Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun ukurannya kecil, kelenjar tiroid memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher Anda.
Dilansir dari timesofindia, tiroid menghasilkan hormon—tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3)—yang mengatur metabolisme, produksi energi, dan berbagai fungsi tubuh. Kesehatan tiroid sangat penting untuk menjaga berat badan, detak jantung, dan kejernihan mental.
Baca Juga : Gejala dan Cara Penanganan Tiroid yang Kerap Tak Terdeteksi
Namun, kesalahpahaman tentang gangguan tiroid dan pengobatannya, termasuk homeopati, masih ada.
Hipertiroidisme vs. Hipotiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon secara berlebihan sehingga menimbulkan gejala seperti:
Baca Juga : : Kenali Hipertiroid, Penyakit Kelebihan Hormon yang Berbahaya
- Detak jantung cepat
- Penurunan berat badan
- Gugup atau mudah tersinggung
- Keringat berlebihan
- Intoleransi panas
Sebaliknya, hipotiroidisme terjadi akibat produksi hormon yang tidak mencukupi dan dapat menyebabkan:
- Kelelahan
- Pertambahan berat badan
- Depresi
- Intoleransi dingin
- Kulit dan rambut kering
Kedua kondisi tersebut memerlukan diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang disesuaikan.
Baca Juga : : Kenali Apa Itu Tirotoksikosis, Penyakit Hormon Tiroid yang Bisa Sebabkan Kematian
Faktor tiroid: Penyebab dan faktor risiko
Beberapa faktor mempengaruhi kesehatan tiroid, antara lain:
- Genetika: Riwayat keluarga dengan gangguan tiroid meningkatkan risiko.
- Defisiensi Makanan: Kurangnya yodium atau selenium dapat mengganggu fungsi tiroid.
- Kondisi Autoimun: Tiroiditis Hashimoto dan penyakit Graves adalah kelainan tiroid umum yang berhubungan dengan autoimun.
- Stres: Stres kronis mengganggu keseimbangan hormonal dan berdampak pada tiroid.
- Racun Lingkungan: Paparan polutan dapat mengganggu produksi hormon tiroid.
Tips cegah penyakit tiroid
Menjaga kesehatan tiroid melibatkan pendekatan holistik:
- Pemeriksaan rutin: Deteksi dini adalah kuncinya. Tes darah rutin, seperti kadar TSH, T3, dan T4, membantu mendiagnosis gangguan tiroid.
- Dukungan diet: Sertakan makanan kaya yodium (garam beryodium, makanan laut), selenium (kacang-kacangan, biji-bijian), dan seng (kacang-kacangan, biji-bijian).
- Olahraga: Aktivitas fisik teratur mendukung metabolisme dan kesejahteraan secara keseluruhan.
- Manajemen Stres: Latihan seperti yoga dan meditasi membantu mengatur hormon stres.