Profil Iwan Lukminto Pemilik Sritex di Sukoharjo,Ini Sederet Bisnisnya Selain Pabrik Tekstil

- Penulis

Minggu, 2 Maret 2025 - 09:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Sukoharjo diselimuti awan mendung, PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex grup diputuskan untuk ditutup permanen alias tidak lagi mempertimbangkan opsi going concern atau keberlangsungan usaha.

Hal itu berarti seluruh aset Sritex yang tersisa bakal dijual untuk membayar semua kewajiban atau utang perusahaan.

Imbasnya adalah 10.000 karyawan Sritex grup terdampak pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Jumlah tersebut belum termasuk PHK pada perusahaan-perusahaan yang selama ini jadi pemasok (vendor) Sritex.

Demikian halnya pelaku usaha UMKM yang selama ini bergantung pada perputaran ekonomi di pabrik Sritex Sukoharjo berpotensi turut terdampak.

Adapun keputusan untuk tidak going concern ini dibacakan dalam rapat kreditur yang digelar di Pengadilan Negeri Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat 28 Februari 2025.

Pengadilan menyatakan bahwa going concern tidak memungkinkan untuk dilakukan.

 

Hakim pengawas juga menetapkan Sritex grup insolvensi.

Dengan berhenti permanen, semua karyawan di-PHK, dan seluruh asetnya dijual, maka praktis Sritex tak hanya dinyatakan pailit, namun juga resmi menyandang status Sritex bangkrut (Sritex tutup) per Maret 2025.

Siapa Pemilik Sritex?

Sejarah Sritex tak bisa dilepaskan dari Haji Muhammad Lukminto atau Ie Djie Shien.

Meski sudah berstatus perusahaan terbuka, bisa dibilang Sritex merupakan perusahaan yang dikendalikan Keluarga Lukminto.

Hingga dinyatakan pailit, tampuk kepemimpinan perusahaan yang berbasis di Kabupaten Sukoharjo ini dipegang oleh kakak beradik Iwan Setiawan Lukminto dan Iwan Kurniawan Lukminto yang merupakan generasi kedua.

Profil Iwan Lukminto

Mengutip laman resmi Sritex, Iwan Setiawan Lukminto atau juga dikenal dengan Iwan Lukminto saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Sritex.

Baca Juga :  IHSG Sepekan Lesu, Saham Prajogo Pangestu hingga ISAT Masuk Top Losers

Pria kelahiran 24 Juni 1975 ini merupakan jebolan Business Administration Suffolk University, Amerika Serikat. Ia juga tercatat merupakan Lemhanas Angkatan 20.

Sebelum menjadi komisaris utama, Iwan Lukminto sempat menjadi Dirut Sritex cukup lama, yakni sejak 2014.

Hingga pada 2023, tampuk kepemimpinan Sritex beralih ke adiknya, yakni Iwan Kurniawan Lukminto hingga saat ini.

Selain mengurusi Sritex, Iwan Lukminto juga tercatat sempat menjabat beberapa posisi strategis di berbagai organisasi mentereng.

Misalnya ia pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Emiten (AEI) pada 2020-2021.

Iwan Lukminto juga pernah menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), sebuah organisasi pengusaha tekstil terbesar di Tanah Air. Namanya juga tercatat sebagai Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia.

Anak dari pendiri Sritex Haji Lukminto ini sudah lebih dari 25 tahun berkecimpung di dunia pertekstilan.

Dikutip dari Forbes, Iwan Setiawan Lukminto bahkan beberapa kali masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Forbes pernah mencatat jumlah kekayaan pria yang saat ini berusia 49 tahun ini sebesar 515 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,05 triliun.

Sritex adalah perusahaan terbuka yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 17 Juni 2013.

Saat penawaran saham pertamanya (IPO), harga sahamnya dilepas Rp 240 per lembarnya.

Mengutip Laporan Tahunan (Annual Report) Sritex 2023, pemegang saham mayoritas atau pengendali adalah PT Huddleston Indonesia sebesar 59,03 persen.

Baca Juga :  GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion

Pemegang saham kedua adalah kepemilikan publik sebesar 40,97 persen saham. Sebagai pemilik Sritex dengan saham mayoritas, PT Huddleston Indonesia adalah perusahaan yang kepemilikannya terafiliasi dengan Keluarga Lukminto.

Meski dikenal sebagai perusahaan tekstil, keluarga Lukminto diketahui memiliki sejumlah lini bisnis lain, salah satunya yang populer adalah Gedung Olahraga (GOR) Sritex yang berada di tengah Kota Solo.

GOR Sritex menjadi salah satu tujuan utama untuk arena atau venue bola voli dan basket.

Tak jarang, lokasi ini juga dijadikan sebagai penyelenggaraan acara yang melibatkan massa.

Sampai saat ini, GOR tersebut masih aktif digunakan untuk menyelenggarakan turnamen olahraga. Terbaru, GOR Sritex menjadi salah satu lokasi yang ditunjuk untuk pertandingan para basket Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024.

Selain GOR Sritex yang aktif disewakan, keluarga Lukminto juga diketahui masih mengoperasikan Museum Tumurun.

Di museum ini berisi berbagai seni instalasi.

Ada pula seni kontemporer, lukisan, dan koleksi mobil antik.

Awalnya, museum ini merupakan museum pribadi milik keluarga, namun saat ini sudah dibuka untuk umum dengan sistem berbayar.

Selain itu, di bawah anak perusahaan PT Wisma Utama Binaloka, Sritex Group juga mengoperasikan sejumlah hotel dan restoran yang tersebar di sejumlah kota, termasuk Restoran Diamond, Grand Orchid, dan @Hom, serta satu Hotel Grand Quality di Yogyakarta.

Dua Hotel Holiday Inn Express di Yogyakarta dan Bali, serta ada Holiday Inn, Holiday Inn Express, Horison, dan Solo Mansion.

Berita Terkait

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini (3/3)
Rekomendasi Saham ANTM, BNLI, TAPG dan SCMA untuk Perdagangan Senin (3/3)
Daftar Perusahaan Dunia yang Lakukan PHK pada 2025, Ada Starbucks!
IHSG Diproyekikan Menguat di Awal Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270
Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level Rp 1.672.000 Per Gram Hari Ini, Senin (3/3)
Kalender Ekonomi Hari Ini (3 Maret 2025, Cek Rilis Data yang Bisa Mempengaruhi Forex
Investor Asing Tarik Dana dari Perbankan Besar, IHSG Terancam Melorot ke Level 6.000-an

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini (3/3)

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Rekomendasi Saham ANTM, BNLI, TAPG dan SCMA untuk Perdagangan Senin (3/3)

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Daftar Perusahaan Dunia yang Lakukan PHK pada 2025, Ada Starbucks!

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

IHSG Diproyekikan Menguat di Awal Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Berita Terbaru

urban-infrastructure

Jakarta Diguyur Hujan Deras, 38 RT Masih Terendam Banjir

Senin, 3 Mar 2025 - 10:25 WIB