Hanwha Life Akuisisi 40% Saham NOBU, Rencana Merger NOBU dan Bank MNC Terancam Gagal?

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 1 Februari 2025 - 09:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) mengumumkan rencana pengambilalihan saham mayoritas oleh konglomerasi asal Korea Selatan, Hanwha Life Insurance Co.Ltd.

Dalam ringkasan prospektus yang dipublikasikan Jumat (31/1), Hanwha melalui Hanwha Life Insurance akan mengakuisisi 40% saham NOBU atau sebanyak 2,9 miliar unit.

Kabar ini pun membuat rencana merger antara NOBU milik taipan James Riady dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) menjadi tidak jelas. Padahal merger keduanya di gadang-gadang bakal jadi proyek percontohan aksi merger sukarela di Tanah Air.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sebelumnya menyebutkan, merger keduanya ditargetkan selesai pada Agustus 2023 sesuai dengan komitmen pemegang saham pengendali (PSP) masing-masing bank.

Seperti diketahui, Bank Nobu merupakan milik Lippo Group yang dikendalikan oleh keluarga Mochtar Riady. Sedangkan Bank MNC dimiliki oleh Taipan Hary Tanoesoedibjo.

Dalam jawaban tertulisnya beberapa waktu lalu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) OJK Dian Ediana Rae menjelaskan rencana merger antar kedua bank tersebut merupakan hasil kesepakatan dan berada dalam kewenangan para pemegang saham masing-masing bank.

“OJK senantiasa mendorong pelaksanaan aksi korporasi apabila langkah tersebut dapat mendukung konsolidasi industri perbankan secara keseluruhan. Dengan demikian, proses ini diharapkan melahirkan perbankan yang lebih kuat, efisien, dan kompetitif, serta mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian nasional,” jelas Dian.

Baca Juga :  Pengecer Dilarang Jual Gas Elpiji 3Kg Per Hari Ini, Konsumen Bisa Beli di Mana?

Dian menyebut, langkah ini bertujuan memastikan bahwa proses konsolidasi dapat menghasilkan perbankan yang lebih sehat, efisien, dan berdaya saing, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

“Apabila terdapat pengajuan permohonan konsolidasi oleh suatu bank kepada OJK, evaluasi akan segera dilakukan dan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tandasnya.

Adapun Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan melihat, memang masih belum ada kejelasan terkait kelanjutan merger kedua bank tersebut.

“Untuk itu OJK perlu mengkonfirmasi kembali kepastian rencana aksi korporasi tersebut dan perlu diberikan timeline sehingga ada kejelasan bagi OJK maupun investor,” katanya kepada kontan.co.id, Jumat (31/1).

Sementara Arianto Muditomo,Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran berpendapat, rencana akuisisi 40% saham Bank Nobu oleh Hanwha Life dan rencana merger antara Bank Nobu dan MNC Bank adalah dua aksi korporasi yang berbeda.

“Hingga saat ini, belum ada informasi resmi yang menyatakan bahwa akuisisi oleh Hanwha Life bertentangan dengan rencana merger tersebut. Namun, proses merger antara Bank Nobu dan MNC Bank telah mengalami penundaan sejak target awal penyelesaiannya pada Agustus 2023,” kata Didiet.

Baca Juga :  Agar Capai Target Iklim, Indonesia Luncurkan Platform Perdagangan Karbon Internasional

Baca Juga: Nobu Bank Siap Sukseskan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Umum

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa rencana merger ini sepenuhnya berada dalam kewenangan pemegang saham masing-masing bank.

Menurut Didiet, dengan masuknya Hanwha Life sebagai pemegang saham signifikan di Bank Nobu, dinamika rencana merger dengan MNC Bank mungkin akan mengalami perubahan, tergantung pada keputusan strategis para pemegang saham dan persetujuan regulator.

Asal tahu saja, rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC mencuat saat tenggat waktu pemenuhan modal inti minimum bank umum sebesar Rp 3 triliun berakhir pada akhir 2022. Kala itu, kedua bank ini belum memenuhi ketentuan modal inti tersebut.

Namun, saat tak lama setelah kabar rencana merger itu beredar pada awal 2023, modal inti kedua bank sudah mencapai Rp 3 triliun. Modal inti Bank MNC pada akhir 2023 mencapai Rp 3,35 triliun dan Bank Nobu tercatat sebesar Rp 3,1 triliun.

Per November 2024, aset Nobu Bank tercatat sebesar Rp 32,63 triliun. Dengan total kredit mencapai Rp 19,97 triliun. Adapun aset Bank MNC mencapai Rp 19,73 triliun dengan total kredit Rp 10,96 triliun.

Berita Terkait

Pemkot Medan Targetkan Penerimaan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan BBNKB Rp 784 Miliar
Harga Emas Antam Hari Ini Lanjut Naik, Termurah Dibanderol Rp862.000
Cuan 29,05% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Landai (1 Februari 2025)
Harga Emas Antam Makin Silau di Awal Februari, Jadi Rp 1.624.000 per Gram
Daftar 10 Top Gainers Pekan Ini, Saham SSMS, INET hingga WIFI Panen Cuan
Daftar Harga Terbaru BBM Nonsubsidi Pertamina, Pertamax Cs Naik
Pengecer Dilarang Jual Gas Elpiji 3Kg Per Hari Ini, Konsumen Bisa Beli di Mana?
Harga Emas Antam di Pegadaian Melambung Hari Ini, per Gram Tembus Rp1.661.000

Berita Terkait

Sabtu, 1 Februari 2025 - 09:17 WIB

Pemkot Medan Targetkan Penerimaan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan BBNKB Rp 784 Miliar

Sabtu, 1 Februari 2025 - 09:17 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini Lanjut Naik, Termurah Dibanderol Rp862.000

Sabtu, 1 Februari 2025 - 09:17 WIB

Hanwha Life Akuisisi 40% Saham NOBU, Rencana Merger NOBU dan Bank MNC Terancam Gagal?

Sabtu, 1 Februari 2025 - 09:17 WIB

Cuan 29,05% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Landai (1 Februari 2025)

Sabtu, 1 Februari 2025 - 09:17 WIB

Harga Emas Antam Makin Silau di Awal Februari, Jadi Rp 1.624.000 per Gram

Berita Terbaru

fashion-and-style

Inspirasi Gaya Minimalis dengan Sentuhan Palet Pastel

Sabtu, 1 Feb 2025 - 14:37 WIB