total aset sebesar Rp 3,62 Triliun, liabilitas sebesar Rp 5,18 triliun, dan defisiensi modal sebesar Rp1,56 triliun. 

Berita Terkait

Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif
IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?
Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China
Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN
Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan
Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?
IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS
Investasi Cerdas: 6 Rekomendasi Jam Tangan Bernilai Tinggi

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 05:35 WIB

Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif

Sabtu, 19 April 2025 - 02:59 WIB

IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?

Jumat, 18 April 2025 - 22:55 WIB

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China

Jumat, 18 April 2025 - 22:39 WIB

Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN

Jumat, 18 April 2025 - 21:47 WIB

Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan

Berita Terbaru