Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan bertemu dengan pelaku pasar hari ini untuk membahas tentang pelemahan IHSG yang terus terjadi dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.
Berdasarkan data BEI, Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona merah anjlok 7,83% ke level 6.270,59 di sepanjang perdagangan pekan lalu, 24 hingga 28 Februari 2025. Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat menguap menjadi Rp10.880 triliun dari Rp11.786 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara rata-rata volume transaksi harian Bursa terpantau mengalami peningkatan 21,62% menjadi 22,35 miliar lembar dari 18,38 miliar lembar pada penutupan pekan sebelumnya.
Sementara itu rata-rata nilai transaksi harian Bursa naik 16,19% menjadi Rp13,68 triliun pada minggu lalu dari Rp11,78 triliun pada penutupan minggu sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa tercatat mengalami penurunan sebesar 4,46% menjadi 1,17 juta kali transaksi dari pekan sebelumnya 1,23 juta kali transaksi.
Menutup pekan lalu, tepatnya pada Jumat (28/2/2025), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp2,91 triliun dan sepanjang tahun 2025 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp21,89 triliun.
Baca Juga : : IHSG Sepekan Anjlok 7,83%, Kapitalisasi Pasar Turun jadi Rp10.880 Triliun
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan Bursa akan mengadakan pertemuan dengan pelaku pasar, untuk mengambil keputusan melihat pelemahan tersebut. Menurutnya, akan ada tindakan yang terjadi apabila Bursa melihat kondisi pasar tidak reguler seperti saat Covid-19.
“Jika dalam diskusi nanti hasilnya kondisi pasar tidak reguler, maka sangat memungkinkan penerapan short selling bisa ditunda,” ujar Jeffrey, Jumat (28/2/2025).
Baca Juga : : IHSG Runtuh, Penundaan Short Selling dan Roadshow BEI jadi Opsi Terbaik?
Jeffrey menuturkan Bursa melakukan berbagai upaya untuk meredam outflow asing dan pelemahan IHSG ini. Salah satunya dengan rutin melakukan roadshow ke beberapa negara yang menjadi sumber investor asing.
“Kami secara rutin melakukan roadshow ke beberapa negara yang jadi sumber investor asing kami, untuk memberikan informasi yang tepat, yang benar terkait kondisi pasar kita, agar mereka bisa kembali investasi di Indonesia,” kata Jeffrey.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.