Soal Danantara, Ekonom UGM: Momentumnya Kurang Tepat

- Penulis

Senin, 24 Februari 2025 - 11:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Eddy Junarsin menilai pembentukan badan untuk optimalisasi invenstasi yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memiliki potensi dampak yang positif.

Namun, momentum pembentukannya tidak tepat karena dibarengi dengan isu sosial, politik, efisiensi anggaran, makan bergizi gratis, revisi Undang-Undang (UU) Minerba, dan lain-lain.

“Sayang sekali kemunculannya kena imbas isu politik,” kata Eddy dikutip dari laman resmi UGM, Senin (24/2/2025).

Eddy mengatakan, apabila dilihat dari perspektif ekonomi dan manajemen, pendirian Danantara merupakan hal yang lumrah.

Danantara sebenarnya memiliki tujuan positif

Danantara, lanjut Eddy, juga sebenarnya memiliki tujuan positif untuk mengkonsolidasi pengelolaan aset negara dari perusahaan BUMN agar lebih transparan dan terkoordinasi dengan baik.

“Selama ini pengawasan dari pemerintah adalah melalui penunjukan dewan komisaris dan dewan direksi oleh kementerian sehingga sifatnya itu tidak terlalu binding. Dengan adanya Danantara, monitoring dari parent company akan lebih transparan dan efektif,” terang dia.

Baca Juga :  Intel dan TSMC Kolaborasi Bangun Pabrik Chip Canggih di Amerika Serikat

Kendati demikian, di sisi lain, Eddy berpendapat pendirian Danantara ini juga dapat berpotensi mengurangi performa BUMN.

Pasalnya, adanya holding company berpotensi menambah layer hierarkis yang tentu saja akan menambah panjang proses birokrasi dan berisiko membuat kebebasan berkreasi dari tiap-tiap BUMN justru akan menurun.

“Manfaat Danantara itu lebih ke defensif bukan ke ofensif. Artinya, transparansi dan tata kelola mungkin membaik namun performa dan inovasi belum tentu,” ungkapnya.

Mainkan peranan pada kestabilan keuangan negara

Eddy pun mengingatkan, dalam merealisasikan Danantara, pemerintah harus memiliki langkah lanjutan dan tidak berhenti sampai pembentukan holding company.

Baca Juga :  Sinergi Jadi Kunci Merger EXCL dan FREN, Simak Penjelasan Analis

Danantara perlu merancang merjer dan akuisisi berbagai perusahaan pemerintah agar semakin efektif dan efisien, manajemen tidak berlapis-lapis, dan lincah dalam berinovasi.

“Dari sisi kontrol dan transparansi itu membaik, tapi potensi negatifnya adalah dari sisi inefisiensi birokrasi,” ungkapnya.

Eddy menilai Danantara bagi perekonomian nasional, menilai memang memainkan peranan pada kestabilan keuangan negara di jangka panjang.

Namun mengenai kepercayaan investor terhadap stabilitas dan keperluan investasi, perlu dikaji lebih jauh oleh pemerintah lembaga riset.

“Mungkin dampaknya di jangka pendek hanya berjalan seperti biasa, tapi jangka panjang kita tidak tahu keefektifannya, karena persamaan ekonomi itu saling berkaitan dan cukup kompleks,” jelas Eddy.

Berita Terkait

ST014 Tersisa Rp 104 Miliar: Analisis Penyebab Sepinya Peminat Setelah Penutupan Penawaran
Bosman Mardigu & Helmy Yahya Jadi Komisaris, Saham Bank BJB Meroket Pasca RUPST?
Selamat Tinggal! Smartfren (FREN) Resmi Delisting Besok (17/4)
Investasi Asing Minim Dongkrak Ekonomi: Regulasi Perlu Dibenahi Segera!
Indeks Keyakinan Konsumen Turun: Waspada Potensi Pelemahan Daya Beli Masyarakat?
IHSG Berpotensi Turun: Strategi Investor Lokal Jadi Penentu?
Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!
IPO 2025: Investor Waspada Gejolak Perang Dagang, Tantangan Semakin Berat!

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 22:59 WIB

ST014 Tersisa Rp 104 Miliar: Analisis Penyebab Sepinya Peminat Setelah Penutupan Penawaran

Rabu, 16 April 2025 - 22:43 WIB

Bosman Mardigu & Helmy Yahya Jadi Komisaris, Saham Bank BJB Meroket Pasca RUPST?

Rabu, 16 April 2025 - 22:31 WIB

Selamat Tinggal! Smartfren (FREN) Resmi Delisting Besok (17/4)

Rabu, 16 April 2025 - 22:15 WIB

Investasi Asing Minim Dongkrak Ekonomi: Regulasi Perlu Dibenahi Segera!

Rabu, 16 April 2025 - 20:51 WIB

Indeks Keyakinan Konsumen Turun: Waspada Potensi Pelemahan Daya Beli Masyarakat?

Berita Terbaru