KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menukik kembali ke level 6.200, tepatnya di 6.270,59 pada akhir Februari 2025. IHSG turun signifikan sebanyak 214,85 poin atau terjun sedalam 3,31% pada akhir pekan lalu, Jumat (28/2).
Jika diakumulasi sepanjang pekan lalu, IHSG anjlok sedalam 7,83%. Arus dana keluar (capital outflow) dari investor asing masih deras mengalir, dengan melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 10,21 triliun pada pekan lalu.
Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus menyoroti lima sentimen yang memengaruhi pergerakan pasar saham pada pekan lalu.
Baca Juga: Cermati Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Perdagangan Senin (24/2)
Pertama, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menetapkan tarif impor kepada Uni Eropa sebesar 25%.
Kedua, China mengeluarkan stimulus dengan memberikan suntikan dana untuk sistem perbankannya senilai US$ 55 juta, yang akan terealisasi pada bulan Maret 2025.
Ketiga, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks MSCI dari equal-weight ke underweight.
Keempat, peresmian Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto, yang akan mengelola seluruh aset dan dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kelima, nilai tukar rupiah yang semakin melemah dan menyentuh level Rp 16.574 per dolar AS.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham TAPG dan DSNG Usai Cetak Kinerja Positif di 2024
“Berdasarkan sentimen yang ada, para pelaku pasar merasa khawatir atas kondisi yang terjadi, baik dari sisi global maupun domestik. Mulai dari kebijakan tarif Trump yang berpotensi memicu inflasi dan menurunkan ekspektasi pemangkasan tingkat suku bunga acuan, hingga kondisi pasar saham Indonesia yang dirasa kurang menarik bagi investor asing,” terang Indri dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Minggu (2/3).
Sebagai persiapan menatap perdagangan pekan ini (3 Maret – 7 Maret 2025), Indri mengimbau pelaku pasar untuk mencermati data-data dari global dan domestik. Indri memprediksi, pasar masih akan dibayangi oleh ketidakpastian baik dari sisi global maupun domestik.
Indri juga memperkirakan aksi sell off berpotensi berlanjut pada pekan ini. IPOT memprediksi gerak IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan melemah sepanjang pekan ini dalam rentang support 6.660 dan resistance di 6.880.
Sedangkan untuk perdagangan hari ini, Senin (3/3), Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila memperkirakan IHSG akan menguji level support 6.143 dan resistance 6.485. Investor akan memantau data ekonomi global dan domestik seperti data inflasi dan Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia.
Baca Juga: Simak Arah IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Selasa (25/2)
Indy juga menyoroti bahwa berita-berita dalam negeri dan program baru pemerintah masih akan menjadi perhatian pelaku pasar. Kemudian, pemangkasan bobot pasar saham Indonesia oleh MSCI yang menyebabkan investor asing masih mencatatkan capital outflow.
Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo memperkirakan pada awal pekan ini IHSG cenderung tertekan. Support berada di level 6.150 – 6.200 dan resistance berada di area 6.350 – 6.500.
Prediksi tersebut seiring minimnya katalis positif di pasar saham. “Namun, potensi teknikal rebound bisa terjadi pasca koreksi cukup signifikan dalam sebulan terakhir, dimana IHSG sudah turun 11,80%,” kata Wisnu.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat secara teknikal, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 6.200 – 6.360. “Potensi pelemahan tetap terbuka,” kata Nico.
Baca Juga: Awal Pekan di Akhir Februari 2025, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (24/2)
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menyoroti koreksi yang agresif pada IHSG. Level 6.124 berpotensi menjadi titik support yang signifikan. “Namun demikian, perlu untuk tetap waspada terhadap skenario alternatif dimana IHSG dapat menembus level support psikologis 6.000” ungkap Ivan.
Level support terdekat IHSG berada di 6.226 dan 6.124, sementara level resistance berada di area 6.443 dan 6.593. “Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish,” terang Ivan.
Berikut rekomendasi saham pilihan analis untuk perdagangan hari ini, Senin (3/3):
Rekomendasi saham dari Indo Premier Sekuritas:
Bisa mulai dilirik untuk hari ini, dan bisa dipertimbangkan untuk perdagangan pekan ini. Berikut rekomendasinya:
1. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY)
Rekomendasi: Buy
Harga penutupan: Rp 4.560
Entry: Rp 4.560
Target harga: Rp 4.760
Stoploss: Rp 4.470.
Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Menguat Terbatas, Cermati Rekomendasi Saham Berikut, Senin (24/2)
2. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
Rekomendasi: Buy on Breakout
Harga penutupan: Rp 975
Entry: Rp 985
Target harga: Rp 1.015
Stoploss: Rp 965.
LSIP Chart by TradingView
3. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)
Rekomendasi: Buy on Breakout
Harga penutupan: Rp 1.420
Entry: Rp 1.455
Target harga: Rp 1.530
Stoploss: Rp 1.420.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas di Awal Pekan, Cermati Saham Pilihan Analis
Rekomendasi saham dari Edvisor Profina Visindo:
1. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Harga penutupan: Rp 1.240
Support: Rp 1.100
Resistance: Rp 1.385.
2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Harga penutupan: Rp 1.435
Support: Rp 1.155
Resistance: Rp 1.585.
3. LSIP
Harga penutupan: Rp 975
Support: Rp 955
Resistance: Rp 1.055.
Rekomendasi saham dari FAC Sekuritas:
1. PT Avia Avian Tbk (AVIA)
Rekomendasi: Trading Buy
Harga penutupan: Rp 364
Support: Rp 354 – Rp 346
Resistance: Rp 370 – Rp 380
Target harga: Rp 500
Cutloss: Rp 340.
Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Melemah, Cermati Saham Pilihan Analis, Selasa (25/2)
2. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)
Rekomendasi: Trading Buy
Harga penutupan: Rp 805
Support: Rp 780 – Rp 750
Resistance: Rp 830 – Rp 850
Target harga: Rp 970
Cutloss: Rp 720.
3. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
Rekomendasi: Trading Buy
Harga penutupan: Rp 875
Support: Rp 850 – Rp 830
Resistance: Rp 900 – Rp 930
Target harga: Rp 1.300
Cutloss: Rp 810.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Tambang di Tengah Kebijakan DHE SDA, HBA dan Pelemahan Harga
4. MAPI
Rekomendasi: Trading Buy
Harga penutupan: Rp 1.435
Support: Rp 1.400 – Rp 1.350
Resistance: Rp 1.500 – Rp 1.550
Target harga: Rp 1.800
Cutloss: Rp 1.330.
5. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Rekomendasi: Trading Buy
Harga penutupan: Rp 2.910
Support: Rp 2.850 – Rp 2.800
Resistance: Rp 3.000 – Rp 3.100
Target harga: Rp 3.500
Cutloss: Rp 2.780.
Rekomendasi saham Pilarmas Investindo Sekuritas:
1. LSIP
Harga penutupan: Rp 975
Support: Rp 950
Resistance: Rp 1.000
Target harga: Rp 995.
2. PT Blue Bird Tbk (BIRD)
Harga penutupan: Rp 1.500
Support: Rp 1.465
Resistance: Rp 1.540
Target harga: Rp 1.535.
3. MAPI
Harga penutupan: Rp 1.435
Support: Rp 1.410
Resistance: Rp 1.520
Target harga: Rp 1.515.
Rekomendasi saham dari Binaartha Sekuritas:
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Rekomendasi: Hold atau Speculative buy pada rentang harga Rp 10.000 – Rp 10.200
Support: Rp 9.975
Resistance: Rp 10.750 ; Rp 11.000.
Baca Juga: IHSG Sentuh Level Terendah dalam 3 Tahun, Cek Saham Rekomendasi Analis di Maret 2025
2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Rekomendasi: Buy on weakness pada rentang harga Rp 6.750 – Rp 6.900
Support: Rp 6.750
Resistance: Rp 7.450 ; Rp 7.800.
3. MAPI
Rekomendasi: Hold atau Trading buy pada rentang harga: Rp 1.350 – Rp 1.400
Support: Rp 1.350
Resistance: Rp 1.580 ; Rp 1.655.
4. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
Rekomendasi: Speculative Buy pada rentang harga Rp 2.150 – Rp 2.250
Support: Rp 2.140
Resistance: Rp 2.590 : Rp 2.730.
5. PT United Tractors Tbk (UNTR)
Rekomendasi: Hold
Support: Rp 22.000
Resistance: Rp 23.375 : Rp 24.550.