KOMPAS.com – Pelatih Como 1907, Cesc Fabregas, disebut merupakan perpaduan antara Antonio Conte dan Jose Mourinho.
Pandangan tersebut diutarakan eks pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni, dalam edisi terbaru surat kabar olahraga Italia, La Gazzetta dello Sport.
Stramaccioni melihat ada sedikit pendekatan Conte dalam cara Fabregas menangani pemain-pemain Como 1907.
Como 1907 asuhan Fabregas tengah dalam tren positif usai membekuk tim papan atas Serie A Liga Italia 2024-2025, yakni Fiorentina (2-0) dan Napoli (2-1) dalam dua pekan beruntun.
“Sulit untuk mengatakan dengan tepat apa yang setiap pelatih ambil dari para mentornya ketika masih menjadi pemain, tetapi saya bisa memastikan apa yang saya lihat,” tutur Andrea Stramaccioni dikutip dari Tuttomercatoweb.
“Dari Conte, saya jelas melihat dalam diri Fabregas permintaan akan intensitas, dorongan terus-menerus kepada para pemainnya, baik dengan maupun tanpa bola, untuk mengejar apa yang harus mereka lakukan,” ucapnya menambahkan.
Baca juga: Cesc Fabregas di Como 1907, Bagaikan Punya 4 Pelatih Terbaik di Dunia
Semasa masih aktif bermain, Fabregas pernah menjadi anak asuh Conte di Chelsea. Mereka sama-sama membela panji Chelsea pada rentang 2016-2018.
Fabregas, yang kini berumur 37 tahun, menciptakan 10 gol dan memberikan 22 assist dalam 86 laga bersama Chelsea arahan Conte.
Selain itu, Stramaccioni juga melihat karakter Jose Mourinho dalam diri Fabregas.
Mourinho dan Fabregas pernah bersama-sama mengantar Chelsea juara Liga Inggris 2014-2015.
“Dari Mourinho? Saya pasti akan mengatakan pengelolaan tim dan empati yang terasa di sekitar ruang ganti Cesc, semangat yang berdenyut di bangku cadangan itu, di mana pelatih, staf, dan pemain membentuk satu kesatuan dengan satu tujuan, mengikuti pemimpinnya dan menang bersama,” tutur Stramaccioni dilansir dari Tuttomercatoweb.
Stramaccioni yang pernah melatih Inter pada kurun 2012-2013 melihat kemiripan lain antara Fabregas dan Mourinho.
“Dalam hal ini, Fabregas juga mengandalkan elemen-elemen kunci, pemain-pemain karismatik di ruang ganti yang setia pada proyeknya, seperti (Pepe) Reina.”
“Ini mirip dengan Mourinho yang selalu memiliki pemain-pemain setia di setiap ruang gantinya, dari Ricardo Carvalho hingga (Marco) Materazzi, hanya untuk menyebut beberapa nama,” tutur Stramaccioni.
Baca juga: Ranieri: Fabregas Akan Jadi Pelatih Top Eropa
Di mata Stramaccioni, Como 1907 yang dimiliki Grup Djarum, mendukung perkembangan karier Cesc Fabregas sebagai pelatih.
“Apakah Como merupakan lingkungan yang ideal? Tentu saja.”
“Dia berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, dengan sebuah proyek yang memperkaya Serie A dan sebuah realitas yang, berkat filosofinya, dapat menghadirkan kisah sepak bola yang menarik, seindah tepian danau Como itu sendiri,” ujar Stramaccioni menambahkan.
Fabregas dan Como kini tengah menatap laga pekan ke-27 kontra AS Roma di Stadion Olimpico.
Namun, Fabregas tidak akan bisa mendampingi tim dalam laga Roma vs Como, Minggu (2/3/2025) atau Senin dini hari WIB.
Pelatih asal Spanyol itu terkena skorsing karena telah mengoleksi lima kartu kuning.