KOMPAS.com – Kabar duka datang dari dunia sepakbola Tanah Air. Pasalnya, legenda sepak bola Indonesia Bejo Sugiantoro mengembuskan napas terakhirnya di Surabaya, pada Selasa (25/2/2025).
Mantan pemain Persebaya itu tidak sadarkan diri saat sedang bermain sepak bola di di Lapangan SIER, Surabaya, Jawa Timur.
Kematian mendadak saat berolahraga kerap kali terjadi, meskipun individu tersebut dalam keadaan yang sehat.
Baca juga: Seperti Menkes Budi, Ini Bahaya Olahraga Berlebihan hingga Berakibat Hipoglikemia
Berkaca dari peristiwa tersebut, Running Coach sekaligus Personal Trainer Budiyanto Januar mengingatkan pentingnya mengenali sinyal tubuh saat sedang berolahraga.
Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Apabila seseorang mulai merasa pusing bahkan merasa seperti akan kehilangan kesadaran, maka sebaiknya berhenti olahraga untuk beberapa saat.
“Awalnya pusing, lalu mual-mual. Kalau terkena matahari, bisa kunang-kunang dan pandangannya sudah terganggu,” kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/2/2025).
Kondisi tersebut bisa menjadi tanda bahwa detak jantung sedang kencang. Apabila olahraga terus dilanjutkan, maka hal ini sangat berisiko pada keselamatan nyawanya.
Untuk itu, Budi mengimbau agar tidak memaksakan diri untuk terus melanjutkan olahraga.
Sebaiknya tunggu sampai kondisi tubuh kembali normal dan cukup kuat untuk kembali berolahraga.
Namun, apabila pusing dan lemasnya tak kunjung hilang, segeralah beristirahat atau berkonsultasi kepada dokter.
“Saat detak jantung terlalu tinggi dan dipaksakan untuk terus olahraga, itu sangat berbahaya,” ujarnya.
Baca juga: Jangan Dipaksa, Ini 6 Tanda Tubuh Butuh Istirahat dari Olahraga