RAGAMUTAMA.COM – Setir mobil yang terasa berat, berbunyi mendesis, atau tidak responsif sering kali disebabkan oleh udara yang terperangkap dalam sistem power steering.
Udara yang masuk ke dalam sistem hidrolik dapat mengganggu tekanan dan menyebabkan kinerja power steering menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan proses bleeding power steering, yaitu metode untuk membuang angin dari sistem agar kemudi kembali ringan dan nyaman digunakan.
Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, serta langkah-langkah bleeding power steering secara lengkap.
Memahami Power Steering dan Masalah Umumnya
Power steering adalah sistem yang dirancang untuk membantu pengemudi memutar setir dengan lebih mudah.
Sistem ini bekerja dengan bantuan tekanan hidrolik atau motor listrik untuk mengurangi beban saat kemudi diputar.
Jenis-Jenis Power Steering: Hidrolik vs Elektrik
- Power Steering Hidrolik menggunakan cairan khusus untuk menciptakan tekanan yang membantu kemudi lebih ringan.
- Power Steering Elektrik (EPS) menggunakan motor listrik tanpa cairan hidrolik, sehingga tidak memerlukan bleeding.
Kenapa Angin Bisa Masuk ke Sistem Power Steering?
Udara bisa masuk ke sistem power steering karena beberapa faktor, di antaranya:
- Kebocoran pada selang atau seal
- Level cairan power steering yang terlalu rendah
- Penggantian cairan tanpa melakukan bleeding
- Overheating atau tekanan berlebih dalam sistem
Gejala yang Menandakan Ada Udara dalam Power Steering
- Kemudi terasa berat dan sulit dikendalikan
- Bunyi mendesis saat setir diputar
- Getaran atau ketidakstabilan saat kemudi digerakkan
- Gelembung udara terlihat di reservoir cairan power steering
Persiapan Sebelum Buang Angin Power Steering
Sebelum memulai proses bleeding, pastikan memiliki alat dan bahan berikut:
- Cairan power steering yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan
- Dongkrak dan jack stand untuk mengangkat roda depan
- Obeng atau kunci pas untuk membuka selang jika diperlukan
- Wadah untuk menampung cairan lama
Pastikan mobil dalam keadaan mati dan berada di tempat yang rata serta aman sebelum memulai proses bleeding.
Cara Buang Angin Power Steering dengan Benar
1. Metode Manual (Tanpa Mesin Khusus)
Jika ingin melakukan bleeding power steering sendiri, ikuti langkah-langkah berikut:
- Parkir mobil di tempat yang rata dan pastikan mesin dalam keadaan mati.
- Dongkrak bagian depan mobil hingga roda tidak menyentuh tanah.
- Buka tutup reservoir cairan power steering.
- Putar setir ke kiri dan kanan hingga mentok sebanyak 10-15 kali.
- Perhatikan apakah ada gelembung udara keluar dari reservoir.
- Tambahkan cairan power steering jika volumenya berkurang.
- Nyalakan mesin, lalu ulangi langkah keempat hingga tidak ada lagi gelembung udara yang keluar.
Jika masih terdengar suara mendesis atau kemudi masih terasa berat, ulangi proses ini beberapa kali hingga sistem benar-benar bebas udara.
2. Metode dengan Mesin Bleeding (Jika Tersedia di Bengkel)
Bengkel profesional biasanya menggunakan alat bleeding otomatis yang lebih efektif untuk menghilangkan udara dalam sistem power steering.
Keunggulan metode ini dibandingkan metode manual:
- Proses lebih cepat dan efisien
- Mengurangi risiko udara masuk kembali
- Menghasilkan sistem power steering yang lebih stabil
Tes Kemudi Setelah Proses Bleeding
Setelah proses bleeding selesai, lakukan pengecekan dengan cara berikut:
- Putar setir ke kiri dan kanan dalam keadaan mesin menyala. Jika masih terdengar bunyi mendesis, ulangi proses bleeding.
- Pastikan setir terasa lebih ringan dan responsif.
- Cek kembali level cairan power steering, tambahkan jika diperlukan.
Jika masih ada masalah setelah bleeding, kemungkinan ada kebocoran atau komponen yang perlu diganti.
Tips Agar Udara Tidak Masuk Lagi ke Power Steering
- Periksa level cairan secara rutin untuk mencegah udara masuk ke dalam sistem.
- Gunakan cairan power steering yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
- Pastikan tidak ada kebocoran pada selang atau seal sebelum melakukan bleeding.
- Jangan membiarkan power steering kosong saat melakukan perbaikan atau penggantian komponen.
Kesalahan Umum Saat Buang Angin Power Steering
- Tidak mengangkat roda depan sehingga udara sulit keluar.
- Tidak memutar setir secara penuh saat bleeding.
- Menggunakan cairan power steering yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
- Tidak mengecek kebocoran sebelum bleeding, sehingga udara masuk kembali ke sistem.
Biaya dan Waktu yang Dibutuhkan untuk Bleeding Power Steering
1. Berapa Lama Proses Bleeding?
- Metode manual biasanya memakan waktu 20-30 menit.
- Dengan alat bleeding otomatis, proses dapat diselesaikan dalam 10-15 menit.
2. Biaya Bleeding Power Steering di Bengkel vs DIY
- DIY (Do It Yourself): Rp 50.000 – Rp 200.000, tergantung harga cairan power steering.
- Bengkel: Rp 200.000 – Rp 500.000, tergantung metode dan lokasi bengkel.
Jika memiliki pengalaman dalam perawatan mobil, metode DIY bisa menjadi pilihan lebih hemat.
Nah, Membuang angin dari sistem power steering adalah langkah penting untuk memastikan kemudi tetap ringan, responsif, dan tidak berbunyi mendesis.
Dengan metode manual atau menggunakan alat bleeding di bengkel, sistem power steering dapat bekerja optimal dan menghindari kerusakan lebih lanjut.
Pastikan melakukan perawatan rutin dan mengecek kebocoran secara berkala agar tidak mengalami masalah yang sama di kemudian hari.