BOLASPORT.COM – Timnas Indonesia sebentar lagi akan dihadapkan pada era baru saat PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala.
Sebelumnya, timnas bernuansa Korea Selatan saat Shin Tae-yong masih bertugas.
Saat ini Patrick membawa stafnya yang berasal dari Belanda dan berambisi tinggi untuk membuat banyak perubahan.
Tantangan terdekat adalah mereka harus memimpin tim untuk berlaga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Mereka memiliki waktu yang singkat karena duel melawan Australia dan Bahrain akan digelar pada Maret nanti.
Baca Juga: Turun Sebagai Starter, Marselino Ferdinan Bawa Oxford United U-21 Menang Atas Northampton
Marselino Ferdinan tidak sabar untuk segera bertemu dengan Patrick Kluivert.
Terutama bagaimana Patrick akan memimpin tim dan mempersiapkan semua aspek di timnas.
Salah satunya adalah terkait taktikal yang pasti berbeda dari pelatih sebelumnya.
“Saya looking forward untuk ketemu dia juga.”
“Saya ingin tahu bagaimana dia membangun tim, bagaimana dia membuat taktikal,” kata Marselino Ferdinan dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Oxford United.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Oxford United – Gantikan Striker Timnas Wales! Ole Romeny Bikin Kemajuan, Marselino Ferdinan Menghilang
Pemain kelahiran Jakarta ini melihat bahwa aspek taktikal tentunya akan jauh berbeda.
Sebelumnya, mereka bermain dengan menekankan aspek disiplin dan semangat juang tinggi.
Hal ini merupakan ciri khas permainan Korea Selatan dan terus ditanamkan kepada semua pemain.
“Karena pelatih sebelumnya bermain dengan taktikal berbeda dengan taktikal yang sekarang.”
“Karena pelatih yang sebelumnya menggunakan taktikal Korea.”
“Jadi dia lebih disiplin dengan hal itu, dengan bertahan, kerja keras,” lanjutnya.
Baca Juga: Susah Payah Cari Link Streaming Timnas Indonesia, Kevin Diks Bikin Gaduh di Pesawat Usai Marselino Bobol Gawang Arab Saudi
Marselino menilai bahwa permainan skuad Garuda akan terpengaruh dengan gaya Belanda.
Tentunya, hal tersebut akan jadi nuansa baru karena Patrick memiliki gaya tersendiri saat memimpin tim.
Dia juga menghormati sosok tersebut karena saat masih menjadi pemain.
Hal tersebut akan jadi modal penting terutama saat melakukan pendekatan kepada pemain.
“Untuk pelatih sekarang kita tahu dari Belanda dan dengan total football-nya.”
“Jadi menarik untuk ditunggu bagaimana taktiknya dan bagaimana dia membangun pemain dan pelatih.”
“Saya juga menghormati karena sebagai seorang pemain dia luar biasa, legenda Barcelona, Ajax, dan Belanda, kita lihat ke depan,” tutupnya.