TEMPO.CO, Jakarta – Mahasiswa di Semarang menggelar rapat konsolidasi untuk aksi “Indonesia Gelap” di Undip pada Sabtu malam, 15 Februari 2025. Sekitar 200 orang menghadiri rapat itu untuk membicarakan isi tuntutan serta rencana memunculkan simbol kemarahan.
Dikutip dari Majalah Tempo edisi 23 Februari 2025, Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia di Semarang, Sajiwo, menjadi salah satu penggerak aksi. Mahasiswa di Semarang merancang demonstrasi setelah menerima pesan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan. Pesan itu disebar melalui group WhatsApp Koordinator Wilayah BEMI SI pada Jumat malam, 14 Februari 2025.
Pengurus BEM SI meminta semua badan mahasiswa menggelar unjuk rasa mulai Senin hingga Kamis, 17-20 Februari 2025. Aksi itu sebenarnya dirancang oleh BEM SI Kerakyatan sejak awal Februari 2025.
Koordinator BEM SI Kerakyatan Satria Naufal Putra Ansar mengatakan maksud aksi ini untuk menyuarakan keresahan mahasiswa dan warga sipil terhadap pemerintahan Prabowo. Dia berujar pihaknya terinspirasi dari tanda pagar #IndonesiaGelap di media sosial.
Menurut dia, BEM SI melihat ada kondisi genting dari munculnya Garuda berlatar hitam dan tagar Indonesia Gelap. “Tagar Indonesia Gelap mengindikasikan puncak kemarahan masyarakat atas berbagai kebijakan aneh pemerintah, dari pembentukan kabinet besar sampai pembatasan elpiji 3 kilogram,” ucap Satria saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Februari 2025.
BEM SI Kerakyatan membahas rencana demonstrasi besar-besaran bertajuk “Indonesia Gelap” di kantor Indonesia Corruption Watch, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis malam, 13 Februari 2025. Konsolidasi aksi itu dihadiri 60 orang dari 20 kampus anggota BEM SI di seluruh Jakarta.
BEM SI merumuskan 13 tuntutan kepada Presiden Prabowo. Semula mereka akan berunjuk rasa pada Jumat, 14 Februari 2025. Namun para penggerak aksi berpikir agar demonstrasi tak hanya diikuti mahasiswa, tapi juga kelompok masyarakat sipil dan pekerja kampus.
“Agar napas gerakan jadi panjang, aksi digelar 17-20 Februari,” ujar Koordinator aksi “Indonesia Gelap” BEM SI, Muhammad Anas Rabbani.
Bersama para pengurus BEM, Anas dan Satria bergerak senyap. Mereka mengontak para dosen anggota Serikat Pekerja Kampus (SPK), mendekati jaringan mahasiswa non-BEM dan lembaga swadaya masyarakat.
Mereka menekankan aksi unjuk rasa ini adalah gerakan mandiri. Pengurus BEM juga menggalang donasi di kampus mereka untuk menyukseskan aksi.
Kepada jaringan masyarakat sipil, BEM SI mengabarkan jika mereka akan membuat gerakan massal dan masif selama empat hari. Di Jakarta, unjuk rasa berlangsung pada 17 Februari dengan titik kumpul Taman Ismail Marzuki.
Mahasiswa memusatkan aksi di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka berharap bisa bergerak 1,5 kilometer ke arah Utara menuju Istana Negara.
Simak laporan lengkapnya di Majalah Tempo:
Siapa Inisiator Demonstrasi Indonesia Gelap yang Keras Mengkritik Prabowo
Manuver Menggembosi Aksi Indonesia Gelap
Dari Mana Tagar Kabur Aja Dulu Bermula