JAKARTA, KOMPAS.com – Belakangan ini sering terlihat dari video di media sosial, pengendara motor yang menyiramkan air ke kampas rem mereka, terutama saat perjalanan jauh atau saat touring.
Meskipun terlihat sebagai solusi cepat untuk mengatasi rem blong akibat panas berlebih, cara ini sebenarnya sangat tidak disarankan.
Saat melakukan perjalanan panjang, terutama di jalur menurun yang panjang, kampas rem bisa menjadi sangat panas karena bekerja keras untuk mengurangi kecepatan kendaraan.
Baca juga: Viral, Ojol Kena Tilang Elektronik Akibat Penumpang Tidak Pakai Helm
Rachmat Dwinata, Channel Sales Manager Bendix Indonesia, mengatakan, normalnya kampas rem bisa mencapai suhu hingga 300 derajat Celsius. Namun, dalam kondisi touring, suhu ini bisa meningkat drastis.
Beberapa pengendara, karena merasa khawatir rem akan blong, akhirnya memilih untuk menyiram kampas rem dengan air dingin.
Tujuannya tentu untuk menurunkan suhu dengan cepat. Namun cara ini dapat menyebabkan deformasi.
Baca juga: Hyundai Staria Varian Baru, Ada Pilihan 7-Seater dan 9-Seater
“Itu sebenarnya tidak disarankan. Cuma saya juga beberapa kali lihat. Biasanya di jalur-jalur mudik tuh. Karena kan macet, perjalanan juga panjang. Karena dia tidak bisa menyerap panas, pasti ngeblong,” ujar Rachmat di JIExpo Kemayoran, Jakarta (19/2/2025).
“Tapi itu kan daripada dia ngeblong, enggak ada pengereman. Ya sudah dia turunkan dulu suhunya, tapi itu efeknya enggak bagus. Deformasi itu perubahan bentuk, piringan bisa bergelombang, mungkin ada terjadi retak dan sebagainya,” kata dia.
Hal ini tentu saja membahayakan keselamatan karena efektivitas pengereman bisa terganggu. Semua jenis kampas rem bisa mengalami deformasi jika diberi perlakuan seperti ini, terutama ketika dipaksa menurunkan suhu secara drastis.