BOLASPORT.COM – Pelatih PSS Sleman sekaligus mantan Dirtek Timnas Indonesia, Pieter Huistra memberi pendapat soal ditunjuknya Jordi Cruyff sebagai technical advisor untuk skuad Garuda.
Pieter Huistra buka suara soal penunjukkan Jordi Cruyff sebagai technical advisor untuk timnas Indonesia.
Pelatih PSS Sleman saat ini tersebut adalah juga merupakan eks direktur teknik timnas Indonesia pada 2014-2015.
Huistra juga merupakan pelatih asal Belanda, sama halnya dengan Jordi Cruyff.
Menurut Huistra, Jordi akan memiliki kesamaan ide dengan ayahnya, Johan Cruyff.
Baca Juga: Pieter Huistra Perjelas Apa yang Dimau dari Pemain PSS Jelang Lawan Barito Putera: Kita Tidak Hanya Bisa Tendang Bola ke Depan!
Huistra tumbuh dengan keidolaan dengan Johan Cruyff dan filosofinya saat melatih menginspirasinya dalam menukangi sebuah tim.
“Jordi adalah seorang yang sangat berpengalaman, banyak pengetahuan sepak bola jadi dia akan beri nasihat mungkin untuk pelatih atau orang lain di PSSI,” kata Pieter Huistra saat ditemui BolaSport.com di Stadion Manahan, Solo pada Minggu (2/3/2025).
“Nasihat dari Jordi Cruyff sangat bagus menurut saya, saya tidak kenal personal tapi saya tahu ayahnya, juga tidak secara personal.”
“Ayahnya adalah idola besar bagi saya. Ketika dia bicara soal sepak bola, filosofi menyerangnya seperti juga Guardiola yang menginspirasi cara saya bermain.”
“Saya pikir Jordi juga punya ide yang sama dengan ayahnya jadi saya pikir akan bagus buat dia memberi nasehat,” tambahnya.
Jabatan Technical Advisor adalah hal baru untuk timnas Indonesia.
Pieter Huistra juga tidak tahu bagaimana cara kerja Jordi Cruyff nantinya.
Baca Juga: Dua Tahun di Liga 1, Francisco Rivera Pakai Bahasa Indonesia Saat Merespons Kemenangan Persebaya atas Persib
Mantan pelatih Borneo FC itu hanya senang seseorang yang punya pengetahuan sepak bola bisa membantu timnas Indonesia.
“Saya tidak tahu pasti apa artinya itu (technical advisor),” kata Huistra.
“Apakah berhubungan dengan di lapangan, saya kira dia tidak akan banyak berada di lapangan.”
“Sesuatu yang bagus ada orang yang punya pengetahuan sepak bola,” tambahnya.
Jordi Cruyff merupakan putra dari Johan Cruyff, pemain dan pelatih tersohor yang menerapkan filosofi sepak bola total football yang membidani lahirnya berbagai filosofi sepak terkenal seperti Tiki-taka.
Sebagai pemain Jordi mengawali karier di Ajax Amsterdam kemudian mengawali debut profesional bersama Barcelona pada 1994.
Kemudian, Ia pindah ke Manchester United, memenangi Premier League dan bermain lag di La Liga pada 1999-2004.
Baca Juga: Persija Kedatangan Satu Pemain Baru Jelang Lawan PSIS Semarang, Kemarin Bawa PSIM Yogyakarta Juara Liga 2
Di karier manajerial, Jordi memang jarang memiliki pengalaman berlatih namun ia kerap menjadi strategic advisor atau bahkan Direktur Teknis.
Pada jabatan ini, Jordi berpengalaman di AEK Larnaca (Siprus), Maccabi Tel Aviv (Israel) dan Barcelona (Spanyol).