Siapa Pemilik Tanah Abang? Begini Sejarahnya!

- Penulis

Sabtu, 1 Maret 2025 - 07:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Pasar Tanah Abang bukan sekadar pusat perdagangan, tetapi juga menyimpan sejarah panjang tentang asal-usul namanya.

Dengan berbagai tantangan dan modernisasi, Pasar Tanah Abang terus berkembang sebagai ikon perdagangan di Indonesia, siapa pemilik Tanah Abang sebenarnya. 

1. Sejarah pasar Tanah Abang dan siapa pemiliknya

Pasar Tanah Abang didirikan oleh Yustinus Vinck pada tahun 1735 dengan izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini. Berikut adalah perjalanan sejarahnya:

  • Awal berdirinya pasar (1735)

Pasar ini awalnya dikenal sebagai Pasar Sabtu karena hanya beroperasi pada hari Sabtu.

Bangunan pasar masih sederhana, beratapkan rumbia dan berdinding anyaman bambu.

  • Geger pecinan dan penutupan pasar (1740)

Pada 1740 terjadi Geger Pecinan, yakni pembantaian besar-besaran etnis Tionghoa oleh VOC.

Peristiwa ini menyebabkan pasar berhenti beroperasi dalam waktu yang cukup lama.

  • Pemulihan dan kembalinya saudagar (1881)

Pada akhir abad ke-19, banyak saudagar Arab dan Tionghoa kembali berdagang di Pasar Tanah Abang.

Baca Juga :  Sejarah Peringatan Hari Kentut Sedunia,Dirayakan Amerika Setiap 5 Februari Jadi Hari Libur Nasional

Pasar mulai beroperasi kembali, meski hanya dua kali seminggu, yakni pada Rabu dan Sabtu.

  • Modernisasi pasar (Abad ke-20 – Sekarang)

Pemerintah Batavia melakukan renovasi dan menjadikan pasar ini sebagai pusat perdagangan yang lebih tertata.

Saat ini, Pasar Tanah Abang dikenal sebagai pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara, dengan ribuan pedagang yang menjual berbagai jenis kain dan pakaian.

2. Tanah Abang sebagai pusat perdagangan di era modern

Kini, Pasar Tanah Abang menjadi salah satu pasar tekstil paling ramai di Indonesia, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri. Beberapa fakta menarik tentang pasar ini:

  • Pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara
  • Memiliki lebih dari 13 ribu kios
  • Dikunjungi hingga 100 ribu orang per hari
  • Memiliki akses langsung ke Stasiun Tanah Abang, salah satu stasiun tersibuk di Jakarta

3. Asal usul nama Tanah Abang tiga versi sejarah

Pasar Tanah Abang bukan sekadar pusat perdagangan, tetapi juga menyimpan sejarah panjang tentang asal-usul namanya. Ada beberapa versi mengenai bagaimana kawasan ini mendapatkan namanya:

  • Tanah berwarna merah

    Menurut cerita pertama, nama “Tanah Abang” berasal dari warna tanah di wilayah ini yang cenderung merah. Pada tahun 1628, pasukan Mataram yang bermarkas di daerah tersebut menyebutnya “Tanah Abang,” karena dalam bahasa Jawa “abang” berarti merah.

  • Dari pohon nabang

    Versi kedua menyebutkan bahwa pada 1900-an, kawasan ini awalnya disebut “Nabang” karena banyaknya pohon nabang yang tumbuh di atas bukit. Dalam bahasa Belanda, penyebutannya diberi partikel “De,” sehingga menjadi “De Nabang.” Masyarakat setempat kemudian melafalkannya menjadi “Tenabang,” yang akhirnya berkembang menjadi “Tanah Abang.”

  • Sebutan pekerja kuli

    Versi terakhir berasal dari tahun 1648, ketika seorang konglomerat keturunan Tionghoa, Phoa Beng Gam, mendapat izin dari VOC untuk membuka lahan di daerah ini. Pekerja yang membangun kawasan ini mulai menyebutnya “Tanah Abang,” karena “abang” dalam beberapa bahasa daerah juga berarti sapaan untuk laki-laki.

Berita Terkait

Intip 10 Tradisi Paskah Unik Dunia: Meriah dan Tak Terduga!
Terungkap! Sosok Pemilik Taman Safari Indonesia Dibalik Isu Eksploitasi Pekerja
Kemenkop Pastikan Anggota Koperasi Desa Merah Putih 100% Warga Lokal
Museum Estetik Dekat Stasiun Tangerang: Jelajahi Sejarah Peranakan!
Konferensi Asia Afrika Bandung: Warisan Monumental, Relevansi di Era Modern?
9 Patung Yesus Tertinggi di Dunia: Salah Satunya Megah Berdiri di Indonesia!
18 April Libur Nasional: Cek Daftar Hari Penting Bulan Ini!
Vale Indonesia Berdayakan Warga: Reklamasi Tambang Libatkan Komunitas Lokal

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 04:04 WIB

Intip 10 Tradisi Paskah Unik Dunia: Meriah dan Tak Terduga!

Jumat, 18 April 2025 - 04:59 WIB

Terungkap! Sosok Pemilik Taman Safari Indonesia Dibalik Isu Eksploitasi Pekerja

Kamis, 17 April 2025 - 13:07 WIB

Kemenkop Pastikan Anggota Koperasi Desa Merah Putih 100% Warga Lokal

Kamis, 17 April 2025 - 09:56 WIB

Museum Estetik Dekat Stasiun Tangerang: Jelajahi Sejarah Peranakan!

Kamis, 17 April 2025 - 09:08 WIB

Konferensi Asia Afrika Bandung: Warisan Monumental, Relevansi di Era Modern?

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Dramatis di Belize: Warga AS Tikam Tiga Orang, Penumpang Lumpuhkan Pembajak Pesawat

Sabtu, 19 Apr 2025 - 04:40 WIB

society-culture-and-history

Intip 10 Tradisi Paskah Unik Dunia: Meriah dan Tak Terduga!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 04:04 WIB