Pabrik Apple di Indonesia Dibangun Vendor, Wamen Investasi Anggap sebagai Praktik Lumrah

- Penulis

Kamis, 27 Februari 2025 - 14:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu merespons realisasi investasi dari Apple Inc di Indonesia yang dilakukan oleh vendor atau perusahaan mitra.

Menurut Todotua, mekanisme investasi yang sama juga dilakukan Apple di negara-negara lain.

“Memang Apple sendiri itu di seluruh dunia mereka punya a lot of vendor. Jadi memang Apple itu mereka sebagai brands manage technology dan lain-lain. Semua memang investasi itu mostly dilakukan oleh vendor-vendornya mereka. Itu juga yang terjadi di Vietnam dan lain-lain,” ujar Todotua usai menghadiri acara Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

“Saya pikir hal yang sama juga dilakukan (di Indonesia). Kan juga sudah ada satu apa dua daripada vendornya memang sudah masuk di wilayah kawasan industri Batam,” jelasnya.

Baca juga: Pemerintah RI-Apple Akhirnya Capai Kesepakatan, iPhone 16 Series Bisa Segera Diperjualbelikan di Indonesia

Sementara itu, terkait pengawasan realisasi investasi, Todotua bilang sudah merupakan tupoksi Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Ia meyakini sudah ada daftar secara rinci soal komitmen apa saja yang harus dilakukan oleh Apple.

Baca Juga :  IHSG Diprediksi Menguat, Simak Saham yang Direkomendasikan

“Sebenarnya komitmen yang diberikan, dan saya juga paham betul bahwa itu sudah ada list part dari Kementerian Perindustrian yang sudah membuat keharusan apa-apa saja yang mereka harus lakukan,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Kemenperin menerapkan adanya sanksi terkait pemenuhan kewajiban Apple untuk mendapatkan sertifikat TKDN.

Sanksi itu diberikan karena Apple tidak memenuhi komitmen investasi pada periode sebelum 2025.

Baca juga: iPhone 16 Segera Dijual di Indonesia, Menperin: Tunggu Sertifikat TKDN

Sanksi diberikan berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan Nilai TKDN Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet.

Agus bilang, Apple membayar sanksinya dengan cara menghadirkan perusahaan mitra (vendor) yang merupakan bagian dari global value chain (GVC) atau supplier mereka untuk masuk atau menanamkan modal investasi di Indonesia.

“Dalam hal ini Apple menugaskan ICT Luxshare. Jadi investasi ICT Luxshare di Indonesia atas permintaan dari Apple dalam rangka Apple memenuhi kewajiban sanksi karena memang diatur dalam Permenperin Nomor 29 Tahun 2017,” jelasnya.

Baca Juga :  Investor di BEI Kini Bisa Transaksi Kontrak Berjangka Asing MSCI Hong Kong di BI

 

Investasi ICT Luxshare itu senilai 150 juta dollar AS dan akan direalisasikan dalam bentuk produksi airtag Apple di Batam.

Agus bilang, nantinya airtag Apple yang diperoduksi di Batam itu bisa menyuplai 65 persen dari kebutuhan airtag di dunia sehingga potensi ekspornya cukup tinggi.

Selain itu, Apple juga berkomitmen bahwa baterai yang dibutuhkan untuk airtag akan sepenuhnya disuplai dari industri dalam negeri.

“Di luar itu juga bagian dari komitmen investasi Apple sedang menyiapkan satu lini produksi di sebuah perusahaan bernama Long Harmony di Bandung, Jawa Barat, yang akan menjadi bagian dari GVC Apple aksesoris,” ungkap Agus.

“Di mana Long Harmony akan memproduksi kain mesh. Kain mesh itu komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi Airpod Max,” lanjutnya.

Menurut Agus, kondisi itu dalam waktu yang sangat singkat membuat Indonesia sudah bisa menempatkan dua perusahaan yang menjadi GVC untuk Apple.

Yakni melalui investasi ICT Luxshare di Batam dan juga pembentukan lini produksi baru Long Harmony di Bandung.

Berita Terkait

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini (3/3)
Rekomendasi Saham ANTM, BNLI, TAPG dan SCMA untuk Perdagangan Senin (3/3)
Daftar Perusahaan Dunia yang Lakukan PHK pada 2025, Ada Starbucks!
IHSG Diproyekikan Menguat di Awal Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270
Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level Rp 1.672.000 Per Gram Hari Ini, Senin (3/3)
Kalender Ekonomi Hari Ini (3 Maret 2025, Cek Rilis Data yang Bisa Mempengaruhi Forex
Investor Asing Tarik Dana dari Perbankan Besar, IHSG Terancam Melorot ke Level 6.000-an

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini (3/3)

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Rekomendasi Saham ANTM, BNLI, TAPG dan SCMA untuk Perdagangan Senin (3/3)

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Daftar Perusahaan Dunia yang Lakukan PHK pada 2025, Ada Starbucks!

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

IHSG Diproyekikan Menguat di Awal Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Berita Terbaru

Cara Mendapatkan Klien Pertama dengan Mudah (Freepik)

RagamTips

Cara Mendapatkan Klien Pertama dengan Mudah

Jumat, 14 Mar 2025 - 21:06 WIB