RAGAMUTAMA.COM – Menjelang perayaan St. David’s Day pada 1 Maret, sejumlah tempat wisata di Wales, Inggris, berencana mengibarkan bendera setengah tiang atau bahkan menutup operasionalnya sebagai bentuk protes terhadap pajak turis yang diusulkan pemerintah Welsh. Aksi ini diperkirakan akan berdampak pada wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merayakan hari besar ini di Wales.
Protes ini diinisiasi oleh Welsh Association of Visitor Attractions (WAVA) untuk menyoroti dampak kebijakan pajak turis terhadap masyarakat dan bisnis lokal. Juru bicara WAVA, Ashford Price, menyatakan bahwa lebih dari 100 bisnis akan berpartisipasi dalam aksi ini, baik dengan menutup tempat wisata mereka sepenuhnya maupun mengibarkan bendera Welsh setengah tiang sebagai simbol perlawanan terhadap pajak tersebut.
Pemerintah Welsh mengusulkan pajak pengunjung sebesar £1,25 per malam (Rp 25.948), yang jika ditambah PPN, akan menjadi £1,50 (Rp 31.138). Menurut WAVA, pajak ini berpotensi menghalangi wisatawan untuk berkunjung ke Wales, terutama wisatawan domestik, yang menjadi pasar utama industri pariwisata di wilayah tersebut.
Meski belum ada daftar resmi objek wisata yang akan bergabung dalam protes ini, WAVA memiliki lebih dari 100 anggota, termasuk tempat wisata populer seperti Anglesey Sea Zoo, Zip World, Oakwood Theme Park, dan Royal Mint Experience.
Pajak turis pada umumnya diberlakukan untuk mengurangi dampak pariwisata berlebihan dan menjaga keberlanjutan destinasi wisata. Namun, WAVA berpendapat bahwa kebijakan ini tidak relevan bagi Wales, mengingat jumlah wisatawan ke wilayah tersebut justru mengalami penurunan.
“Wales baru-baru ini kehilangan 23 persen wisatawan yang bermalam, dan saya belum melihat ada objek wisata yang angkanya kembali ke tingkat sebelum COVID-19,” ujar Ashford Price, seperti dikutip dari Euronews.
Data Statistik Pariwisata Wales
Menurut statistik Pemerintah Welsh, Wales menerima 892 ribu kunjungan pada tahun 2023, turun 13 persen dibandingkan tahun 2019. Pengeluaran wisatawan pun mengalami penurunan sebesar 11 persen dari 2019, dengan total pengeluaran mencapai £458 juta (Rp 9,5 triliun) pada 2023. Hingga kini, Wales masih menjadi satu-satunya negara di Inggris yang belum memulihkan tingkat pengeluaran wisatawan dari sebelum pandemi.
Kebijakan Pajak Turis Wales
Jika disahkan, Wales akan menjadi negara pertama di Inggris yang menerapkan pajak turis secara menyeluruh. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk mendukung masyarakat lokal yang terdampak oleh jumlah wisatawan yang tinggi, serta memastikan pariwisata yang berkelanjutan. Selain itu, sebagian dari pajak yang dipungut juga akan dialokasikan untuk mendukung bahasa Welsh.
Saat ini, rancangan undang-undang pajak turis masih dalam tahap konsultasi, dengan rencana pengesahan paling lambat pada tahun 2027. Kebijakan ini juga mencakup persyaratan untuk membuat dan memelihara daftar akomodasi pengunjung di seluruh Wales.
Protes yang akan berlangsung pada St. David’s Day mencerminkan kekhawatiran para pelaku industri pariwisata di Wales terhadap dampak pajak turis yang diusulkan. Dengan statistik yang menunjukkan penurunan jumlah wisatawan dan pengeluaran, kebijakan ini dinilai berisiko semakin memperlambat pemulihan industri pariwisata di Wales. Apakah pemerintah Welsh akan mempertimbangkan kembali kebijakan ini atau tetap melanjutkan rencana pengenaan pajak turis?