RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi melemah pada perdagangan Selasa (25/2), setelah ditutup turun 0,78% ke level 6.749,60 pada Senin (24/2).
Pelemahan IHSG seiring dengan arus keluar dana asing yang mencatatkan jual bersih sebesar Rp 3,47 triliun.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai bahwa sentimen positif yang mampu mengangkat pasar saham masih minim. Salah satu faktor yang menjadi perhatian investor adalah kehadiran Danantara, yang membuat pelaku pasar bersikap wait and see.
“Investor masih mencermati dampak dan teknis pelaksanaan Danantara. Sementara itu, nilai tukar rupiah diharapkan masih melanjutkan penguatannya,” ujar Herditya kepada KONTAN, Senin (24/2).
Direktur Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus, juga menilai pembentukan Danantara masih menjadi sentimen utama yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG. Ketidakpastian terkait implementasi dan prospek Danantara membuat pasar cenderung berhati-hati.
Selain faktor domestik, IHSG juga tertekan oleh sentimen global, terutama dari rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan aktivitas bisnis. Kekhawatiran terhadap kebijakan tarif dagang baru turut memperberat tekanan terhadap pasar saham.
Dalam proyeksinya, Daniel memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran support 6.700-6.740 dan resistance di level 6.820 pada perdagangan Selasa (25/2).
Sementara itu, Herditya memproyeksikan IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi dengan support di 6.728 dan resistance di 6.762.
Di tengah volatilitas pasar, Herditya merekomendasikan investor untuk mencermati saham LSIP dan SIDO. Sedangkan Daniel menyarankan strategi trading cepat untuk memanfaatkan momentum pelemahan IHSG.
Beberapa saham yang layak dicermati antara lain BBRI, AADI, dan RGAS dengan target harga masing-masing Rp 4.000, Rp 7.850, dan Rp 150 per saham.
BBRI Chart by TradingView
Dengan berbagai sentimen yang berkembang, investor diharapkan tetap berhati-hati dan mencermati perkembangan lebih lanjut terkait dampak kehadiran Danantara terhadap pergerakan IHSG.