Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?

- Penulis

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dulu, startup dipandang sebagai simbol inovasi dan masa depan bisnis. Banyak yang percaya kalau model bisnis digital bisa mengalahkan cara konvensional. Tapi sekarang, mulai banyak startup yang justru beralih ke bisnis yang lebih tradisional.

Fenomena ini bukan tanpa alasan. Meski dunia digital menawarkan banyak peluang, kenyataannya ada tantangan besar yang bikin banyak startup berpikir ulang. Berikut empat alasan utama kenapa banyak startup akhirnya kembali ke bisnis konvensional.

1. Persaingan digital semakin ketat

Dunia digital tumbuh pesat, tapi itu juga berarti persaingan semakin berat. Setiap hari muncul startup baru yang menawarkan solusi serupa, sehingga sulit untuk bertahan lama. Biaya pemasaran pun makin mahal, bikin banyak startup kesulitan menarik perhatian pelanggan.

Beda dengan bisnis konvensional, di mana persaingan cenderung lebih stabil. Pelanggan lebih mengenal produk dan layanan yang sudah ada sejak lama. Ini bikin banyak startup merasa lebih aman kalau beralih ke bisnis yang lebih jelas pasarnya.

Baca Juga: Kasus Startup Berujung Fraud, OJK Diminta Perkuat Pengawasan

Baca Juga: Kasus Startup Berujung Fraud, OJK Diminta Perkuat Pengawasan

2. Keuntungan lebih stabil

Baca Juga :  Driver Ojol Demo Tuntut THR, Menaker: Habis Rapat Saya Temui Mereka

Startup digital sering kali bergantung pada pendanaan dari investor untuk bertahan. Model bisnis berbasis teknologi biasanya membutuhkan waktu lama sebelum benar-benar menghasilkan keuntungan. Banyak startup yang akhirnya kehabisan dana sebelum bisa mencapai titik balik keuntungan.

Di sisi lain, bisnis konvensional cenderung lebih cepat menghasilkan uang. Produk atau jasa yang nyata lebih mudah diterima oleh pasar. Aliran kas yang lebih stabil inilah yang membuat banyak startup akhirnya beralih ke model bisnis yang lebih tradisional.

3. Kepercayaan konsumen lebih kuat

Meski teknologi berkembang pesat, gak semua orang langsung percaya dengan bisnis digital. Banyak konsumen masih merasa lebih nyaman dengan bisnis yang punya bentuk fisik atau toko nyata. Kepercayaan ini sulit dibangun jika hanya mengandalkan platform digital.

Bisnis konvensional punya keuntungan karena bisa memberikan pengalaman langsung ke pelanggan. Interaksi tatap muka membuat hubungan antara bisnis dan pelanggan lebih erat. Faktor ini menjadi salah satu alasan utama kenapa banyak startup mulai mempertimbangkan model bisnis tradisional.

Baca Juga :  Intip Kekayaan Deddy Corbuzier, Baru Diangkat Jadi Stafsus Menhan

4. Regulasi yang lebih jelas

Startup digital sering menghadapi regulasi yang terus berubah. Banyak negara yang masih menyesuaikan aturan untuk bisnis berbasis teknologi. Ketidakpastian ini bikin startup harus terus beradaptasi, yang bisa menguras waktu dan biaya.

Bisnis konvensional umumnya sudah punya regulasi yang lebih jelas. Pengusaha bisa lebih fokus pada operasional tanpa harus khawatir dengan perubahan aturan yang mendadak. Hal ini membuat banyak startup merasa lebih nyaman beralih ke model bisnis yang sudah lebih matang.

Beralih ke bisnis konvensional bukan berarti startup gagal, tapi lebih ke strategi bertahan. Persaingan digital yang ketat, keuntungan yang gak stabil, hingga regulasi yang berubah bikin banyak startup berpikir ulang. Bisnis tradisional menawarkan kestabilan yang sulit didapat di dunia digital. Karena itu, banyak startup akhirnya memilih jalan yang lebih aman dan pasti.

Baca Juga: Daftar Startup Terlilit Masalah, Terbaru eFishery

Baca Juga: Daftar Startup Terlilit Masalah, Terbaru eFishery

Berita Terkait

GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion
Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun
Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil
PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025
Harga Emas Antam 1 Gram Melambung Rp 33.000 dalam Sepekan
Harga Emas Antam Stagnan Hari Ini di Level Rp1,7 Juta per Gram
6 Ide Bisnis Jasa yang Minim Modal dan Kompetitor, Coba yuk!
Adhi Karya (ADHI) Catat Raihan Nilai Kontrak Baru Rp 257,2 Miliar Per Januari 2025

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:26 WIB

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Update Kecelakaan Truk di Sungai Segati, 4 Orang Ditemukan Tewas, 11 Masih Dicari

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:16 WIB

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB