Francesco Bagnaia Tanpa Basa-basi Ungkap Lebih Suka Lanjut Bertandem dengan Bastianini daripada dengan Marc Marquez

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 26 Februari 2025 - 07:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, membuat pengakuan jujur sebelum seri balap pertama MotoGP 2025 digelar di Thailand pada 28 Februari-1 Maret.

Pembalap 28 tahun itu tidak ragu untuk mengakui bahwa meskipun ia menghargai kedatangan Marc Marquez ke timnya secara positif, ia lebih suka melanjutkan dengan Enea Bastianini sebagai rekan setimnya, seperti yang telah dilakukannya selama dua tahun terakhir.

Bagnaia tidak menyembunyikan pilihannta terhadap mantan rekan setimnya itu ketika ditanya dalam sebuah acara.

“Siapa yang lebih saya sukai sebagai rekan setim? Saya lebih suka melanjutkan dengan Enea Bastianini,” aku Bagnaia dilansir RAGAMUTAMA.COM dari MotoSan.

“Secara perasaan, saya lebih cocok dengannya karena kami sudah saling kenal sejak lama, tetapi semuanya ternyata berbeda,”

Bagnaia menyoroti kedekatan dan hubungan yang baik dengan Bastianini. Kondisi ini menurutnya memudahkan eksistensinya dalam tim.

Namun, pembalap Italia itu mengakui bahwa kedatangan Marquez yang juara dunia delapan kali, juga memiliki kelebihan.

“Saya selalu cocok dengan Enea, tetapi saya juga merasa Marquez adalah hal yang baik. Fakta bahwa saya dapat mengalahkannya akan sangat meningkatkan hasil,” tuturnya.

Baca Juga :  Foto: Dihiasi Kartu Merah, Arsenal Dipermalukan West Ham United di Kandang

Bagnaia melihat kehadiran pembalap Spanyol itu sebagai tantangan yang dapat meningkatkan performanya sendiri dan tim.

Bagnaia tidak mengabaikan pentingnya memiliki pembalap sekelas Marquez sebagai rekan setim.

“Dia telah memenangkan delapan gelar dunia dan fakta bahwa ia dapat menang lagi tahun ini menjadi motivasi bagi saya untuk berkembang juga,” kata Bagnaia.

Bagnaia selanjutnya mengantisipasi persaingan internal yang menurutnya, jauh dari merugikan, tetapi dapat meningkatkan level kedua pembalap dan level tim.

Bagnaia juga menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah gaya balapannya di lintasan.

“Saya tidak akan berubah. Saya tahu bagaimana menjadi agresif dan kejam saat saya menginginkannya,” ucap Bagnaia mengingat kata-kata Davide Tardozzi dalam film dokumenter “Dream On”.

Manajer Ducati tersebut mendesaknya untuk tidak selalu bersikap sopan di lintasan.

Bagnaia sedang mempertahankan karakter kompetitifnya,yang telah membawanya menjadi juara dunia MotoGP dua kali pada 2022 dan 2023 serta runner-up pada 2024.

Baca Juga :  ONE Championship - Gelaran ONE 168 di Denver Bangkitkan Ekonomi Lokal Hampir Rp300 Miliar

Bagi pembalap Italia itu, hubungan persaingan yang sehat ini penting dalam lingkungan MotoGP, di mana persaingan ketat tetapi selalu dibimbing oleh rasa hormat.

Bagnaia menekankan pentingnya menjaga rasa hormat ini di antara keduanya sehingga kolaborasi di garasi Ducati terus berjalan dengan baik.

“Hal baiknya adalah rasa hormat yang kami miliki di antara kami tinggi dan itu adalah sesuatu yang sangat penting yang harus seperti ini sampai kami berhenti menjadi rekan setim,” tutur Bagnaia.

Salah satu hal yang paling disorot Bagnaia tentang Marquez adalah keterampilannya saat melalui tikungan kiri.

Bagi Bagnaia, cara Marquez mendekati jenis tikungan ini unik dan dia mengatakan itu adalah sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh pembalap lain.

“Bagi saya, kelebihan Marc Marquez adalah cara dia mendekati tikungan kiri, dia melakukan sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan orang lain. Saya tidak akan pernah tahu rahasia bagaimana dia melakukan tikungan kiri,” aku Bagnaia.

Berita Terkait

Herry IP Ungkap Penyebab Kemarahan Fans Indonesia: Iri dengan Kesuksesan?
Herry IP Buka Suara Usai Dituding Berkhianat Bawa Ganda Putra Malaysia Juara Asia
Kode Perpisahan Terungkap: Persib Bandung Segera Umumkan Transfer Perdana?
Barcelona & PSG Lolos Dramatis ke Semifinal Liga Champions!
Bastianini Ungkap Perbedaan Motor Vinales dan Larangan Mengendarainya
Unggul 3-0 Lalu Kalah dari Liverpool, Ancelotti Bela Final AC Milan Terbaik 2005
Taufik Hidayat Buka Suara: Herry IP dan Prestasi Bulu Tangkis Malaysia
Shin Tae-yong: Karier Baru Cemerlang Setelah Tinggalkan Timnas Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 20:32 WIB

Herry IP Ungkap Penyebab Kemarahan Fans Indonesia: Iri dengan Kesuksesan?

Rabu, 16 April 2025 - 20:08 WIB

Herry IP Buka Suara Usai Dituding Berkhianat Bawa Ganda Putra Malaysia Juara Asia

Rabu, 16 April 2025 - 19:59 WIB

Kode Perpisahan Terungkap: Persib Bandung Segera Umumkan Transfer Perdana?

Rabu, 16 April 2025 - 19:23 WIB

Bastianini Ungkap Perbedaan Motor Vinales dan Larangan Mengendarainya

Rabu, 16 April 2025 - 19:19 WIB

Unggul 3-0 Lalu Kalah dari Liverpool, Ancelotti Bela Final AC Milan Terbaik 2005

Berita Terbaru