4 Tahun Lalu Disepelekan Sang Ayah, Kenapa Baru Sekarang Emil Audero Mulyadi Mau Dinaturalisasi?

- Penulis

Senin, 24 Februari 2025 - 07:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUPERBALL.ID – Emil Audero Mulyadi dalam proses naturalisasi Indonesia, masih terngiang empat tahun lalu sang ayah menyepelekan level sepak bola Tanah Air.

Tentu cukup mengejutkan jika pada akhirnya PSSI menaturalisasi Emil Audero Mulyadi di saat karier sepak bolanya mengalami penurunan.

Setelah tak mendapat tempat di Como 1907, Emil Audero Mulyadi dipinjamkan ke Palermo hingga Juni 2025 dengan opsi pembelian permanen.

Ia akan bermain di kasta kedua Liga Italia hingga masa peminjamannya berakhir, tapi sebelum itu Emil juga harus menyelesaikan proses naturalisasi.

Ketum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan menaturalisasi Emil Audero Mulyadi sudah melalui pembicaraan yang panjang.

Tak hanya internal PSSI tetapi juga melibatkan Maarten Paes sebagai kiper nomor satu Timnas Indonesia saat ini.

“Tapi ada beberapa posisi yang kita lihat juga perlu diperkuat. Salah satunya di posisi kiper,” kata Erick Thohir.

“Karena Marteen Paes luar biasa. Kita juga bicara sama Marteen Paes bahwa persaingan itu diperlukan, dan Marteen sangat welcome.”

“Kita tahu sekarang dia pemain klub utama di Liga Amerika, Di FC Dallas, tetapi tentu yang namanya risiko itu pasti ada di sepak bola, yaitu cedera.”

Baca Juga: PSSI Buru Kiper serta Striker Baru untuk Timnas Indonesia, Emil Audero dan Miliano Jonathans?

“Nah kita harus perkuat posisi kiper kita. Alhamdulillah setelah proses lama, diskusi lama, dan kita tahu para pemain sendiri kan punya dinamika kehidupan yang mereka masing-masing.”

Baca Juga :  Patrick Kluivert Panggil 27 Pemain ke Timnas Indonesia, Ada Nama Baru dan Kejutan

Lebih lanjut, Emil diproyeksikan sebagai kiper level Eropa di bawah Maarten Paes di skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert.

Keduanya diharapkan bisa membimbing kiper-kiper muda Timnas Indonesia yang berkarier di liga lokal, ini seperti merujuk ke sosok Ernando Ari.

Mengingat sosoknya yang menjadi satu-satunya kiper muda andalan yang bermain reguler di level senior sebelum kedatangan Maarten Paes.

“Ya karena mereka kan tidak bermain di Liga Indonesia, tetapi banyak juga yang bermain di liga luar,” kata Erick Thohir lagi.

“Nah Emil Audero Mulyadi prosesnya sekarang sudah baik sekali. Ini menjadi salah satu pilihan untuk kita menjadi tim bersama Marteen Paes.”

“Kita tahu dia sudah berkarier lama di Liga Italia Serie A, Serie B, Juventus, Inter kemarin Como, Palermo, Sampdoria.”

“Artinya kita mempunyai dua kiper yang kokoh. Di posisi (kiper) ketiga kita akan mempertahakan kiper yang muda supaya bisa belajar kepada senior-seniornya.”

Baca Juga: Bursa Transfer – Jadi Cadangan Mati di Como 1907, Kiper Keturunan Indonesia Diincar Tim Ibu Kota Italia

Kejutan yang ada bukan karena Emil mau dinaturalisasi, tetapi publik lebih terkejut dengan sikap PSSI yang masih mau menaturalisasinya.

Masih teringat jelas perkataan ayah Emil, Edy Mulyadi, yang terkesan meremehkan level dan kualitas Timnas Indonesia pada 2021 lalu.

