RAGAMUTAMA.COM – Dalam rangka mengatasi dampak cuaca ekstrem, pemerintah Kabupaten Subang dan Purwakarta meluncurkan program penghijauan dengan menanam ribuan pohon di berbagai titik, baik di wilayah hulu maupun hilir. Program ini bertujuan untuk mengurangi risiko bencana alam seperti pergerakan tanah di daerah pegunungan dan banjir rob di pesisir utara.
Reynaldy Putra Andita, Bupati Subang, mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan, di samping peran aktif pemerintah dalam membangun pondasi yang kuat bagi keberlanjutan lingkungan hidup. “Selama pemerintah membangun fondasi yang kokoh, masyarakat juga harus ikut menjaga lingkungan dengan cara berkolaborasi dalam berbagai upaya penghijauan,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Minggu, 16 Maret 2025.
Pada Jumat, 14 Maret 2025, Bupati Subang turut langsung terlibat dalam kegiatan penanaman pohon mangrove di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon. Penanaman ini bertujuan untuk mengurangi dampak dari banjir rob yang kerap melanda wilayah pesisir utara Subang.
Sebanyak 2.400 bibit mangrove dan berbagai jenis pohon lainnya ditanam di beberapa desa di sekitar Kecamatan Legonkulon. Selain berfungsi sebagai pelindung dari gelombang laut, hutan mangrove ini juga berpotensi menjadi objek wisata jika dikelola dengan baik.
Pemerintah Kabupaten Subang melalui Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Cabang Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat memastikan bahwa penanaman pohon ini bukan sekadar seremonial. Mereka juga berencana memberdayakan masyarakat setempat agar mereka dapat merawat dan mengembangkan hutan mangrove di masa mendatang.
Bupati Subang juga menambahkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan Desa Mayangan sebagai proyek percontohan untuk pembangunan rumah panggung bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir rob. “Ini adalah salah satu solusi agar warga terhindar dari dampak banjir rob yang berulang,” tambah Reynaldy.
Sementara itu, di Purwakarta, upaya penghijauan juga dilaksanakan untuk menangani bencana alam seperti pergerakan tanah dan longsor. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menyampaikan rencana merelokasi warga dari Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, yang terancam longsor. Lokasi tersebut nantinya akan dijadikan sebagai hutan konservasi guna memperbaiki kondisi tanah.
“Kami akan membangun akses jalan baru untuk menggantikan jalan utama yang rusak akibat longsor. Jalan yang lama akan kami jadikan hutan karena itu lebih aman dibandingkan digunakan kembali,” ujar Saepul.
Kegiatan penghijauan juga dimulai di Leuweung Tiis, Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam, dengan penanaman pohon di kawasan seluas 11 hektare. Program ini mendapat dukungan dari Dinas Kehutanan Jawa Barat dan bertujuan untuk meningkatkan fungsi resapan air di daerah hulu.
“Kawasan Leuweung Tiis sangat penting dalam mencegah banjir di hilir dan menjaga pasokan air baku untuk PDAM. Oleh karena itu, kita harus menjaga hutan ini agar tetap terlindungi,” ujar Saepul, seraya mengimbau masyarakat untuk tidak merusak kawasan hutan tersebut.