JAKARTA, KOMPAS.com – Coolant merupakan cairan pendingin mesin yang diisikan ke dalam radiator mobil atau motor. Namun, sebagian orang beranggapan mobil tua tidak boleh pakai coolant.
Hal ini berkaitan dengan popularitas coolant di Tanah Air yang baru ditemukan pada mobil modern. Sementara mobil-mobil zaman dulu memang dari pabrikan tidak menggunakannya.
Deddy Salim, Div Sales & Marketing, PT Autokooling Jaya Nusantara (AJN), selaku produsen radiator merek Koyorad, mengatakan mobil tua boleh saja pakai coolant, tapi ada syaratnya.
Baca juga: Waktu Tepat Ganti Coolant Mobil: Panduan Lengkap
“Kebanyakan orang melarang mobil tua pakai coolant, karena dari awalnya memang tidak pakai coolant, tapi bukan berarti tidak boleh, konsumen harus paham dulu apa alasan mobil tua tak boleh pakai coolant,” ucap Deddy kepada Kompas.com di IIMS 2025, belum lama ini.
Deddy mengatakan, mobil yang sudah terbiasa tidak pakai coolant akan mengalami penumpukan kotoran pada saluran sistem pendingin, seperti kerak mineral hasil dari korosi.
“Ketika mobil tua yang biasanya pakai air keran langsung diganti pakai coolant, maka kerak-kerak tersebut akan rontok dan membuat pampat kisi-kisi radiator, akibatnya pendinginan terganggu,” ucap Deddy.
Baca juga: Mobil Tak Pakai Coolant Harus Perawatan Ekstra
Deddy mengatakan, sistem pendingin mobil tua harus dibersihkan dulu dengan cara flushing mengunakan coolant. Setelah semua kerak rontok, radiator baru bisa dipasang dan diisi dengan coolant.
“Awalnya boros di coolant untuk flushing, jadi bukan mobil tua tidak boleh pakai coolant ya, tapi prosedur peralihan dari air biasa ke coolant harus benar agar mesin tidak mengalami overheating,” ucap Deddy.