Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Raih Kontrak Baru dari Proyek Energi Terbarukan

- Penulis

Senin, 24 Februari 2025 - 10:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 48,7 miliar dari proyek energi baru terbarukan (EBT).

Melansir keterbukaan informasi tanggal 24 Februari 2025, Kontak tersebut diberikan PT Siemens Gamesa Renewable Energy untuk penyediaan Crane Super Heavy Lift dalam rangka maintenance/perawatan 16 wind tower yang berlokasi di Tolo, Sulawesi Selatan.

Direktur Utama Berdikari Pondasi Perkasa, Tan John Tanuwijaya mengatakan, kontrak tersebut menandai langkah strategis perseroan dalam mendukung transisi energi terbarukan di Indonesia.

Baca Juga: Raih Kontrak Baru, Berdikari Pondasi Perkasa Targetkan Laba Naik 14%

Sebagai perusahaan konstruksi yang berpengalaman dalam pondasi dan pengangkatan berat (heavy lifting), BDKR berkomitmen untuk menyediakan solusi infrastruktur yang andal dan berkelanjutan guna memastikan efisiensi dan keberlanjutan operasional proyek energi terbarukan di Tanah Air.

Baca Juga :  IHSG Punya Peluang Menguat di Tengah Beragam Sentimen Domestik dan Global

“BDKR berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor energi hijau di Indonesia, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat transisi energi menuju keberlanjutan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi tersebut.

  BDKR Chart by TradingView  

Menurut Tan John, komitmen BDKR terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi pendorong utama dalam pengambilan keputusan bisnis.

Melalui proyek ini, BDKR berkontribusi secara langsung dalam tiga hal utama. Pertama, mendukung target bauran energi hijau pemerintah dengan meningkatkan keandalan fasilitas pembangkit listrik tenaga angin (PLTB). 

Baca Juga :  Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Sektor Hilirisasi Minerba pada 2024 Sebesar Rp 185,2 Triliun

Kedua, mengurangi emisi karbon melalui optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan.

Baca Juga: Simak Tingkat Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Senin, 24 Februari 2025

Ketiga, mengedepankan standar keselamatan dan keberlanjutan dalam setiap tahapan operasional proyek, termasuk penggunaan teknologi crane yang efisien dan ramah lingkungan.

Proyek ini pun diharapkan selesai dalam 16 bulan ke depan dan menjadi bagian dari upaya BDKR dalam memperluas portofolio proyek energi terbarukan di Indonesia.

“Kami sangat antusias atas kepercayaan yang diberikan oleh Siemens Gamesa Renewable Energy dalam proyek strategis ini,” paparnya.

Berita Terkait

Soal Danantara, Ekonom UGM: Momentumnya Kurang Tepat
Donasikan Rp 260 Juta, Kuku Bima Sido Muncul Gelar Operasi Bibir Sumbing di Lebak
Pelita Air-BIH Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Pariwisata Medis Bali
Kinerja Reksadana Saham Menguat Sepekan Terakhir
Profil Pandu Sjahrir, Ponakan Luhut yang Jadi CIO Danantara
Bio Farma Gelar Mudik Gratis, Ini Cara Mendaftarnya
Chandra Asri (TPIA) Ungkap Soal Rencana IPO Chandra Daya Investasi
Rosan Roeslani Tiba di Istana Menjelang Peluncuran Resmi Danantara

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 11:46 WIB

Soal Danantara, Ekonom UGM: Momentumnya Kurang Tepat

Senin, 24 Februari 2025 - 11:46 WIB

Donasikan Rp 260 Juta, Kuku Bima Sido Muncul Gelar Operasi Bibir Sumbing di Lebak

Senin, 24 Februari 2025 - 11:37 WIB

Pelita Air-BIH Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Pariwisata Medis Bali

Senin, 24 Februari 2025 - 10:57 WIB

Kinerja Reksadana Saham Menguat Sepekan Terakhir

Senin, 24 Februari 2025 - 10:57 WIB

Profil Pandu Sjahrir, Ponakan Luhut yang Jadi CIO Danantara

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Kisah Sastia Putri, Ilmuwan WNI di Jepang yang Belum Mau Pulang ke Indonesia

Senin, 24 Feb 2025 - 11:47 WIB

finance

Soal Danantara, Ekonom UGM: Momentumnya Kurang Tepat

Senin, 24 Feb 2025 - 11:46 WIB