Danantara Diluncurkan Prabowo Hari Ini, Ekonom: Harus Transparan karena Tikus Suka Gelap

- Penulis

Senin, 24 Februari 2025 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – Ekonom dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menanggapi peresmian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang rencananya akan dilaksanakan oleh Presiden Prabowo Subianto pagi ini, Senin, 24 Februari 2025. Wija mengatakan, membangun good corporate governance terbaik di Danantara adalah satu-satunya jalan untuk mengantisipasi ekosistem usaha yang buruk dan menghindari penyalahgunaan.

Menurut dia, mekanisme good corporate governance secara eksternal dan internal harus dimaksimalkan. Mekanisme eksternal, ia menjelaskan, dibangun dengan mengedepankan transparansi termasuk dalam pemilihan sosok-sosok kunci, penyusunan regulasi, dan pengambilan keputusan strategis. “Biarkan rakyat, media, dan civil society ikut mengawasi. Para tikus suka kegelapan, maka ciptakan terang,” ujar Wija melalui pesan singkat pada Senin, 24 Februari 2025.

Sementara mekanisme internal dibangun dengan memperkuat peran pengawas, komisaris, komite audit dan internal audit. Wija berpendapat pemerintah perlu mengisi jabatan-jabatan tersebut dengan sosok-sosok profesional, berintegritas, dan non-politis. Mereka, lanjut dia, harus diposisikan sebagai partner setara bukan sebagai pelengkap semata. Sistem meritokrasi—pemberian kesempatan memimpin berdasarkan kemampuan dan prestasinya—wajib diterapkan dalam memilih sosok terbaik untuk menjalankan Danantara.

“BUMN-BUMN adalah telur-telur emas yang kepadanya masa depan rakyat digantungkan. Pemerintah telah memutuskan untuk menempatkan telur tersebut dalam satu keranjang bernama Danantara. Keranjang ini perlu kita jaga bersama, jika ia jebol dan tumpah maka jebol dan tumpah pula nasib 287 juta rakyat Indonesia,” kata Wija.

Baca Juga :  Lampaui Target Kemenkeu, Penjualan ORI027 Tembus Rp25,85 Triliun

Adapun Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pagi ini, Senin, 24 Februari 2025. Peresmian badan yang akan mengelola perusahaan-perusahaan BUMN sempat tertunda tiga bulan.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan peluncuran Danantara akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta. “Peluncuran Danantara akan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,” ujar Yusuf pada Ahad, 23 Februari 2025, dikutip dari keterangan resmi.

Yusuf mengatakan peluncuran Danantara menandakan era baru dalam pengelolaan investasi negara. “Ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita, yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif,” ucap dia.

Dalam pidatonya pada World Governments Summit 2025, Prabowo mengatakan Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berdampak tinggi yang berkelanjutan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain.

Ia mengklaim, menurut evaluasi awal Danantara akan mengelola US$ 900 miliar asset under management (AUM) atau aset dalam pengelolaan. Sementara itu, pendanaan awal atau initial funding Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar.

Baca Juga :  IHSG Bakal Menghijau Lagi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu

Pembentukan BPI Danantara masuk dalam revisi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN) yang disahkan DPR RI pada awal Februari 2025.

“Kami telah menerima masukan dari akademisi, pakar ekonomi, serta praktisi guna memastikan revisi ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara,” ujar Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini dalam Rapat Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 4 Februari 2025.

Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengatakan badan ini bakal berperan sebagai pengelola aset seluruh perusahaan pelat merah. Selain itu, Danantara punya wewenang untuk mengelola dividen dari BUMN. “Dulu dividen langsung masuk ke Kementerian Keuangan, sekarang langsung masuk ke Danantara,” ujarnya kepada Tempo.

Nantinya Danantara harus membentuk holding BUMN. Darmadi mengatakan tugas ini bakal dikerjakan bersama dengan Kementerian BUMN. Darmadi juga menyatakan hasil kelolaan holding ini merupakan tanggung jawab perusahaan. Artinya keuntungan maupun kerugian yang dialami bukan termasuk keuntungan maupun kerugian negara.

Pilihan Editor: Danantara Diluncurkan: Investasi SDA dan Aset Negara, Targetnya 900 Miliar Dolar AS

Berita Terkait

Mengenal Asuransi Kurang: Dampak dan Solusi Mengatasinya
Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu
Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan
Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya
AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025
India Permudah Investasi Nuklir: Revisi UU Tarik Investor Asing
Indah Kiat (INKP) Raih Laba US$ 424,3 Juta pada Tahun 2024
Tarif Trump Picu Kekhawatiran, The Fed Tahan Suku Bunga Akhir Tahun Ini?

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 23:35 WIB

Mengenal Asuransi Kurang: Dampak dan Solusi Mengatasinya

Sabtu, 19 April 2025 - 22:47 WIB

Nisbah Perputaran: Panduan Lengkap, Jenis, Fungsi, dan Faktor Penentu

Sabtu, 19 April 2025 - 22:11 WIB

Zak Brown: Strategi Jitu Kebangkitan McLaren F1 dari Keterpurukan

Sabtu, 19 April 2025 - 21:23 WIB

Panduan Lengkap: Memahami Arti Karat Emas dan Cara Menghitung Harganya

Sabtu, 19 April 2025 - 20:56 WIB

AKR Corporindo (AKRA) Percaya Diri Raih Kinerja Positif pada 2025

Berita Terbaru

urban-infrastructure

Investor Merapat: Peluang Proyek Tol dan Air Rp160 Triliun di Indonesia

Minggu, 20 Apr 2025 - 00:15 WIB