Baca Juga :  Live Streaming Timnas U20 vs Uzbekistan AFC 2025 & Jam Tayang TV

Ia juga sangat meyakini anaknya tidak akan mau bermain untuk Timnas Indonesia karena mimpinya tampil di Piala Dunia bersama Timnas Italia.

Ya, sangat dimaklumi mengingat saat itu karier Emil sedang menanjak, namun pesaingnya juga sangat kuat mulai dari veteran Salvatore Sirigu hingga Gianluigi Donnarumma.

Lantas, apa yang menjadi alasan sesungguhnya dari PSSI, khususnya Erick Thohir yang nekat memproses naturalisasi Emil Audero Mulyadi.

Salah satu penyebab sang pemain mau dinaturalisasi pun diungkap, menurut Erick, mereka percaya degan program serius yang dibangun PSSI.

Meski bisa dinilai sangat telat bagi Emil Audero bergabung, seharusnya ia sudah bisa membela Timnas Indonesia beberapa tahun yang lalu.

“Ya dinamika masing-masing pemain, tentu punya pilihan-pilihan,” kata Erick Thohir lagi.

Baca Juga: Timnas Indonesia Butuh Pelapis Maarten Paes, PSSI Malu-malu Kucing Gaet Emil Audero

“Kita tahu waktu itu kan Emil berusaha menjadi salah satu kiper utama di Inter Milan waktu itu.”

“Tentu persaingannya tinggi. Namanya juga Inter Milan, Juventus. Nah tentu ya ada pertimbangan lain dan kita tidak.”

“Yang penting kami dari PSSI tidak mau ada kesan begini bahwa para pemain ini bergabung karena ada komersialisasi.”

“Pemain ini bergabung karena percaya program kita yang serius. Mereka bergabung dengan hati mereka. Nah prosesnya seperti ini.”

Berita Terkait

Liga Voli Korea – Megawati Jadi Bahan Perbandingan Media Korea Saat Gyselle Silva Berjuang Sampai Frustrasi di GS Caltex
Ini Alasan PSSI Pecat Timnas U-20 Indra Sjafri
Moto2 Thailand 2025 – Klaim Situasinya Hampir Sempurna, Saingan Mario Aji Tebarkan Sinyal Bahaya
Alasan Guardiola Man City Dipermalukan Liverpool di Liga Inggris,Singgung Aksi Mo Salah di Etihad
Dewa United akan Ganti Nama dan Berkandang di Banten International Stadium
Neymar Disiuli Fan Lawan, Bikin Gol Langsung dari Corner untuk Santos
Cuma Tim Peringkat Tiga tapi Jadi Satu-satunya Wakil AFF yang Tembus ke Piala Dunia U-20 2025
MotoGP 2025: Balapan Perdana di Thailand, Simak Jadwalnya!

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 11:26 WIB

Liga Voli Korea – Megawati Jadi Bahan Perbandingan Media Korea Saat Gyselle Silva Berjuang Sampai Frustrasi di GS Caltex

Senin, 24 Februari 2025 - 11:26 WIB

Ini Alasan PSSI Pecat Timnas U-20 Indra Sjafri

Senin, 24 Februari 2025 - 11:17 WIB

Moto2 Thailand 2025 – Klaim Situasinya Hampir Sempurna, Saingan Mario Aji Tebarkan Sinyal Bahaya

Senin, 24 Februari 2025 - 10:37 WIB

Alasan Guardiola Man City Dipermalukan Liverpool di Liga Inggris,Singgung Aksi Mo Salah di Etihad

Senin, 24 Februari 2025 - 10:27 WIB

Dewa United akan Ganti Nama dan Berkandang di Banten International Stadium

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Kisah Sastia Putri, Ilmuwan WNI di Jepang yang Belum Mau Pulang ke Indonesia

Senin, 24 Feb 2025 - 11:47 WIB

finance

Soal Danantara, Ekonom UGM: Momentumnya Kurang Tepat

Senin, 24 Feb 2025 - 11:46 WIB