RAGAMUTAMA.COM – Pemerintah Indonesia semakin gencar mendorong ekspor sarang burung walet ke Tiongkok melalui kerja sama perdagangan yang lebih erat.
Dalam acara Bird’s Nest Trade Summit Forum of Indonesia yang digelar di Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (18/3), Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan pentingnya kemitraan yang lebih kuat antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang di Tiongkok.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk China Agricultural Wholesale Markets Association (CAWA), yang memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran perdagangan sarang burung walet ke pasar Tiongkok.
Dengan adanya forum ini, diharapkan dapat terbangun komunikasi yang lebih efektif antara eksportir Indonesia dan pembeli dari Tiongkok guna meningkatkan volume serta nilai ekspor produk unggulan ini.
Menteri Perdagangan menegaskan bahwa sarang burung walet merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia dengan permintaan tinggi di Tiongkok. Namun, tantangan seperti regulasi ketat dan persyaratan sanitasi masih menjadi hambatan dalam ekspansi perdagangan.
“Melalui dukungan dari CAWA dan kerja sama yang erat dengan otoritas Tiongkok, kami optimistis perdagangan sarang burung walet Indonesia akan semakin lancar dan meningkat. Ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan ekosistem perdagangan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan,” ujar Budi Santoso.
Tiongkok diketahui sebagai pasar utama sarang burung walet dunia, dengan konsumsi yang terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan produk kesehatan dan kecantikan berbasis alami.
Sebagai produsen terbesar, Indonesia memiliki peluang besar untuk mendominasi pasar ini.
Forum ini juga menjadi ajang bagi pelaku usaha untuk menjalin business matching, yang diharapkan mampu membuka lebih banyak peluang kerja sama dan investasi. Dengan adanya pertemuan ini, eksportir Indonesia dapat memahami standar kualitas yang diharapkan oleh mitra di Tiongkok sekaligus memperoleh akses pasar yang lebih luas.
Menteri Perdagangan menegaskan bahwa pemerintah akan terus berperan aktif dalam memfasilitasi eksportir Indonesia agar lebih kompetitif di pasar global.
Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengolahan dan sertifikasi produk guna memastikan bahwa sarang burung walet yang diekspor memenuhi standar internasional.
“Kami ingin memastikan bahwa ekosistem perdagangan ini berjalan secara berkelanjutan, tidak hanya dalam hal volume ekspor, tetapi juga dari sisi kualitas dan daya saing produk Indonesia di pasar global,” tambahnya.
Dalam acara tersebut, Menteri Perdagangan didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, serta Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid.
Ke depan, Indonesia menargetkan peningkatan ekspor sarang burung walet dengan strategi diversifikasi pasar dan peningkatan daya saing produk. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan mitra dagang di Tiongkok, diharapkan ekspor komoditas ini dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.