RAGAMUTAMA.COM – Rano Karno, tokoh publik yang kini aktif dalam berbagai kegiatan sosial, menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap aksi premanisme yang terkait dengan pengumpulan Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Lebaran. Rano mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk intimidasi atau pemaksaan terkait pengumpulan THR kepada pihak berwenang.
“Kami berharap agar warga dapat berpartisipasi aktif dalam memastikan tradisi berbagi tetap dilakukan dengan semangat gotong royong dan tanpa adanya unsur paksaan,” ujar Rano, dalam kesempatan wawancara pada Minggu, 16 Maret 2025.
Pernyataan Rano Karno datang setelah banyak laporan terkait premanisme yang muncul setiap kali menjelang Lebaran, di mana sejumlah oknum mencoba memanfaatkan momen tersebut untuk meminta uang dengan cara yang tidak sah.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah mempersiapkan dengan matang untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Pramono mengatakan bahwa pekerjaan terkait mudik di Jakarta lebih ringan dibandingkan dengan daerah lain, mengingat ibu kota sudah mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran arus mudik.
“Menghadapi mudik ini, bagi Jakarta memang pekerjaan yang paling ringan dibandingkan dengan daerah lain. Kami sudah mempersiapkan diri dengan mengadakan rapat khusus dengan Kementerian Perhubungan,” ujar Pramono dalam keterangan persnya pada Jumat, 14 Maret 2025, seperti dilansir dari Antara.
Pemprov DKI Jakarta, lanjut Pramono, telah menyiapkan Posko Angkutan Lebaran untuk membantu kelancaran arus mudik. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan berbagai sarana pendukung, seperti fasilitas pemeriksaan kesehatan dan tes urin bagi para pengemudi untuk memastikan kelayakan mereka dalam mengemudi.
“Selain itu, kami juga menyediakan pos kesehatan bagi para pemudik yang melintas Jakarta dan bekerja sama dengan Korlantas Polri untuk melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan,” tambah Pramono.
Gubernur DKI Jakarta juga menyoroti fenomena peningkatan pemesanan hotel selama musim mudik Lebaran serta antisipasi terhadap potensi arus pendatang setelah Lebaran. Berdasarkan data yang ada, jumlah pendatang di Jakarta mengalami penurunan signifikan pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun 2023, kurang lebih ada 25.900 pendatang. Namun, pada tahun 2024, jumlahnya turun menjadi sekitar 15.200. Kami berharap tahun 2025 ini, meski ada kemungkinan kenaikan, namun tidak terlalu berlebihan. Jakarta tetap menjadi tempat orang menggantungkan hidupnya,” ujar Pramono.