BATU, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi Pasar Among Tani Kota Batu, Jawa Timur, pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 06.00 WIB pagi.
Gubernur datang untu meninjau stok dan harga kebutuhan pokok. Hasilnya, salah satunya adalah ditemukan harga cabai yang mencapai Rp 90 ribu setiap kilogram, menyusul keterbatasan stok.
Khofifah menyampaikan, hal itu terjadi karena beberapa pengepul memilih libur berjualan saat hari pertama dan kedua awal Ramadhan ini.
“Ketika saya tanya keterbatasan stok, mereka menyampaikan, pertama, tanggal 1 dan 2 Ramadhan cenderung libur. Kedua, hari Minggu ini ada beberapa yang memang suplainya itu ditunda sampai hari Senin besok, kira-kira begitu,” kata Khofifah.
Meski begitu, dia menyampaikan bahwa stok pangan di Jawa Timur tergolong aman. Beberapa komoditas yang awalnya mengalami kenaikan harga menjelang Ramadhan kini telah turun.
Baca juga: Ramadhan, Harga Cabai Rawit di Luwu Naik Drastis Capai Rp 80.000 Per Kg
Dia menyebutkan, seperti harga gula dan minyak goreng Minyak Kita yang sempat Rp 18 ribu setiap kilogram, dan saat ini menjadi Rp 17 ribu.
Begitu juga dengan harga telur yang sempat Rp 30 ribu per kilogram, saat ini menjadi Rp 28 ribu.
Selanjutnya, harga daging ayam yang saat ini di bawah harga eceran tertinggi (HET) di pasar tersebut masih Rp 35 ribu setiap kilogram.
“Nah, hari ini yang ada kenaikan adalah beras, yang lima kiloan dari Rp 71 ribu menjadi Rp 72 ribu, ada lima kiloan dari Rp 75 ribu menjadi Rp 77 ribu yang premium.”
“Sekarang kita melihat harga daging, harga daging di pasar ini stabil di harga Rp 120 ribu per kilo,” ungkap dia.
Dia juga mengapresiasi Kota Batu yang bisa memenuhi stok bawang merah melalui daerahnya sendiri.
Khofifah biasanya menemukan komoditas bawang merah ketika berada di pasar lainnya di Jawa Timur berasal dari daerah lain.
Baca juga: Harga Cabai Makin Pedas, Cabai Busuk Diburu Pembeli Jelang Ramadhan
“Jadi ada bawang merah yang menurut saya kualitas super, itu ternyata dihasilkan oleh petani Batu sendiri.”
“Saya ini sering ke pasar, ketika saya melihat jenis bawang seperti yang saya temukan di sini, mereka sebut dari daerah A, bukan Jawa Timur,” ungkap dia.
Sementara, Wali Kota Batu, Nurochman mengatakan, sentra bawang di Kota Batu berada di Desa Torongrejo.
Diakuinya, bawang asal Kota Batu memang belum populer karena produksinya belum begitu besar.
“Nanti saya komunikasikan lagi dengan Dinas Pertanian supaya wilayah Desa Torongrejo ini bisa dimaksimalkan sentra bawang merahnya.”
“Kalau di beberapa desa lainnya sebenarnya ada, tapi juga belum maksimal, masih kecil,” kata dia.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Bandung Tembus Rp 110.000 Jelang Ramadhan
Salah satu pedagang sayur, Zubaidah mengatakan, harga cabai mengalami kenaikan dalam dua hari ini.
Untuk harga cabai merah besar dan cabai merah keriting yang sebelumnya Rp 50 ribu setiap kilogram, saat ini menjadi Rp 52 ribu.
Kemudian, harga cabai rawit yang sebelumnya Rp 80 ribu setiap kilogram, saat ini menjadi Rp 90 ribu.
Dia mengaku tidak berani menjual cabai dalam jumlah banyak, atau setiap jenisnya rata-rata 10 kilogram dalam sehari.
“Yang agak susah ada itu cabai rawit, karena dua hari ini banyak pengepul yang libur, jadi barangnya terbatas, harganya naik. Saya enggak berani jual banyak,” kata dia.